Potret 'Desa Kurcaci' Berusia 1500 Tahun di Makhunik Iran, Rumah Penduduknya Tak Sampai 2 Meter
Dari sekitar ratusan rumah batu dan tanah liat yang membentuk desa kuno, 70 hingga 80 di antaranya memiliki ketinggian yang sangat rendah.
Wilayah ini kering, sunyi, dan tandus yang membuat tanaman sulit untuk tumbuh serta binatang sulit diternakkan.
Lobak, gandum, barley dan buah yang disebut jujube hanyalah beberapa di antara sedikit jenis tanaman yang dapat tumbuh di sana.
Penduduk Desa Makhunik hidup dengan mengonsumsi makanan vegetarian.
Seperti kashk-beneh (terbuat dari whey dan sejenis kacang pistachio yang tumbuh di pegunungan) serta pokhteek (campuran whey kering dan lobak).
Tak cuma itu saja, malnutrisi juga berkontribusi secara signifikan terhadap defisiensi tinggi penduduk.
Baca: Jamaah Tak Tahu Selama 37 Tahun Arah Kiblat di Masjid Ini Tak Tepat, Melenceng 33 Derajat
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini, Kamis 25 Oktober: Virgo Banyak Kerjaan, Taurus Masuk Babak Baru
Keadaan yang terisolasi juga memaksa penduduk hanya bisa menikah di antara keluarga dekat.
Ini pula yang memungkinkan gen buruk dimiliki oleh kedua orangtua dapat menurun pada anaknya.
Beberapa gen ini berkontribusi dalam dwarfisme.
Pada pertengahan abad ke-20, desa ini mulai tersentuh pembangunan jalan dan akses kendaraan yang memudahkan penduduk untuk mencari kebutuhan sehari-hari.
Termasuk memperoleh bahan makanan, sehingga mereka mulai dapat menyantap nasi dan ayam.
Efeknya, dwarfisme di Desa Makhunik mulai berkurang.
Mengutip sputniknews.com pada 2016 lalu, ada sekitar 700 orang yang masih tinggal di Desa Makhunik.
Baca: Ini Fakta-fakta yang Ditemukan di Lapangan Terkait Satu Keluarga Tewas di Kalidoni Palembang
Baca: Ingat 4 Zodiak Ini Bisa Sangat Lihai Sembunyikan Perselingkuhannya

Desain rumahnya juga masih mempertahankan unsur-unsur arsitektur Neolitik.
Warnanya juga masih sama seperti saat dulu digunakan sebagai kamuflase dari penjajah.
Berkat warnanya pula, keberadaan desa ini sulit terlihat dari kejauhan.