Pernikahan Meriah Pemuda 20 Tahun dengan Wanita 65 Tahun, 'Mungkin Inilah Namanya Jodoh'
Kedua mempelai mengenakan baju berwarna merah, dengan riasan khas Bugis. Sebelum akad nikah dilakukan, Idris terlihat tegang namun ditutupi...
Sementara itu, sejumlah anggota Polsek Panca Lautang dikerahkan untuk mengamankan jalannya upacara pernikahan.
Karena banyaknya tamu undangan dan warga yang terus berdatangan, jalan poros Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Soppeng macet.
Sejumlah anggota Polsek Panca Lautang pun dikerahkan untuk mengatur lalu lintas.
“Sangat ramai, kira-kira ribuan orang yang hadir, baik tamu undangan maupun warga yang penasaran ingin menyaksikan pernikahan terpaut usia 45 tahun itu. Saya melihat banyak juga warga dari luar Kabupaten Sidrap yang datang hanya untuk menyaksikan acara itu," kata Imam Desa Corawalie Kabupaten Sidrap, usai memimpin akad nikah.
Tidak Ada Paksaan
Meskipun menjadi sorotan karena usia yang terpaut sangat jauh, Inade mengaku bahagia dengan pernikahannya
Saat ditemui TribunSidrap.com, di tempat tinggalnya, Rabu (25/10/2018), Inade mengatakan, tidak ada paksaan dalam pernikahan mereka.
"Mungkin inilah namanya jodoh, Pak. Saya tidak malu atas pernikahan ini, karena kami memang saling mencintai," kata Inade.
Saat ditanya soal uang panaik dalam istilah Bugis-Makassar adalah seserahan dari mempelai pria kepada wanita, Inade tak mau menyebut angka.
Berapa jumlahnya?
Janda yang ditinggal mati suaminya pada 18 Februari 2015 itu mengaku menerima uang panaik sebanyak Rp 10 juta dari Idris.
"Uang panaik Rp 10 juta, ada juga erang-erang (seserahan dalam adat Bugis Makassar)," ujarnya.
Sementara itu, keponakan Inade, Hj Asma mengaku bahagia atas pernikahan tantenya tersebut.
"Kami tentu bahagia, apalagi mereka memang saling suka. Sebagai keluarga kita semua tentu mendukung," ujarnya.
Warga pun terus berdatangan ke lokasi acara pernikahan Inade dan Idris, yang terletak di Jl Poros Panca Lautang tersebut.