Jadi Calon Pahlawan Nasional, Begini Kisah Sang Anak Tentang Sosok H AS Hanandjoeddin
Suara Indra Cahya bergetar saat menceritakan sosok ayahnya H AS Hanandjoeddin. Pria itu bahkan sempat mengusap air mata
Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Evan Saputra
Laporan Wartawan Pos Belitung, Adelina Nurmalitasari
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Suara Indra Cahya bergetar saat menceritakan sosok ayahnya H AS Hanandjoeddin. Pria itu bahkan sempat mengusap air mata harunya karena sang ayah yang menjadi calon pahlawan nasional.
Anak ke-6 dari Hanandjoeddin ini mengenang ayahnya sebagai sosok yang bersahaja dan tidak membanggakan karir. Bahkan ia sendiri tak banyak mengetahui jejak perjuangan ayahnya.
"Beliau tidak pernah cerita jadi kami (anaknya) tidak tahu, saat beliau meninggal saya cari arsip di lemarinya saya berikan pada Lanud Haris. Saat itu beliau bilang ke saya kaget karena bintang jasa bapak (H AS Hanandjoeddin) banyak. Saya lebih terkejut, karena baru lihat profil beliau," katanya pada Rabu (29/8/2018).
Ia mengatakan mungkin sang ayah tak pernah menceritakan karena tak ingin anak-anaknya besar kepala.
Usai melakukan pertemuan dengan TP2GP dan pemerintah Kabupaten Belitung, Indra juga menunjukkan 14 bintang jasa milik H AS Hanandjoeddin. Satu di antaranya adalah Bintang Garuda 1 sebagai pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI).
Pesan yang paling diingatnya dari sang ayah yakni agar senantiasa menjaga salat dan tidak berkarir di politik.(*)
