Apa Itu Cap Go Meh, dan 5 Fakta Menarik Lainnya
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia tidak kalah meriah dengan perayaan Imlek. Kota Singkawang misalnya, terkenal dengan festival Cap Go Meh.
POSBELITUNG.CO - Perayaan Cap Go Meh di Indonesia tidak kalah meriah dengan perayaan Imlek. Kota Singkawang misalnya, terkenal dengan festival Cap Go Meh yang mampu menarik wisatawan dalam maupun luar negeri.
Uniknya penyebutan kata 'Cap Go Meh' sebenarnya populer di Indonesia, di negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura nama festival ini berbeda. Berikut adalah lima fakta seputar Cap Go Meh:
1. Arti Nama Cap Go Meh
Kata 'Cap Go Meh' diserap dari Bahasa Hokkian. 'Cap' berarti sepuluh, 'Go' berarti lima, sedangkan 'Meh' berarti malam. Penyebutan ini merujuk pada waktu penyelenggaraan acara yang memang diselenggarakan pada penanggalan 15 kalender China.
Di China nama perayaan ini adalah Yuan Xiao atau Shang Yuan. Di Barat festival ini disebut Lantern Festival (Festival Lampion0 atau Chinese Valentine's Day (hari Kasih Sayang versi China).
2. Sejarah Cap Go Meh
Cap Go Meh diprediksi sudah dirayakan sejak 2.000 tahun lalu. Sejak zaman Dinasti Han (206 Sebelum Masehi- 25 Masehi) ketika biksu Budha harus membawa lentera untuk ritual indah.
Mereka kemudian menerbangkan lentera tersebut, sebagai simbol untuk melepas nasib lalu yang buruk dan menyambut nasib baik untuk masa mendatang. Dari sini mengapaCap Go Meh identik dengan lentera.
Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018).3. Hari Kasih Sayang Versi China
Disebut Hari Kasih Sayang versi China lantaran pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh. Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.
Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.
4. Akhir Dari Hal Tabu di Perayaan Imlek
Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli. Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal. Cap Go Meh merupakan penanda oerayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.
Full set dari lontong cap go meh yang terlihat dalam foto ini terdiri dari lontong, ayam opor, ayam abing, sambel goreng ati ampela, lodeh terong/labu, telur pindang, bawang merah goreng dan bubuk dokcang