Ketakutan Selama 3 Hari, Jambret Bunuh Korban di Cempaka Putih Serahkan Diri ke Polisi
Sandi Haryanto, penjambret sadis di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akhirnya menyerahkan diri.
POSBELITUNG.CO - Sandi Haryanto, penjambret sadis di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, akhirnya menyerahkan diri.
Sandi dikenal sebagai jambret yang sangat sadis.
Ketika beraksi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, korbannya sampai tewas setelah dijambret.
Sandi mengaku takut dibayang-bayangi sosok korbannya bernama Warsilah (36).
Selain itu, dia juga takut ditembak mati oleh polisi yang kini tengah serius memerangi kejahatan jalanan ini.
Apalagi, kasusnya mendapatkan atensi langsung dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengultimatum Kapolda Metro Jaya dan Kapolres Metro Jakarta Pusat, agar bisa menangkap Sandi dalam kurun waktu sebulan.
Terlebih lagi, Sandi mengetahui penjambret di Jakarta Barat ditembak mati oleh polisi, setelah menonton pemberitaan.
Penjelasan Sandi ini seperti menunjukkan bahwa dia itu penjambret sadis yang tak punya nyali sehingga takut arwah korban.
"Itu aja, saya menyerahkan diri. Ya sangat menyesal, takut (ditembak mati)," kata Sandi di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Senin (9/7/2018).
Ia menceritakan, setelah meninggalnya Warsilah, Sandi merasa ketakutan selama tiga hari.
Kemudian ia mendatangi pamannya yang tinggal di Jagakarsa, Jakarta Selatan, bernama Edi, untuk berkonsultasi.
Bahkan, ia pun kerap memimpikan korban dan juga bayangan Warsila terus menghantuinya.
Sandi pun sulit tidur dan merasa gelisah setiap menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
"Jadi sejak itu saya gelisah, terbayang-bayang terus, dan tiba-tiba terngiang saja korban sering dalam bayangan saya. Susah tidur dan gelisah," ungkapnya.
Jambret Bunuh Korban di Cempaka Putih
