Ternyata Pekerjaan Pramugari Tak Seindah yang Dibayangkan, Ini Sisi Lainnya dari Pekerjaannya

Menjadi pramugari terlihat seperti pekerjaan yang menyenangkan dan mewah karena bisa traveling keliling dunia.

Instagram @anneavantieheart
Seragam pramugari Garuda Indonesia karya Anne Avantie yang diluncurkan pada penerbangan Jakarta-Semarang, 3 Juli 2019 siang. 

POSBELITUNG.CO-- Banyak orang yang beranggapan profesi pramugari pesawat pekerjaan yang menyenangkan.

Menjadi pramugari terlihat seperti pekerjaan yang menyenangkan dan mewah karena bisa traveling keliling dunia.

Mereka bisa datang ke berbagai daerah atau negera lain tanpa harus mengeluarkan biaya dan bisa berjalan-jalan.'

Namun jangan salah, sisi lain dari pekerjaan sebagai awak kabin pesawat yang ternyata tak seindah yang kamu bayangkan.

Dilansir Tribun Travel dari Express.co.uk, seorang mantan pramugari mengungkapkan sisi lain pekerjaan pramugari.

Sisi buruk dari pekerjaan mereka bukanlah memakai seragam dan banyak berdiri melayani para penumpang pesawat.

Bagian yang tidak disukai oleh pramugari ini adalah pekerjaan mereka yang dianggap terlalu berat dan mengakibatkan kelelahan luar biasa.

Ilustrasi pesawat Lion Air
Ilustrasi pesawat Lion Air (TRIBUNJOGJA.COM)

Seorang mantan pramugari berbicara kepada stuff.co.nz tentang perasaannya terhadap sisi negatif pekerjaannya.

Pramugari tersebut mengungkapkan bahwa berpergian ke banyak tempat sebagai pekerjaan utama itu berarti kamu akan kurang tidur, terlebih zona waktunya sering berubah-ubah saat penerbangan jarak jauh.

Pramugari ini mengatakan kalau tubuh terasa lelah dan terus bekerja di zona waktu yang berbeda dapat berakibat buruk pada tubuhmu.

Pramugari yang kelelahan dapat berdampak pada penerbangan, dan beberapa orang bisa sangat terganggu, sehingga berakibat pada ketidakmampuan untuk bekerja dengan baik.

Misalnya saja pada bulan Agustus 2018 lalu, maskapai easyJet membatalkan penerbangan karena krunya disebut terlalu lelah.

Hal ini pun mempengaruhi rencana liburan hampir 150 orang penumpang.

Seorang penumpang bernama Cornelia Dalipe mengatakan dia terkejut mendengar pembatalan penerbangan karena para staf terlalu lelah untuk melanjutkan penerbangan.

Seorang juru bicara maskapai mengatakan kepada Express.co.uk, pada saat itu easyJet mengkonfirmasi bahwa penerbangan EZY6711 dari Belfast ke Palma dibatalkan karena dua anggota awak kabin merasa tidak layak bekerja karena kelelahan.

Masalah kelelahan ini tidak terjadi pada pramugari saja.

Sebuah studi oleh London School of Economics dan Eurocontrol, sebuah organisasi manajemen lalu lintas udara internasional pada tahun 2016 menemukan bahwa lebih dari setengah pilot maskapai penerbangan Eropa menerbangkan pesawat ketika mereka lelah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved