Karyawan Waterpark Tirto Nirmolo Tuntut Pesangon yang Tak Sesuai
Putra mengatakan bahwa pihaknya, setelah mendapatkan surat dan diberikan uang sebesar Rp 3 juta tidak lagi bekerja
Penulis: Riki Pratama |
Laporan Wartawan Bangka Pos, Riki Pratama
POSBELITUNG.CO--Mantan karyawan Waterpark Tirtonirmolo 3 yang berada di Jalan raya Terentang Penyak, Kecamatan Koba, Bangka Tengah menuntut pemotongan hubungan kerja dan uang pesangon yang tidak sesuai dilakukan oleh pihak Manajemen Tirto Nirmolo.
Hal itu disampaikan Sudiansyah Wahyu Saputra (22) mantan Operator Permainan Waterpark Tirtonirmolo 3 yang mengatakan bahwa kontrak kerja mereka telah diputuskan sejak 30 Juni lalu.
Mereka diberikan surat pemberhentian oleh pihak manajemen tanpa ada pemberitahuan sebelumnya mengenai pemutusan hubungan kerja. Selain itu mereka mengaku mendapatkan pesan WA untuk bisa mengambil uang terkait ucapan terimakasih karena telah bekerja selama 18 bulan di Waterpark Tirto Nirmolo.
"Kami tidak diberitahukan sebelumnya mengenai pemutusan hubungan kerja, hanya diberikan surat tidak memperpanjang kontrak kerja oleh pihak manajemen. Selain itu memberikan uang itu melalui pesan WA , yang mengatakan terimakasih telah begabung dengan kita dan meminta untuk mengambil uangnya langsung dengan datang ke waterbom," ujar Putra panggilan akrab Sudiansyah Wahyu Saputra kepada wartawan, Senin (6/8/2018).
Ia mengatakan bahwa, selama mereka bekerja, santer di telinga mereka bahwa kondisi Waterpak yang sepi pengunjung sehingga banyak menombok gaji karyawan.
"Mereka hanya sempat mengeluhkan mengenai kondisi dan biaya operasional yang mahal, tidak mampu bayar gaji pegawai, selama ini nombok terus," lanjutnya.
Putra mengatakan bahwa pihaknya, setelah mendapatkan surat dan diberikan uang sebesar Rp 3 juta tidak lagi bekerja, hingga saat ini.
"Kami hanya ingin menuntut kejelasan pesangon diberikan yang hanya Rp 3 juta, ini sebagai uang pesangon atau apa, apabila ini pesangon ada hitungan dan tidak sesuai apabila sesuai hitunganya telah bekerja selama 18 bulan tidak segitu jumlahnya. Kami kemarin satu persatu dipanggil untuk menandatangani diatas materai dan menerima uang terimakasih katanya," lanjutnya.
Ia menambahkan, bahwa sebanyak 20 karyawan yang diputus hubungan kerjanya hanya ingin menanyakan kejelasan kelanjutan kerja dan ketidak sesuaian pesangon diberikan oleh pihak manajemen.
"Minta kejelasan nasib karyawan terhadap perusahaan, dan kejelasan uang pesangon yang dianggap tidak sesuai dengan waktu kerja kalau diperhitungkan, seharusnya lebih, tidak segitu jumlahnya,"tukasnya
Ia menambahkan bahwa, beberapa mantan karyawan akan meminta kejelasan dan menemui langsung pihak Manajer perusahaan Tirto pada Senin (6/8/2018) siang, namun gagal, tujuan mereka untuk memastikan kejelasan nasib kerja dan uang pesangon yang diberikan.
Pengunjung Sepi
Pihak manajemen Waterpark Tirto Nirmolo 3 mengungkapkan sepinya pengunjung serta minimnya pendapatan membuat pihaknya melakukan perombakan manajemen dan perbaikan sejumlah fasilitas pemandian. Untuk itu wahana pemandian ini distop untuk sementara waktu.
Manajer Waterpark Tirto Nirmolo 3, Suharno mengatakan dalam waktu setahun terakhir ini pendapatan mereka minim, dengan sepinya pengunjung yang datang ke Waterpark, sehingga membuat mereka harus berhenti operasi sementara waktu.
"Sebenarnya mau kita buka, namun mau kita perbaiki dan kurangi karena kemarin bisa dibilang over karyawan kalau nanti kita buka, mau kita pekerjakan kembali artinya Insyah Allah tidak tutup total, apabila sudah baik akan kita buka kembali saat ini kita sedang perbaikan fasilitas dan perbaikan manajemen," ujar Suharno kepada wartawan, Senin (6/8/2018).
Ia menambahkan, dengan minimnya pendapatan saat ini pihak perusahan terpaksa harus merumahkan sebanyak 20 karyawan dari total 38 karyawan yang ada saat ini.
"Kita minta pengertian mereka juga mengerti kondisi perusahaan yang sepi pengunjung, kalau mas lewat sini tahu sendiri kondisi kita bagaimana, sehingga perlu dilihat, tetapi jangan sampai berhenti disini banyak tamu yang datang serta bertanya kenapa tidak buka, Tetapi kami mohon maaf tidak bisa memperkerjakan semuanya kembali," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa, pihaknya berusaha untuk tetap bertahan di Babel karena ini merupakan bentuk inves yang dilakukan pihak perusahan di Kabupaten Bangka Tengah.
"Ini untuk kebaikan masyarakat dan perusahaan apabila dipaksanakan, perusahaan tidak mampu masak kita mundur dari Babel untuk investasi mohon pengertian kondisi kita," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/belitung/foto/bank/originals/sudiansyah-wahyu-saputra_20180806_140344.jpg)