Enzo Calon Taruna Akmil TNI yang Jago Ngaji, Pria Blasteran Perancis yang Curi Perhatian Panglima
Taruna Akmil keturunan Perancis bernama Enzo Zenz Allie mencuri perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
BANGKAPOS.COM-- Taruna Akmil keturunan Perancis bernama Enzo Zenz Allie mencuri perhatian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Enzo Zenz Ellie menjadi buah bibir setelah video wawancaranya dengan Panglima TNI Marsekal Hadji Tjahjanto viral.
Pada kesempatan itu Marsekal Hadi mengajak Enzo berbicara dalam bahasa Perancis.
Pria blasteran ini diketahui memang fasih berbicara empat bahasa yaitu bahasa Perancis, Inggris, Arab, dan Indonesia.
Selain itu dari hasil tes fisik atau kesamaptaan Enzo juga cukup baik. Dia bisa lari 3.000 meter selama 12 menit. Lalu pull up 19 kali, sit up 50 kali, push up 50 kali dalam waktu 60 detik dan, renang 50 meter dalam waktu 1 menit.
Enzo lahir di Perancis, lalu pindah ke Indonesia pada usia 13 tahun setelah ayahnya meninggal dunia.
Wajah Perancis Enzo diwariskan dari sang ayah. Ayah Enzo, bernama Jean Paul Francois Allie asal Paris, sedangkan ibunya bernama Siti Hajah Tilaria asal Sumatera Utara.
Siapa Enzo? TribunJakarta.com berhasil mewancarai sejumlah orang dekat Enzo termasuk ibu dan gurunya di SMA Pesantren Unggulan Al Bayan, Anyer, Banten.
Keinginan Enzo menjadi tentara, menurut ibuny, sudah terlihat sejak masih kanak-kanak.
Bukan dari SMA, tapi Enzo malahan sejak taman kanak-kanak memang sudah ingin masuk tentara," ungkap Siti lewat telepon, Selasa (6/8/2019).

Berhubung kesibukannya di luar kota, Siti belum bisa bercerita banyak tentang Enzo dan berbagi pengalaman anaknya sampai bisa lukus catar Akmil di Magelang.
Jadi Prajurit Soleh
Enzo balik mengikuti ibunya yang menetap di Cilegon, Indonesia, setelah ayahnya meninggal pada 2012. Ia meneruskan sekolah menengah pertama di sini.
Lulus sekolah menengah pertama, Enzo melanjutkan sekolah dengan sistem asrama khusus putra di SMA PU Al Bayan, Anyer, Banten.
Deden Ramdani, Kepala SMA PU Al Bayan, mengaku salut dengan perjuangan Enzo meski saat awal masuk memiliki keterbatasan di bahasa.