VIDEO - Fenomena Kemunculan Buaya, Tak Muncul Dipanggil Pawang, Tapi Ada yang Muncul Diberi Kerupuk

VIDEO - Fenomena Kemunculan Buaya, Tak Muncul Dipanggil Pawang, Tapi Ada yang Muncul Diberi Kerupuk

Editor: Teddy Malaka
Facebook
FOTO ILUSTRASI (Momen kemunculan Buaya di Pelabuhan Gantung) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Keberadaan buaya di aliran Sungai Layang Desa Bukitlayang, Kecamatan Bakam, Kabupaten  Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bukan hal aneh. Bahkan di anak sungai atau aliran kecil dekat pemukiman pun, buaya sering menampakan diri.

Jika warga setempat tak merasa aneh, namun tidak demikian dengan warga luar desa.

Mereka sengaja datang ke Desa Bukitlayang, untuk melihat kemunculan buaya bersama pawang, Mang Dali dan Kepala Desa (Kades) Bukitlayang, Andry, Rabu (9/1/2019). 

Warga yang dimaksud masing-masing, Tuyung, Ayung, Sinta, Endang dan Satri. 

Mereka sengaja datang dari Kecamatan Pemali untuk melihat sang predator. 

Warga kemudian berhenti di tepi jembatan, anak Sungai Layang di Dusun Pangkalayang Desa Bukitlayang.

Sayang ketika itu, Pawang Mang Dali gagal menghadirkan buaya tersebut.

Mang Dali berusaha memanggil buaya tersebut dalam ritual khusus. 

"Siang ini buayanya sedang menjauh. Sedang tidak ada di anak sungai ini," kata Mang Dali mengaku sempat mendeteksi keberadaan buaya yang dimaksud. 

Menurutnya, ada dua buaya besar biasa menampakan diri di sekitar bawah jembatan ini. Pengguna jalan sering berhenti melihat keberadaan buaya tersebut. 

"Buaya kuning ukurannya lebih kecil, sekitar tiga meter, berat sekitar tiga ratus kilogram. Tapi kalau buaya hitam ukuran lebih besar, panjang empat meter bobot sekitar setengah ton," kata Mang Dali. 

Kades Bukitlayang, Andry pada kesempatan yang sama, Rabu (9/1/2019) mengakui, banyak buaya di berbagai aliran sungai di Desa Bukitlayang.

"Di Sungai Layang Desa Bukitlayang ini memang banyak buaya. Namun kita berharap, buaya ini tak mengganggu warga," tambah Kades.

Nonton Buaya Dipanggil Pakai Kerupuk

Kemunculan buaya di sejumlah sungai di Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) semakin sering. Beragam kisah tentang buaya pun di sungai-sungai di Bangka terkuak, mulai dari buaya yang menyerang manusia, mati tanpa diketahui penyebab hingga buaya yang doyan makan kerupuk.

Jika beberapa waktu lalu kita menyaksikan sebuah video yang viral bagaimana seorang perempuan di Kalimantan mencuci piring, sementara buaya berada di bawahnya terlihat tidak mengganggu perempuan itu.

Lain pula di Bangka, di Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, masyarakat dihebohkan dengan adanya buaya makan kerupuk dan bergoyang-goyang di air ketika mendengar musik dambus.

Hampir setiap hari jembatan Sungai Mancung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi perhatian warga.

Mereka penasaran melihat buaya yang kerap muncul di sekitar jembatan tersebut.

Uniknya, buaya-buaya menyantap makanan yang tidak biasa.

Kemunculan reptil ganas ini tentunya sesuatu yang jarang terjadi. Karena biasanya buaya liar sangat jarang menampakan diri.

Menurut Karman, kebiasaan tak lazim bermula saat sejumlah pedagang yang kerap singgah dan membuang kerupuk-kerupuk kedarluarsa ke Sungai Mancung.

Kerupuk-kerupuk itu yang kemudian menjadi santapan buaya.

“Ceritanya pedagang-pedagang kerupuk yang dari Pangkalpinang sering membuang kerupuk yang sudah tak laku ke sungai itu. Jadi sampai sekarang kebiasaan itu terus berlanjut. Bahkan buaya itu lebih doyan kerupuk dari pada daging ayam," ujarnya.

Buaya Sungai Mancung
Buaya Sungai Mancung (Facebook/Aurel Yudhi Haryanto)

Masih menurut Karman,  sebulumnya ada tiga buaya yang doyan menyantap kerupuk. Namun seiring waktu dua di antaranya menghilang.

Kades Mancung, Karman mengaku tidak begitu paham penyebab kebiasaan buaya mondar-mandir di sekitar Jembatan Mancung. Hanya saja dia khawatir keberadaan buaya itu mengancam keselamatan jiwa masyarakat.

"Makanya baru-baru ini kami menggelar pertemuan membahas soal itu untuk diusulkan dipindah tempatkan. Karena khawatir juga, ya, apalagi kadang banyak anak-anak bermain dan melihat di sana,” kata Karman.

Kebiasan buaya di dekat Jembatan Sungai Mancung dibuktikan seorang netizen yang memposting sebuah video di akun jejaring sosial Facebook (FB).

Selain makan kerupuk, akun FB Aurel Yudhi Haryanto juga mengatakan buaya seakan berjoget saat ada alunan musik dambus.

"Ia (buaya-red) berputar-putar, muncul ke permukaan. Warga pun berbondong-bondong melihatnya, jadi heboh," kata Yudhi, warga Pangkalpinang yang mengaku sedang ada pekerjaan di wilayah Desa Mancung.
Yudhi menambahkan dirinya bahkan sempat berwelfie dengan latar buaya yang sedang muncul di bawah jembatan. Video itu saat ini menjadi viral dan dibagikan sejumlah orang.

"Warga sekitar Mancung Kecamatan Kelapa memang heboh kabar ini. Makanya saya coba pancing pakai kerupuk, ternyata muncul," kata Yudhi.

"Buaya itu sekitar 3 meter ukurannya, mungkin masih remaja, masih anaknya," lanjutnya.

Sampai saat ini kasus penyerangan buaya dan sebaliknya masih terjadi di Bangka Belitung.

(bangkapos.com/FeryLaskari/TeddyMalaka)

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved