Trastuzumab Obat Kanker Payudara Tak Lagi Ditanggung BPJS, Ternyata Harganya Semahal Ini
Trastuzumab hingga saat ini dinilai sebagai obat yang paling efektif dalam membantu pasien kanker payudara HER2 untuk bertahan hidup.
POSBELITUNG.CO--Biaya pengobatan bagi pasien penderita kanker memang jauh dari kata murah.
Selama ini, BPJS Indonesia masih menjamin biaya pengobatan pasien kanker.
Hingga akhirnya banyak penderita kanker yang bisa merasakan pengobatan mulai dari obat oral hingga kemoterapi dengan biaya iuran bulanan yang masuk akal.
Sebuah kasus viral baru-baru ini tentang seorang penderita kanker yang ditolak saat akan menjalani kemoterapi kanker payudara HER2 positif dengan obat ampul Trastuzumab.
Trastuzumab juga kerap disebut dengan Herceptin, obat yang diberikan minimal 8 hingga 16 kali pada pasien positif kanker payudara HER2.
Satu ampul Trastuzumab dihargai Rp25 juta. Harga yang cukup mahal jika kita harus membelinya sendiri.
Padahal untuk tiap pasien perlu 8 ampul, berarti 1 pasien perlu dana hingga Rp200 juta hanya untuk 1 jenis obat trastuzumab ini.
Trastuzumab hingga saat ini dinilai sebagai obat yang paling efektif dalam membantu pasien kanker payudara HER2 untuk bertahan hidup.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan trastuzumab sebagai salah satu obat esensial dalam perawatan kanker paydudara.
Pemberian trastuzumab secara tepat dan rutin bisa memperpanjang harapan hidup pasien hingga 20%.
Penggunaan trastuzumab sendiri tidak diberikan pada semua pasien kanker payudara dan hanya pasien yang dinilai kepatutannya oleh tim medis yang bisa memakai obat ini.
Jadi tim medis akan melakukan pemeriksaan, apakah kanker payudara HER2 masih dalam stadium awal (sel kanker belum menyebar) atau sudah dalam stadium akhir.
Pasien dalam stadium awal dan memiliki peluang bertahan hidup akan diberikan trastuzumab dan sesuai rujukan medis, biaya obat ini masih ditanggung oleh BPJS.
Namun, pasien yang sudah dalam stadium akhir dan tak bisa diselamatkan terpaksa tidak mendapat pengobatan dengan trastuzumab karena dianggap tidak efektif.
Biasanya, trastuzumab digunakan bersamaan dengan kemoterapi.