Gadis Mantan Perawat Tikam Bapaknya Hingga Tewas, Nangis Meraung-raung Mau Bertemu Sang Ayah
Hilda Nurafriani nekat menikam ayah kandungnya sendiri, Muhammad Nurahmad (64), hingga tewas saat diingatkan untuk sholat ashar.
POSBELITUNG.CO - Hilda Nurafriani (30) alias Ani, seorang mantan perawat, nekat menusuk ayah kandungnya hingga tewas.
Pembunuhan terjadi di rumah korban di Karang Baru Selatan, Kelurahan Karang Baru, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Muhammad Nurahmad (64), ayah kandung pelaku, tewas setelah belasan tusukan senjata tajam bersarang di tubuhnya.
Diduga kuat, mantan perawat itu mengalami gangguan jiwa.
Namun aparat menemukan hal yang berbeda.
• Model yang Digerebek Bersama Ifan Seventeen Ternyata Pernah Bikin Heboh Instagram Ridwan Kamil
Saat gelar perkara di Polres Kota Mataram, Senin (3/6/2019), awalnya Ani nampak tenang ditemani dua Polwan.
Hilda mengenakan baju tahanan berwarna oranye, celana bermotif garis garis biru dan kerudung berwarna marun muda pastel.
Mantan perawat itu mengenakan masker menutupi wajahnya.
Sesekali kaki Ani bergoyang, jemari tangannya yang mengenakan cat kuku berwarna merah dimainkannya untuk menenangkan diri.
Namun tiba-tiba tangisnya pecah.
Dia menangis histeris dan meraung-raung hingga akhirnya Kapolres Mataram AKBP Saipul Alam meminta dua Polwan membawa Ani ke sel tahanan Polres agar bisa ditenangkan.
"Mamik (sebutan ayah)... Mamik, mau ketemu Mamik..," seru Ani sambil tersedu sambil digiring oleh polwan yang menjaganya.
Saipul menuturkan bahwa pelaku dengan sadar menikam ayahnya sendiri dengan menggunakan pisau dapur.
Hingga saat ini, polisi belum melihat ada kejanggalan atau kecenderungan gangguan jiwa pada pelaku.
"Tindakan pelaku menyebabkan ayahnya meninggal karena belasan tusukan di bagian dada, mata hingga kepala korban yang merupakan ayah kandungnya sendiri," ungkap Saipul.
Atas perbuatannya, Ani mendekam dalam sel tahanan dan dijerat dengan pasal 338 KUHP dan pasal 351 ayat 3 KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp 45 juta.
Kronologi pembunuhan
Viral di media sosial, seorang anak nekat membunuh sang ayah hanya karena tidak terima dibangunkan untuk salat Ashar.
Kasus pembunuhan tersebut banyak diunggah oleh beberapa pengguna akun Facebook, satu di antaranya adalah akun Yuni Rusmini, Minggu (2/6/2019).
Dikutip dari akun Facebook Yuni Rusmini, pelaku diketahui adalah seorang perawat yang bekerja sebuah rumah sakit di Kota Mataram.
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Lebaran Kartasura Berubah Drastis Semenjak Lulus SMA
Insiden pembunuhan tersebut dijelaskan oleh Yuni Rusmini terjadi pada Sabtu (1/6/2019) sekitar pukul 16.00 WITA.
Korban yang meninggal dunia yang tak lain adalah ayah kandung korban yang diketahui bernama H. Muh Nurahmad (64).
"Ya Allah. surga untukmu bapak, amin yarroballalamin
Anak Perempuan bunuh ayah kandung , gara-gara dibangunkan sholat.
Seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit Kota Mataram tega membunuh ayah kandungnya sendiri. Ia marah pada sang ayah lantaran dibangunkan agar menunaikan salat," tulis Yuni Rusmini, Minggu (2/6/2019).
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, pelaku diketahui bernama Hilda Nurafriani (30) yang merupakan warga Karang Baru Selatan, Kelurahan Karang Baru, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda NTB, AKBP H Purnama, benar bahwa kejadian pembunuhan tersebut terjadi Sabtu (1/6/2019).
Pelaku nekat menghabisi nyawa sang ayah dengan menusuknya menggunakan senajata tajam.
"Pukul 16.00 WITA korban membangunkan pelaku untuk salat Ashar tapi pelaku tidak menerima," ucap Purnama, Minggu (2/6/2019).
"Akhirnya pelaku mengambil pisau dapur langsung menusuk korban di dada, pinggang dan mata yang mengakibatkan korban terluka parah," lanjutnya.
Mengalami luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya, korban sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Nahas, nyawa korban tidak dapat diselamatkan lantaran luka serius yang dideritanya.
Korban akhirnya dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 19.00 WITA.
Saat ini, Purnama menuturkan bahwa pelaku sudah diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
"Pelaku sudah diamankan di Polres Mataram," tutup Purnama.
Dari akun Facebook Yuni Rusmini, tampak foto-foto kondisi korban dan juga foto penangkapan pelaku.
Dalam sebuah foto, pelaku tampak digelandang oleh dua orang anggota polisi.
Dari akun Facebook Yuni Rusmini, tampak foto-foto kondisi korban dan juga foto penangkapan pelaku.
Dalam sebuah foto, pelaku tampak digelandang oleh dua orang anggota polisi.
Pelaku mengenakan setelan kaus pendek dan celana panjang bermotif garis.
Sementara, beberapa foto lainnya, tampak darah yang masih berada di depan rumah korban.
• Waktu Membayar Zakat Fitrah, Jangan Sampai Telat Deadlinenya Sebelum Sholat Idul Fitri
Dalam foto lain, tampak korban dibawa dan diangkat oleh warga.
Postingan akun Facebook Yuni Rusmini itu mendapatkan berbagai komentar dari netizen.
"Mungkin ada gejala gangguan kejiwaan, kena halusinasi, banyak kok ternyata yang kena seperti itu tp lingkungan ndak sadar bahkan dirinya sendiri juga g sadar."
"Ya Allah, biasa nya itu anak perempuan sayang bgt sm ayah nya lho bhkn bs dikatakan lbh dket sm ayah dr ibu kalo sdh dewasa."
"Astagfirullah miris saya malah kangen masa2 tinggal sama orang tua"
"In shaa ALLAH husnul khotimah,tanggung jawabmu tlh kau tunai,kelak tak ada pertanyaan u mu ttg anakmu.."
"Alhamrhum Semoga Husnul Khotimah....pelakunya terima ganjarannya..."
"innalillahi wainnalillahi rohiun insyaalloh khusnul Khotimah karena tujuan bpk ini sgt bae"
"Astaghfirullahaladzim....Semoga amal ibadah bpk di terima oleh Allah SWT.. Aamiiin"
"Astaghfirullohal'adziim.....smg diberi hidayah sm Allah"
"Smg Almarhum Masuk Syurga..Aamiin"
"Innalilahi wa innalilaihi rojiun. Semoga almarhum , khusnul khotimah,aamiin"
(Kompas.com/Fitri Rachmawati/Tribunwow.com/Nila Irdayatun Naziha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putri yang Bunuh Ayah Saat Diingatkan Shalat Tiba-tiba Histeris Panggil Ayahnya.., dan Tribunwow.com dengan judul Viral di Facebook Anak Bunuh Ayah karena Tak Terima Dibangunkan untuk Salat Ashar, Ini Kronologinya
