Bendera Kuning Dijadikan Simbol Kematian di Indonesia, Seperti Ini Kisah Dibaliknya
Kita cari tahu asal penggunaan bendera kuning sebagai lambang kematian di Indonesia
POSBELITUNG.CO - Teman-teman, sedih rasanya bila ada orang terdekat yang meninggal dunia. Baik itu keluarga, teman, ataupun tetangga.
Biasanya setiap negara atau daerah mempunyai warna yang melambangkan kesedihan atau dalam masa berkabung.
Bagi masyarakat Tionghoa, kematian biasa dilambangkan dengan warna putih.
Segala perangkat serta pakaian ketika upacara pemakaman didominasi oleh warna putih. Mulai dari lilin, tirai pintu, lentera, taplak meja, hingga baju berkabung.
Sementara, bagi masyarakat dunia pada umumnya, warna hitam diidentikkan dengan warna berkabung atau warna kematian.
Tradisi ini dimulai ketika Ratu Inggris Victoria menghadiri upacara kematian suaminya, dan beliau menggunakan baju berkabung berwarna hitam.
Sejak itu, muncul tradisi bahwa warna hitam adalah lambang dari kesedihan.
Di Thailand dan Brasil, warna ungu biasa dipakai bersama warna hitam saat berkabung atas kematian orang yang dicintai.
Sedangkan, di Afrika Selatan, warna merah dikaitkan dengan suasana berkabung.
Bagian merah di bendera negara ini juga melambangkan sebuah kekerasan dan pengorbanan yang telah dilakukan selama memperjuangkan kemerdekaan.
Negara Mesir menyimbolkan kuning dengan emas, yang biasa digunakan untuk melukis mumi dan dimakamkan sebelum almarhum dikirim ke akhirat, sehingga wana kuning juga menjadi simbol untuk berkabung.
Di beberapa daerah di Indonesia, biasanya juga menggunakan simbol warna kuning pada bendera untuk menandakan bahwa ada seseorang yang meninggal dunia.
Berbeda lagi di Makasar, Papua, atau Kalimantan yang tetap memilih warna putih sebagai penanda kematian baik itu dari agama Islam atau Kristen.
Kita cari tahu asal penggunaan bendera kuning sebagai lambang kematian di Indonesia, yuk!
Asal Mula Bendera Kuning