Joanna Cantik, Berani dan Terampil Hadiah Rp 1 M dari ISIS Bagi yang Menangkapnya Hidup atau Mati

Teror bom di lima lokasi di Surabaya dan Jatim dalam 2 hari berturu-turut menjadi perbincangan hangat publik

Kolase tribun
Joanna Palani 

POSBELITUNG.CO -- Teror bom di lima lokasi di Surabaya dan Jatim dalam 2 hari berturu-turut menjadi perbincangan hangat publik mulai nasional hingga internasional.

Sejumlah pihak menyebut, teror bom bunuh diri ini punya keterkaitan dengan kelompok islam ekstrimis dan radikal di Syria yakni ISIS.

ISIS dikenal sebagai kelompok yang selalu berasumsi bahwa aksi mereka berlandaskan Islam, meski nyatanya banyak selalu berujung kekerasan dan pertumpahan darah.

Mereka kerap melakukan eksekusi-eksekusi terhadap musuh-musuhnya dengan cara-cara yang tak manusiawi.

Ketika ISIS dikenal sebagai kelompok yang ekstrim dan ditakuti, sosok wanita satu ini justru berani melawan mereka.

Baca: AADC -Ada Apa Dengan Cadar- Peluk Aku, Eksperimen Sosial Membuahkan Hasil Mengejutkan

Ia adalah Joanna Palani yang disebut sebagai sniper cantik.

Lantas seperti apa sosok Joanna Palani?

Dikutip dari berbagai sumber artikel, berikut beberapa fakta tentang Joanna Palani.

1.  Keturunan Eropa

Joanna merupakan keturunan dari Kurdi-Denmark.

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Ia rela meninggalkan masa studinya untuk bertempur melawan ISIS.

Joanna meninggalkan bangku kuliahnya dan pergi ke Irak pada 2014.

2. Membantai 100 pejuang ISIS

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Di balik wajahnya yang cantik, Joanna memiliki keberanian yang tinggi.

Ia pernah membantai 100 pejuang ISIS.

Dengan senapan SVD Dragunov dan Kalashnikov kesayangannya, ia dilaporkan telah menghabisi sekitar 100 nyawa pejuang ISIS di medan pertempuran kedua negara.

Baca: Arya Permana Kehilangan Gelar Bocah Tergemuk di Dunia Berat Berkurang 83 Kg Mau Operasi Lagi

Baca: Jose Mourinho: Chelsea Tidak Pantas Juara, Kami Lebih Pantas

3. Sniper kebanggaan Batalion YPG

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Atas prestasinya yang menghabisi para pejuang ISIS, Joanna menjadi sniper andalan Batalion YPG.

Batalion YPG merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Pemerintah Regional Kurdistan di Irak.

Joanna biasa melakukan tugasnya pada malam hari.

Dengan pakaian kamuflase, ia biasa “berburu” pada malam hari, dari tempat-tempat sepi, berbekal teropong termal, granat, dan makanan kecil.

4. Pengalaman masa kecil

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Di balik keberaniannya, Joanna memiliki pengalaman yang buruk di masa kecil.

Ia pernah merasakan kerasnya perjuangan keluarganya (orang-orang Kurdistan) dalam peperangan di Irak semasa kecil.

Hal itulah yang membentuknya menjadi pribadi yang berani dan berbeda dari wanita lainnya.

Baca: Bukti Popularitas BTS 14 Kali Pecahkan Rekor Dunia, Angkat Performa Big Hit

Baca: Ungkapan Terakhir Rasyid Rajasa Untuk Almarhumah Sang Istri Tercinta Singkat dan Mendalam

5. Belajar menembak usia 9 tahun

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Pada usia empat tahun, ia sempat diungsikan ke Denmark untuk mendapatkan pendidikan yang baik.

Namun, Joanna enggan dan lebih memilih untuk menguasai senapan.

Sang kekek memberikan pelatihan menembak kepada Joanna saat usianya baru 9 tahun.

Ia merasa murka setiap kali mendengar berita pejuang ISIS yang memperlakukan wanita dan anak-anak seenaknya.

6. Buronan ISIS

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Dianggap sebagai ancaman, Joanna menjadi buronan ISIS.

Bahkan, pemimpin ISIS mengeluarkan uang Rp 13 miliar demi menghabisi Joanna.

Mereka telah mengumumkan bahwa kepada siapa saja yang bisa membunuh atau menangkap Joanna Palani, akan diberi hadiah sebesar 1 juta dolar atau sekitar Rp13 miliar.

Baca: Ini Penjelasan Valentino Rossi Saol Hasil Buruk Kualifikasi GP Prancis Ternyata Sepele

Baca: Detik-detik Pencurian Kotak Infak Selesai Salat Jumat di Masjid di Bulan Ramadan Terbilang Nekat

7. Dipenjara

Joanna Palani
Joanna Palani ()

Informasi tentang keganasan Joanna ini tampaknya sengaja disebarluaskan untuk menurunkan moral pejuang ISIS.

Pada Desember 2016, Joanna ditangkap oleh badan intelejen Denmark (P.E.T)

Penangkapan tersebut bertujuan untuk melindungi Joanna.

Tapi pihak kejaksaan tampaknya tidak mau ambil risiko.

Joanna dibebaskan dari penjara pada akhir Januari 2017 lalu. (*)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved