Cerita GKR Hemas, Istri Sri Sultan Hamengkubuwono X yang Ngaku Tak Terpikat Status Darah Biru

Namun di lain sisi dari keanggotaannya sebagai DPD RI, GKR Hemas punya kisah menarik semasa masih usia remaja.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pimpinan DPD RI Periode 2014-2019 Gusti Kanjeng Ratu Hemas saat memberikan keterangan kepada wartawan di kediamanya di Jakarta, Rabu (5/4/2017). Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas menegaskan dirinya masih resmi menjabat Wakil Ketua DPD periode 2014-2019. Menurutnya, MA sudah memutuskan untuk mencabut aturan tata tertib (tatib) yang mengubah masa jabatan pimpinan DPD dari lima tahun menjadi 2,5 tahun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

GKR Hemas lantas mengutarakan kegelisahannya itu kepada Mas Herjuno.

//

"Yang penting saya senang sama kamu. Dan kamu harus bersedia patuh pada saya," ujar Sri Sultan kala itu.

Diterangkan pula pada GKR Hemas jika menikah dengannya nanti haruslah mentaati kewajiban-kewajban, baik sebagai pribadi maupun fungsinya dalam keluarga besar Keraton.

Terlebih GKR Hemas nantinya diharuskan beradaptasi dengan budaya keraton.

Setelah mendengar penjelasan Mas Herjuno, GKR Hemas langsung cabut, kabur ke Jerman.

"Apakah saya mampu? Kesangsian itu terus melanda saya. Begitu hebatnya keragu-raguanitu, hingga saya sempat kabur ke Jerman, menjumpai kakak di sana," ujarnya.

"Saya utarakan segala kecemasan kepadanya. Bahkan saya sempat berkata tidak bersedia menikah dengan Mas Herjuno. Saya takut! Saya kehilangan kepercayaan diri!"

Tiga bulan berada di Jerman, GKR Hemas akhirnya harus pulang ke Indonesia dengan alasan kuliah.

Namun nyatanya GKR Hemas menerima telepon dari sang ibu yang menyuruhnya pulang ke Tanah Air untuk dinikahkan.

"Sekitar tiga bulan saya berada di Jerman. Bahkan ada niatan untuk sekolah di Eropa. Tapi toh saya memutuskan pulang ke Indonesia. Ada dorongan hati untuk melanjutkan kuliah di Universitas Trisakti."

"Tapi, sesungguhnya, penyebab utama saya balik ke Indonesia adalah telepon dari Jakarta yang meminta saya selekasnya pulang. Saya akan dinikahkan."

"Orangtua saya, terutama Ibu, sampai menangis dan dengan keras mengimbau agar saya bersedia dinikahkan."

"Beliau memohon agar saya menuruti permintaannya. Katanya, "Kamu anak perempuan satu-satunya. Kepada siapa lagi kamu bersedia menurut kalau tidak kepada orangtuamu sendiri."

Akhirnya walau sempat kuliah selama satu tahun, GKR Hemas lekas dinikahkan dengan Mas Harjuno tahun 1968.

(*)

Berita ini sudah tayang di Gridhot.id dengan judul GKR Hemas Awalnya Tak Sudi Menikah dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X : Saya Tak Terpikat Pada Status Darah Biru 

//
Sumber: Grid.ID
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved