Ini 5 Fakta Tewasnya Anggota TNI yang Ditembak Saat Misi Kemanusiaan di Papua
Dua prajurit TNI tewas tertembak saat bertugas di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Minggu (19/8/2018).
Menurut Lektol Inf Dax Sianturi, Letda Inf Amran Blegur dan Pratu Fredi, sedang menjalankan tugas untuk memberikan bantuan makanan dalam rangka syukuran HUT Kemerdekaan RI ke-73 kepada warga kampung Tingginambut.
Sayangnya, kedua prajurit diserang KKSB dari Organisasi Papua Merdeka.
Keduanya ditemukan sudah tergeletak tak bernyawa di Jembatan Tingginambut dengan luka tembak dan hujaman anak panah di tubuh mereka.
KKSB dituding sebagai pelaku penyerangan tersebut.
Sementara itu, Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit menyayangkan kejadian tersebut.
"Mereka tidak menghargai saudara-saudaranya sendiri. Jelas kelompok itu bukan representasi orang Papua," kata George, Minggu (19/8/2018).
3. Panglima instruksikan jajarannya untuk waspada dan kejar pelaku

Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos pasca-gugurnya dua prajurit TNI di Kampung Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Minggu (19/8/2018).
Selain itu, Pangdam berjanji akan mengejar pelaku penembakan yang diketahui berasal dari KKSB.
Sementara itu, insiden yang menewaskan 2 prajurit TNI di Kampung Tingginambut tidak terlalu berpengaruh pada aktivitas masyarakat Papua.
"Insiden tadi terjadi di wilayah yang cukup jauh dari pusat kegiatan masyarakat. Tidak terlalu berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat Papua," kata George dalam rilis resminya, Minggu (19/8/2018).
4. Kronologi penghadangan KKSB

Salah satu korban, Letda Inf Amran Blegur, merupakan Komandan Pos Tingginambut, Papua.
