Berita Belitung Timur

Pemprov Babel Target Ekspor ke AS dan Tiongkok, Gencar Sosialisasi Program Kebun Kelapa di Beltim

Pemprov Babel terus mendorong pembangunan sektor perkebunan kelapa sebagai bagian dari program unggulan Gubernur Bangka Belitung.

Penulis: Yunita Karisma Putri | Editor: Novita
Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri
PROGRAM PERKEBUNAN KELAPA - Kunjungan kerja dalam rangka sosialisasi lanjutan Kerja Sama Program Kebun Kelapa di Areal Persetujuan Perhutanan Sosial di Ruang Rapat Bupati Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (4/9/2025). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) terus mendorong pembangunan sektor perkebunan kelapa sebagai bagian dari program unggulan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani.

Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kunjungan kerja dalam rangka Sosialisasi Lanjutan Kerja Sama Pembangunan Kebun Kelapa di Areal Persetujuan Perhutanan Sosial di Ruang Rapat Bupati Belitung Timur, Kamis (4/9/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar, dan dihadiri oleh Staf Khusus Gubernur Babel, Vikry, yang mewakili Gubernur Hidayat Arsani.

Dalam kegiatan tersebut, kedua perwakilan pemerintah daerah secara langsung meninjau kesiapan masyarakat yang menjadi calon mitra dalam proyek perkebunan kelapa ini.

Program ini tidak hanya melibatkan masyarakat, tetapi juga sudah menjalin kerja sama dengan pihak pemodal yang siap menggarap lahan dan mendukung dari sisi investasi.

"Kami tidak ingin masyarakat buru-buru melepas lahannya. Semua proses akan dilakukan secara transparan dan partisipatif sesuai aturan. Prinsipnya, kami mendorong kemitraan antara perusahaan, petani, dan pemerintah," ujar Vikry kepada posbelitung.co, Kamis (4/9/2025).

Salah satu jaminan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah pembangunan dua titik pabrik pengolahan kelapa, masing-masing di Pulau Bangka dan Pulau Belitung.

Ini akan menjadi pusat pengolahan hasil kebun kelapa yang ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan ekspor, khususnya ke Amerika Serikat dan Tiongkok.

Soal legalitas, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menekankan bahwa seluruh proses pembangunan kebun dilakukan di atas lahan dengan legalitas resmi melalui skema Persetujuan Perhutanan Sosial, sehingga tidak akan menimbulkan konflik agraria di kemudian hari.

Sebagai informasi, program ini memiliki proyeksi jangka menengah hingga panjang.

Pembangunan pabrik ditargetkan dapat dimulai dalam waktu 2 hingga 3 tahun, sedangkan kebun kelapa diperkirakan mulai produktif dalam 5 tahun sejak penanaman.

Saat ini telah dilakukan pemetaan lahan, dan baik petani maupun pihak investor tinggal menunggu tahapan groundbreaking sebagai tanda dimulainya pekerjaan di lapangan.

“Kami juga sedang mempersiapkan akses logistik yang memadai, termasuk pelabuhan di wilayah Selat Nasik sebagai jalur ekspor produk kelapa ke luar negeri,” tambah Vikry.

Program ini, lanjutnya, juga mencakup investasi pada dukungan penyediaanbibit, pupuk, hingga ongkos tanam, sertapendampingan teknis kepada petani agar hasil produksi kelapa dapat memenuhi standar pasar ekspor. 

(Posbelitung.co/Yunita Karisma Putri)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved