Berita Belitung

Demam Berdarah di Belitung Makan Korban, 2 Balita Meninggal, Sejumlah Anak Masih Dirawat

Demam berdarah dengue di Belitung memakan korban jiwa, dua balita meninggal dunia.

Penulis: Disa Aryandi |
Pos Belitung/Disa Aryandi
Pasien DBD, selasa (12/11/2019) di kamar V ruang Keranji, RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Demam berdarah dengue di Belitung memakan korban jiwa, dua balita meninggal dunia.

Kepala Desa (Kades) Juru Seberang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Darsono mengatakan pihaknya sudah melakukan fogging yakni penyemprotan untuk membasmi nyamuk demam berdarah. 

Diketahui saat ini sejumlah bocah yang berada di RT 05 dan 01 Dusun Juru Seberang terkena Demam Dungue (DBD). Anak-anak tersebut di antaranya tengah di rawat di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung. 

Darsono mengungkapkan fogging dilakukan Pemerintah Desa bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Belitung. Terakhir fogging dilakukan, Jumat (4/11/2019) pekan lalu.

"Sudah dua kali kami fogging. Itu keliling kampung difogging, termasuk juga kami sudah lakukan sosialisasi sebanyak dua kali, baik di lapangan maupun kantor Desa, dengan Dinas Kesehatan," kata Darsono kepada posbelitung.co, selasa (12/11/2019).

Kata Darsono, persoalan kasus DBD yang sudah menelan korban jiwa sebanyak dua orang itu, baru pertama kali dialami di Desa Juru Seberang. Ditambah lagi banyak masyarakat berusia anak-anak kini harus dirawat inap di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.

"Baru tahun ini lah di Desa kami yang seperti ini, bahkan sampai ada yang meninggal dunia dua orang. Jadi kalau dari segi kami menanggulangi bersama-sama dengan Dinas Kesehatan, itu sudah maksimal lah, kalau dari segi pemerintah," ujarnya.

Selain Jambu Biji, Tanaman Ini Juga Bisa Digunakan Untuk Obat DBD

Demam Berdarah Makan Korban, Kepala Dinas Kesehatan Belitung Minta Perangkat Desa Bergerak

Namun, lanjut Darsono, dari segi masyarakat nya ia tidak begitu mengetahui sejauh mana sosialisasi tentang penanggulangan DBD itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

"Misalkan, apakah masyarakat ini menguras bak mandi di masing - masing rumah mereka atau tidak. Mungkin itu ada yang tidak dilakukan mereka, kami tidak mengetahui. Ya paling tidak kan, nyamuk itu berkembang biak nya dari adanya air yang tergenang di halaman rumah mereka, yang tidak mereka buang dan mereka tanggulangi. Artinya kami sudah melakukan dengan Dinas Kesehatan secara maksimal, bahkan kepala dinas sering menekanankan persoalan ini," pungkasnya.

(Posbelitung.co/Disa Aryandi)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved