WIKI BELITUNG
WIKI BELITUNG Pulau Kalimuak, Banyak Peninggalan Sejarah Warga Thiong Hoa dan Makan Tua Islam
Pulau Kalimuak menyimpan berbagai keunikan dan peninggalan sejarah, Untuk menempuh ke pulau ini, kalian harus menyewa kapal boad
Penulis: Disa Aryandi | Editor: Ardhina Trisila Sakti
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bagi pecinta traveling atau penggiat alam bebas, ada sebuah pulau kecil di Kabupaten Belitung menjadi sebuah pilihan kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman). Pulau tersebut sangat dekat dengan pesisir Kota Tanjungpandan Belitung.
Apabila dilihat dari Pantai Tanjung Pendam, Kecamatan Tanjungpandan, secara kasat mata bisa terlihat sangat jelas sekali. Sebaliknya apabila kalian melihat sisi kota Tanjungpandan, sangat indah dilihat dari pulau tersebut.
Pulau ini menjadi salah satu pilihan bagi wisatawan saat berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi. Namun untuk menuju ke Pulau ini, kalian harus menggunakan kapal boad karena melewati laut.
Nama pulau ini adalah Pulau Kalimuak. Pulau ini masuk dalam letak geografis Desa Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan. Apabila dilihat sepintas, pulau ini tidak ada perbedaan seperti pulau-pulau lainnya. Tapi menyimpan berbagai keunikan dan peninggalan sejarah.

Untuk menempuh ke pulau ini, kalian harus menyewa kapal boad lantaran tidak ada transportasi lain. Tidak menghabiskan banyak waktu untuk menempuh pulau ini dari pelabuhan Tanjungpandan atau dari pelabuhan menunu ke Juru Seberang hanya sekitar 15 menit saja.
Terdapat cara lain untuk menuju pulau ini sebetulnya, namun memiliki sedikit resiko. Caranya menunggu air laut surut sangat jauh dan kalian bisa menempuh perjalan dengan berjalan kaki, namun itu harus dilakukan dari lokasi HKm Juru Seberang. Apabila air laut sudah mulai naik, kalian harus segera kembali lagi.
Pulau Kalimuak sudah memiliki dermaga, kali pertama masuk tentu kalian akan disuguhi dengan pemandangan gapura yang cukup besar bernuansa Thiong Hoa. Dibagian samping kanan dari gapura tersebut akan terlihat sebuah gazibu yang dilengkapi dengan meja dan kursi.

Bukan hanya disitu saja kalian bisa melihat keunikan dari Pulau ini, tapi ada anak tangga sebagai sarana untuk naik ke bagian bukit yang tidak begitu tinggi. Anak tangga tersebut mengarahkan kalian kepada sebuah pondopo berwarna putih yang dilengkapi dengan kelambu putih.
Ada benda seperti tabung berbahan beton di bagian tengah pendopo tersebut, yang memiliki ketinggian sekitar 70 sentimeter dan diameter 60 sentimeter. Benda tersebut dibalut dengan kain hitam, belum bisa dipastikan benda tersebut apa.
Namun, dipercayai oleh sebagian warga Thiong Hoa asal Belitong, benda tersebut adalah benda yang dikeramatkan. Sebab di antara benda tersebut terdapat dupa yang untuk warga Thiong Hoa sembayang. Konon barang siapa berhasil memeluk keramat tersebut maka permohonannya bakal terkabul.

Tak jauh dari lokasi, nantinya kalian akan menjumpai tugu kuno dari zaman kolonial belanda. Tugu ini memiliki ketinggian sekitar 12 meter. Nah jangan lupa untuk berfoto di tempat-tempat tersebut, sebab memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.
Turun sedikit dari tugu kuno tersebut, kalian akan menjumpai sebuah bangunan tua lagi berbentuk mengerucut ke atas seperti piramida. Namun di bagian bawah dari bangunan ini bisa dimasuki dengan leluasa. Tidak bisa dipastikan apa fungsi dari bangunan tersebut sebelumnya, tapi sudah banyak diselimuti oleh pepohonan.
Tidak jauh dari bangunan tersebut juga, kalian akan menjumpai sebuah makam tua bertambak kayu. Makam ini dilihat dari tambak tersebut beragama Islam dan di bagian lain pula ada makam tua. Namun tidak bisa dipastikan tentang asal usul dari makam tersebut.

Tapi ada makam Islam lainnya tidak jauh dari situ, makam ini sudah terlihat rapi dan tambak nya sudah sangat permanen. Terdapat tulisan Datuk Raden Saleh Pata di makam tersebut sebagai identitas.
Turun sedikit dari makam tersebut, kembali akan menjumpai sebuah bangunan tua, seperti sumur berbentuk persegi empat dengan kedalaman sekitar tiga meter. Namun apabila dilihat bangunan kosong itu cukup luas bagian dalamnya.
Belum bisa dipastikan, apa fungsi dari bangunan tua yang berada di dalam tanah ini. Tapi kalian, kalau berkunjung ke tempat ini jangan lupa membawa bekal sebanyak mungkin dan mencari teman yang paham dengan lokasi agar tidak tersesat.
(posbelitung.co/Disa Aryandi)