Cerita Kolonel Abdul Latief Kabari Soeharto Soal Gerakan PKI, Tak Digubris Lalu Jadi Tahanan Politik

"Saya masih ingat kejadian itu, karena saat itu putra bungsu Soeharto, yang masih berusia tiga tahun, menderita luka ..."

Google/Hasta Mitra
Kolonel Abdul Latief 

Lalu, Soeharto dikatakannya, tak melakukan tindakan apa-apa terkait informasi tersebut.

Adanya laporan infomasi yang tak digubris Soeharto, Latief pun kembali menemui sosok tersebut yang berada di RSPAD Gatot Subroto.

Kala itu, Soeharto sedang menunggui Hutomo Mandala Putra yang menjalani pengobatan karena tersiram sop panas.

Menurt Latief, laporannya terkait peristiwa itu tak digubris lagi oleh Soeharto.

Hingga kemudian peristiwa tersebut benar-benar terjadi.

Baca: Marshanda Unggah Foto Mesra, Lalu Tulis Ungkapan Rasa Syukur Miliki Erico sebagai Kekasih

Baca: Deby Fatimah, Penghafal Quran yang Wafat Seusai Ambil Wudlu Sholat Magrib Saat Gempa di Palu

Latief yang ketika itu menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri I Kodam V Jaya datang melapor kepada Soeharto, mengapa Soeharto selaku Panglima Kostrad tidak menggagalkan peristiwa yang berbuntut pada penggulingan Sukarno selaku presiden setelah mendapat laporannya.

"Siapa sebenarnya yang melakukan coup d'etat pada 1 Oktober 1965: G30S ataukah Jenderal Soeharto", ungkap Latief di pengantar bukunya Pledoi Kol. A. Latief: Soeharto terlibat G 30 S.

Hingga kemudian, Latief menjadi tahanan politik karena tuduhan terlibat G30S, sejak tanggal 11 Oktober 1965.

Ia kemudian diadili tahun 1978 dan dibebaskan dari tahanan tanggal 6 Desember 1998 oleh pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden BJ Habibie.

Kolonel Abdul Latief meninggal dunia pada pukul 06.30 WIB pada Rabu (6/4/2005) akibat sakit paru-paru. (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Kolonel Latief Kabari Soeharto Soal Gerakan PKI, Tapi Tak Digubris Lalu Jadi Tahanan Politik

Baca: Zodiak Hari ini Minggu 30 September 2018, Libra Hoki, Scorpio Visioner, Taurus Mood-nya Jelek

Baca: Ditemukan di Saluran Air, Anak Kecil Ini Ternyata Terpisah dari Orangtua Saat Gempa-Tsunami di Palu

Baca: Ahli Arkeologi Temukan Kapal Berusia 400 Tahun di Perairan Portugal, Ternyata Ada Benda ini

Baca: Oarfish Diyakini Penanda Gempa dan Tsunami Akan Terjadi, Pakar Tak Menampik dan Beberkan Alasannya

Baca: Bisa Lihat Patung Garuda Wisnu Kencana & Sunset, Begini Megahnya Rumah Anang-Ashanty di Bali

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved