Sutopo Purwo Nugroho: Biasanya Kemoterapi Rambut Botak, Saya Malah Tumbuh, Ini Penjelasan Dokter
Pria asal Boyolali itu menceritakan bahwa sebelum melakukan kemoterapi dia mengalami kebotakan menahun.
Sebab ia harus memberitahukan kepada sang istri, Retno Utami Yulianingsih, dahulu.
Sutopo mengaku bahwa dirinya sering mengidap batuk yang tak kunjung sembuh, sedangkan nyeri pinggang dan dada sudah ia alami sejak sejak duduk di bangku SMA.
Awalnya ia mengira penyakitnya itu akan sembuh dengan sendirinya.
Bahkan ia pernah mengira posisi tidurnya yang salah adalah penyebab dirinya terkena gangguan punggung.
"Saya kira saraf atau tulang yag kena soalnya kan nyeri. Kalau batuk yang kambuhan, hilang gitu. Kalau dikasih minum obat sirup yang beredar di pasaran, biasanya batuk sembuh," tuturnya kemudian.
Hanya gejala penurunan berat badan yang tidak dialami oleh Sutopo, justru batuk serta nyeri itulah yang menyadarkannya untuk berobat.
Fakta tentang efek kemoterapi pada rambut
Melansir Medical News Today, (18/9/2017), ada empat fakta tentang pertumbuhan rambut setelah kemoterapi, yakni:
1. Kerontokan rambut dapat bervariasi, mulai dari rontok semua atau sebagian. Selain rontok, rambut pasien juga bisa menjadi lebih tipis atau rapuh.
2. Orang-orang yang memiliki pertumbuhan rambut cepat sebelum kemoterapi, akan mengalami pertumbuhan yang lebih cepat setelah kemoterapi.
3. Pertumbuhan rambut bisa segera muncul setelah kemoterapi tidak lagi menyerang sel-sel sehat.
4. Tingkat pertumbuhan rambut seseorang bervariasi tergantung pada usia, kesehatan, dan faktor lain seperti etnis.
Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menumbuhkan rambut setelah kemoterapi?
Sel-sel sehat di folikel rambut yang mendukung pertumbuhan rambut dapat terpengaruh oleh perawatan kemoterapi.
Hal inilah yang membuat penderita kanker mengalami kerontokan rambut di kepala, bulu mata, alis, dan bagian tubuh lain setelah menjalani kemoterapi.
Kerontokan rambut ini dimulai dalam dua minggu perawatan dan biasanya terus memburuk selama 1-2 bulan.