Inilah 5 Peristiwa Heboh di Belitung 3 Tahun Silam dari Bandara Lumpuh Hingga Sumur Mengering

Di Belitung sendiri juga terpantau memiliki dua titik api yakni di Membalong dan Badau. Namun dua titik api tersebut kurang begitu ...

posbelitung.co/Wahyu Kurniawan
Papan informasi penerbangan di bandara HAS Hanandjoeddin menunjukkan semua penerbangan batal akibat kabut asap, Rabu 28 Oktober 2015 

“Lima yacht ini sudah masuk beberapa hari lalu, ada yang sudah dua hari, ada yang sudah tiga hari, dan ada juga yang sudah berangkat lagi,” kata Jasagung kepada Pos Belitung, Rabu sore.

Rangkaian Sail Tomini 2015 di Belitung berlangsung 15-19 Oktober.

2. PLTD Pilang Bongkar Mesin

Manajer PLN Unit Layanan Tanjungpandan Doni.
Manajer PLN Unit Layanan Tanjungpandan Doni. (posbelitung.co/Wahyu Kurniawan)

Terjadi pemadaman listrik di Belitung akibat sejumlah proyek pengembangan jaringan PLN.

Manajer PLN Unit Layanan Tanjungpandan Doni mengatakan, proyek pengembangan jaringan PLN meliputi penambahan tiang dan kabel sepanjang 145 Kilometer Sirkuit (Kms).

Selain itu terdapat pula proyek penambahan 45 travo baru.

Kedua proyek tersebut tersebar di sejumlah desa baik di Kabupaten Belitung maupun Kabupaten Belitung Timur (Beltim).

“Selama kegiatan tersebut kami terpaksa memadamkan aliran listrik untuk keselamatan, kami mohon maaf kepada pelanggan dan stakeholder,” kata Doni ketika ditemui Pos Belitung di ruang kerjanya, Senin (19/10/2015) sore.

PLN juga melaksanakan servis overhaul pada pembangkit. 

Servis pembangkit dilakukan dalam bentuk kegiatan bongkar mesin PLTD Pilang.

Tak hanya PLTD Pilang, pembangkit di PLTU Suge juga sedang memasuki masa inspeksi.

Kegiatan inspeksi yang dimaksud yakni pengecatan mesin.

“Kondisi ini membuat sejumlah pembangkit seperti di Pilang dan Suge keluar dari sistem sehingga pemadaman sulit kami hindari,” kata Doni.

3. Kekeringan

Warga sedang mengambil air di sumur Tegil Kik Dagul. Gambar kanan tampak pedagang air jeriken Aik Pancor.
Warga sedang mengambil air di sumur Tegil Kik Dagul. Gambar kanan tampak pedagang air jeriken Aik Pancor. (posbelitung.co/Wahyu Kurniawan)

Musim kemarau berlangsung selama tiga bulan hingga sampai bulan Oktober.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved