Detik-detik Penampakan Buaya 3 Meter di Sungai Kulan Kampak Muncul ke Permukaan
Siang itu hujan rintik turun di seputaran Sungai Kulan Kampak Kelurahan Tuatunu Kecamatan Gerunggang.
Banyak yang mengatakan agar lebih berhati-hati dan tidak turun langsung ke air di lokasi tersebut.
Maklum saja, lokasi tersebut masih banyak sekali rawa-rawa dan kondisinya masih cukup alami.
"Adelah kawan made ku. Ati-ati ade buaye. Tapi kan niatku baik, nek gi mancing. ukan nek macem-macem. ( Ada kawan beri tahuku, hati-hati ada buaya ( di sungai itu). Tapi kan niatku baik memancing dan tidak aneh-aneh)," terang Eka.
Kapok Mancing
Eka mengaku kapok memancing di lokasi tersebut.
Ia memilih untuk memancing di lokasi lainnya.
"Dak kawa ku mancing di situ agik jok. Kajin banyak ikan e. Along nyari tempat lain. (Tak mau ku mancing di sungai itu lagi. Walau banyak ikan, lebih baik cari tempat lain)," ungkap Eka.
Pengalaman bertemu buaya adalah hal pertama dirasakan Eka.
Selama memancing, buaya adalah hewan yang paling dihindari selain ular dan hewan lainnya.
Namun, Eka mengakui bahwa prinsip pemancing di alam liar itu tidak boleh sombong dan fokus pada pancingan.
"Barang macem tu memang ade. Kite dak usa begaya. Men mancing, mancing bai. Jangan banyek omong. Susah dapet e. Nek sabar. (Barang seperti itu (buaya/ular) memang ada. Kita tidak usah sombong. Kalau mau mancing ya mancing saja. Jangan banyak celoteh, susah dapat. Harus sabar)," ungkap Eka.
Eka merupakan satu dari sekian banyak pemancing yang hobi berpetualang menemukan spot mancing ikan air tawar.
Target utamanya adalah adalah jenis ikan predator kelas seperti toman, gabus (snakehead) dan lainnya.
Hampir di sejumlah spot mancing di Bangka Belitung sudah dijajaki Eka dan rekan-rekannya.
"Ade lah dapet e. strike tuh yang mahal hehehe (ada dapet, yang mahal itu strikenya) hehe," kata Eka.
Penasaran lihat penampakan buaya di Sungai Kulan Kampak?
Ini dia :
(posbelitung.co/Edy Yusmanto)
