MotoGP Brasil 2022 Terancam Batal, Lokasi Pembangunan Sirkuit Ternyata Berada di Atas Ladang Ranjau
Lokasi Pembangunan Sirkuit Berada di Atas Ladang Ranjau, MotoGP Brasil 2022 Terancam Batal?
MotoGP Brasil 2022 Terancam Batal, Lokasi Pembangunan Sirkuit Ternyata Berada di Atas Ladang Ranjau
POSBELITUNG.CO -- Ajang balap motor MotoGP dipastikan kembali digelar di Brasil, tepatnya di sirkuit yang akan segera dibangun, Rio Motorpark.
Namun, ada fakta baru terungkap mengenai lokasi pembangunan Sirkuit Rio Motorpark, yang ternyata merupakan bekas ladang ranjau.
Tekait hal itu, pihak penyelenggara MotoGP, Dorna Sports, telah mencapai kesepakatan dengan pihak lokal untuk menggelar seri balapan MotoGP selama lima tahun, terhitung sejak musim 2020.
Adapun lokasi pembangunan sirkuit baru tersebut adalah di kota Rio de Janeiro, tepatnya di wilayah Deodoro.
Dengan demikian, Rio de Janeiro akan kembali menjadi tuan rumah balapan motor paling bergengsi di dunia tersebut sejak terakhir melakukannya 15 tahun yang lalu.
• Tak Disangka Sirkuit Baru MotoGP Brasil ini Ternyata Dibangun di Atas Ladang Ranjau Aktif
Sejauh ini, rencana penyelenggaraan MotoGP Brasil 2020 seakan tidak ada masalah berarti.
Baik pemerintah setempat maupun pihak MotoGP tampak antusias menyambut digelarnya balapan MotoGP di negara Brasil yang dikenal dengan antuasiasme masyarakatnya terhadap olahraga.
Namun, semua menjadi berubah saat sebuah dokumen dirilis baru-baru ini.
Dilansir SportFEAT.com dari Marca yang dilansir posbelitung.co, salah satu akun bernama "Sportlight Agency" telah membocorkan dokumen yang menunjukkan bahwa Deodoro dulunya adalah sebuah basis militer.
Tindakan tersebut dilakukan di situs yang biasa digunakan untuk bertukar berita, Reddit.
• Nataru 2020, Mahfud MD Minta Seluruh Angkutan Penyebrangan Tingkatkan Keamanan di Musim Penghujan
Masalah muncul ketika dokumen tersebut juga memuat fakta bahwa belum semua ranjau yang ada di area tersebut telah berhasil dijinakkan.
Rio de Janeiro, sebagai kota penyelenggara Olimpiade 2016, sebenarnya telah memulai usaha pembersihan ranjau darat tersebut pada tahun 2014 hingga 2015.
Dalam usaha itu, total 167.000 ranjau telah ditemukan dan berhasil dijinakkan dengan aman.