Idi Amin si Diktator Uganda Lari Tanpa Busana, Tertangkap Basah Mesum dengan Istri Rekan Tentaranya
"Amin itu jenis prajurit yang disukai para perwira Inggris: bertubuh besar dan tidak berpendidikan. Menurut teori mereka..."
POSBELITUNG.CO -- Idi Amin Dada, semasa berkuasa pernah dijuluki "pemakan daging manusia".
Selain bikin geram, ulahnya sering membuat dunia tertawa.
Idi Amin ketika berusia 68 tahun tidak begitu berbeda dari penampilannya saat muda. Ia tetap tinggi besar: 190 cm dan 115 kg.
Sebelum kematiannya, ia masih rutin merenangi laut sejauh ratusan meter, di dekat rumahnya di Arab Saudi, sejak belasan tahun terakhir.
Tahun-tahun terakhir kehidupannya, Amin begitu menghindari sorotan umum. Beda benar dengan Idi Amin tahun-tahun sebelumnya, ketika ia masih menjadi sorotan media massa dunia.
Dalam konferensi internasional mana pun, wartawan selalu berebut menyerbu "Big Daddy".
Baca: Kenangan Atiqah Hasiholan saat SMP, Dipaksa Ratna Sarumpaet Hingga Terpasung
Baca: Video Viral Uji Nyali Ala Belitung, Tayang 11 Ribu Kali Sampai Bikin Takjub Warganet
Begitu populernya Amin sampai pernah muncul lagu tentang dia. Bahkan sebuah stasiun radio di London mewawancarainya dengan pertanyaan pertama, "Benarkah Anda pemakan daging manusia?"
Idi Amin menghibur dunia bukan hanya ketika diwawancarai. Ketika hubungannya dengan pemerintah Inggris kurang baik, ia menyatakan bersedia diangkat jadi raja Skotlandia.
Ia juga menawarkan pisang kepada bekas penjajahnya itu. Julius Nyerere, musuh bebuyutannya yang ceking itu, pernah ia tantang adu jotos!
Anak seorang dukun
Pada tanggal 11 Juli 1971, ketika belum lama berkuasa, ia mengadakan kunjungan mendadak ke istana Ratu Elizabeth di Inggris.
Ratu bertanya, "Tuan Presiden, ada apakah sampai kami mendapat kehormatan atas kunjungan yang tak disangka-sangka ini?"
Baca: Para Pria di Pedesaan Thailand ini Warnai Kuku Mereka Agar Tak Dibunuh oleh Hantu Janda
Baca: Hotman Paris Akhirnya Bongkar Kehidupan Farhat Abbas Setelah Diserang Lewat Video Sindiran Ini
Dengan kalem Amin menjawab, "Yang Mulia, di Uganda sulit sekali mendapatkan sepatu berukuran 14." Ini sama dengan nomor 50 untuk standar kita, yang panjangnya ± 35 cm!
Bahkan ratu Elizabeth pun tak dapat menahan senyum.
Itulah sosok Idi Amin yang muncul ketika ia baru merebut kekuasaan dari Milton Obote tahun 1971. "Badut" yang besar, lucu dan simpatik.
Pemerintah Inggris pun menyambut gembira "angin segar" dalam pemerintahan bekas jajahannya itu.
Masa kanak-kanak si "Badut" ini sebenarnya berat. Ia dilahirkan sekitar tahun 1924 - 1926, di Koboko, distrik Nil Barat terkecil di Uganda, negeri kecil yang subur di tepi Danau Victoria, mata air Sungai Nil.
Ayahnya dari suku Kakwa, ibunya suku Lugbara, dua suku yang masih bertetangga. Tapi begitu Amin lahir, kedua orang tuanya berpisah. Ibu' Amin
Ibu Amin langsung memboyongnya ke koloni suku Nubia di Lugazi, ± 40 km dari Jinja, sebuah kota besar di tepi Danau Victoria. Banyak orang Nil Barat menjadi buruh di perkebunan gula di sana.
Baca: Rocky Gerung Sebut Rezim Tak Punya Ide, Lalu Terangkan Mental Babi Hutan di Kasus Ratna Sarumpaet
Baca: Begini Respon Fadli Zon hingga Dahnil Anzar Saat Ditantang Debat Budiman Sudjatmiko
Entahlah, apakah ia juga memburuh. Yang jelas ia wanita pengekor kamp. Hidup berpindah- pindah mengikuti kamp.
Dalam sebuah wawancara, Amin pernah bercerita, "Keluarga saya miskin. Dulu saya harus mengangkut air, memasak, dan sore hari menggali untuk bantu-bantu mencari nafkah."
Belakangan ibu Amin pindah ke Buikwe, 18 km dari Jinja. Sampai tahun 1954 ia kumpul kebo bersama pria sebaya. Sekembalinya ke Jinja, mereka bergabung di barak tentara.
Entah bagaimana ia berhasil menggaet jejaka muda, Kopral Yafesi Yasin, juru tulis di Kesatuan King's Africa Rifles (KAR, tentara kolonial di bawah Inggris).
Sudah tentu Kopral Yasin diejek sana-sini. Usia pacarnya dua kali usianya! Apalagi sejak pindah ke situ, ibu Amin buka praktek dukun.
Tak jelas setelah beberapa lama, akhirnya Kopral Yasin "menendang" ibu Amin juga, sehingga terpaksalah Amin dan ibunya kembali ke Buikwe.
Ketika kemudian Yasin jatuh sakit sampai meninggal, menurut orang barak, Yasin "dikerjai" ibu Amin.
Baca: Semua Orang Ngomongin Bu Ratna, Sudjiwo Tedjo: Halah Bentar Lagi Akan Lupa
Baca: Lucinta Luna Meradang, Akun Official-nya Komentari Pernyataan Atta Halilintar, Singgung Soal Bayaran
Kabur bugil ala Adam
Mungkin tak banyak yang tahu, kalau Jenderal Idi Amin memulai karier militernya di dapur. Ketika berangkat remaja, entah tahun 1943, entah 1946, Amin masuk KAR, sebagai asisten koki.
Ini suatu peningkatan, setelah sebelumnya ia sempat jadi penjaja kue. Tapi peperangan memberi Amin banyak kesempatan.
Dalam PD II ia dikirim ke Birma, kemudian ikut memadamkan pemberontakan suku Mau-mau di Kenya (1952 - 1956). Belakangan ia dikirim berlatih ke Israel dan memperoleh wing penerjun.
Singkat kata, ketika Uganda merdeka pada tahun 1962, Idi Amin salah satu dari hanya 2 orang pribumi Uganda yang berpangkat perwira.
David Martin, dalam bukunya General Amin, melihat sisi lain dari kemajuan karier militernya.
"Amin itu jenis prajurit yang disukai para perwira Inggris: bertubuh besar dan tidak berpendidikan. Menurut teori mereka, orang semacam ini lebih taat pada atasan dan lebih berani di medan pertempuran," tulisnya.
Baca: Ini Cara Mengetahui Pangkat Anggota TNI dari Mobil Dinasnya
Baca: Ditinggal Ibu dan Kakak Tanpa Kabar, Gadis Kecil Ini Bantu Ayahnya yang Cacat
Yang jelas, secara fisik memang Amin tidak mengecewakan. Ia tak cuma pemain rugby yang bagus, ia juga juara tinju kelas berat Uganda 1951 - 1960.
Bisa dimengerti, Idi Amin akhirnya cukup dekat dengan pusat kekuasaan masa itu, Perdana Menteri Milton Obote.
Ia. pun telah mengukir perjalanan karier yang cukup berwarna-warni.
Salah satu "warna" itu terjadi ketika ia berpangkat sersan.
Ia tertangkap basah tidur bersama istri seorang rekan tentara.
Karena dikejar, Amin lari terbirit-birit di Jl. Nakuru tanpa sempat berpakaian lagi, alias bugil ala Adam.
Baca: Inilah Batu Pengganjal Pintu Termahal di Dunia yang Sudah Digunakan 30 Tahun, Harganya Rp 1,5 Miliar
Baca: Sang Turis Ditawari Pemijat Bisa Keluarkan Naga Merah, Awalnya Sempat Syok, Lalu Rasakan Hasilnya
Bahkan dalam kesadisannya pun kadang-kadang Amin masih menunjukkan selera humor.
Suatu kali ia dikirim untuk melucuti persenjataan suku Karamajong, suku pencuri ternak, berupa perisai dan lembing.
Sudah tentu mereka ogah menyerahkan senjata. Namiun Amin punya cara yang amat ampuh untuk membujuk mereka.
Ia memerintahkan mereka berdiri di depan meja dengan meletakkan, maaf, penis masing-masing di atas meja. Maklum, mereka belum kenal busana.
Amin mengancam akan memotong "senjata" mereka yang ini, bila tidak memberi tahu letak gudang senjata. Bisa dimengerti kalau suku Karamajong memilih buka rahasia. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Tertangkap Basah Mesum dengan Istri Rekan Tentaranya, Idi Amin si Diktator Uganda Lari Tanpa Busana
Baca: Soeharto Jadi Penguasa Selama 32 Tahun Ternyata Pernah Ditampar Alex Kawilarang, Begini Kisahnya
Baca: Nia Ramadhani Sungguh Beruntung Jadi Menantu Aburizal Bakrie, Dibelikan Barang Mewah Ini oleh Mertua
Baca: Pria Kelahiran Surabaya Ini Bawa Berdus-dus McDonalds untuk Korban Gempa Palu-Donggala
Baca: Mobil Terbang Pertama Volvo, Hanya Butuh 1 Menit Jadi Pesawat, Oktober Ini Mulai Dijual
Baca: Penerbangan Maskapai Ini Terpaksa Ditunda Gara-gara Puluhan Ribu Lebah Bersantai di Mesin Pesawat