Viral! Potret 2 Anggota TNI makan Mi Instan Mentah Saat Bertugas di Gempa Palu & Donggala
Hanya untuk menahan lapar, potret dua anggota TNI sedang makan mie instan mentah viral di media sosial Twitter.
POSBELITUNG.CO - Hanya untuk menahan lapar, potret dua anggota TNI sedang makan mie instan mentah viral di media sosial Twitter.
Sejumlah anggota TNI dan Polisi dikerahkan oleh pemerintah Indonesia untuk gotong royong membantu memulihkan kembali Kota Palu dan sekitarnya yang baru saja diterjang bencana gempa bumi dan tsunami pada Jumat (28/9/2018) lalu.
Terlebih lagi setelah persitiwa penjarahan besar-besaran yang terjadi di sana.
Di tengah beratnya tugas yang dilakoni di wilayah terdampak bencana, tersebar bebebrapa potret anggota TNI yang mencoba bertahan hidup dalam kondisi tersebut.
Dua anggota TNI ini kedapatan memakan mie mentah di sebuah tempat sepi hanya untuk menahan rasa lapar.
Foto itu pertama kali dipublikasi oleh akun Twitter bernama @pemudimu pada Jumat (5/10/2018).
Dalam unggahannya dia menuliskan, jika dua prajurit ini memakan mie mentah untuk menahan rasa lapar.
Dia pun menuliskan doa untuk kedua prajurit itu agar ditinggikan derajatnya di dunia dan akhirat.
"Dua prajurit TNI yang bertugas di Palu Sulteng sedang memakan mie instan tanpa direbus terlebih dahulu,
Untuk sekedar menahan rasa lapar
Ya Allah.. tinggikan derajatnya di dunia dan di akherat .berkahi hidupnya dan keluarganya..
Aamiin," tulisnya.
Unggahan akun @pemudimu itu lalu menjadi viral dengan dibagikan lebih dari 13,7 kali melalui retweet dan disukai lebih dari 14,6 ribu pengguna Twitter.
"Polri dan TNI melakukan penjagaan-penjagaan di SPBU dan minimarket guna menghindari penjarahan oleh masyarakat yang membutuhkan makanan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo dikutip dari Kompas.com dalam artikel 'Personel Polri dan TNI Dikerahkan untuk Amankan SPBU dan Minimarket Pascabencana Palu'.
Dedi menyebutkan, total personel yang dikerahkan TNI sebanyak 1.300 orang dan dari Polri sejumlah 1.000 anggota.
Selain tugas pengamanan, ia mengakui, mereka juga mengemban tugas utama mengevakuasi korban.
"Semua satgas masih bekerja utamanya mengevakuasi korban yg masih hidup maupun korban yang sudah meninggal " tutur dia.
Jajarannya juga masih terus melakukan proses identifikasi jenazah korban bencana.
Mereka juga dijadwalkan melakukan pemakaman massal untuk para korban.
Menurut Dedi, pasukan beserta bantuan logistik akan terus berdatangan demi mempercepat proses penanganan.
Sejumlah warga di Kota Palu sebelumnya dikabarkan sempat berebut makanan di minimarket hingga pasar swalayan pasca gempa dan Tsunami.
Mereka beralasan sulit mendapatkan makanan.
Meski minimarket juga dijaga oleh polisi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan pihaknya bisa memberikan toleransi untuk masyarakat yang mengambil kebutuhan bahan pokok mengingat situasi yang sangat mendesak.
"Oleh sebab itu, kepada masyarakat diimbau kalau itu memang kebutuhan pokok, kita mungkin masih dalam batas toleransi, tetapi kalau itu sudah barang-barang yang lain, itu kriminal," tutur Setyo.
Namun, ia mengingatkan, tindakan penjarahan dalam artian yang sebenarnya tetap tidak diperbolehkan.
Oleh sebab itu, pengamanan menjadi salah satu prioritas jajarannya.
"Oleh sebab itu, kami mohon dengan hormat dan sangat, ini menjadi atensi kita dan kami akan mengamankan, Polda Sulteng dan jajarannya akan dibantu dengan personel Polda tetangga, nanti akan dikirim dari Mabes Polri dan polda lain, akan siap mengamankan," ujarnya.
Kini 10 hari setelah bencana gempa dan Tsunami menerjang, keadaan kota Palu berangsur-angsur pulih.
Sejumlah pusat perbelanjaan dan pasar, tampak telah beroperasi lagi.
Bahkan, listrik telah kembali menerangi sejumlah wilayah di kota Palu.
