Begini 12 Fakta Edelweis, Dikenal sebagai Bunga Abadi di Gunung yang Dilarang untuk Dipetik

Tak heran, karena bunga yang memiliki kelopak berwarna putih ini berperan penting dalam menjaga ekosistem lingkungan di sekitarnya.

Editor: Novita
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Bunga Edelweiss di Gunung Semeru 

4. Mekar saat akhir musim hujan

Bunga edelweis biasanya mekar pada periode April hingga Agustus setiap tahunnya.

Terutama saat-saat di mana musim hujan telah berakhir.

5. Tinggi bisa mencapai 8 meter

Umumnya bunga edelweis memiliki batang setinggi 1 meter. 

Namun pada keadaan tertentu tumbuhan ini bisa mencapai tinggi 8 meter.

5. Mampu bertahan di tanah tandus

Meskipun hidup di pegunungan, namun edelweis mampu bertahan dalam keadaan tanah yang tandus.

Karena edelweis mampu membentuk mikoriza yang dapat memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

6. Populasinya berkurang

Meski disebut bunga abadi, namun saat ini populasi bunga edelweis semakin berkurang. 

Pada 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir bunga edelweis.

Kasus pemetikan bunga edelweis di gunung bahkan terjadi beberapa kali pada 2017 dan 2018. 

Pada Juli 2017, lima pendaki mencabut bunga edelweis di Gunung Rinjani.

Sementara tahun lalu, pendaki asal Batang juga terciduk mencabut bunga edelweis di Gunung Merbabu. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved