Kisah Nabila dari Gowa, Berkat Twitter Bertemu Saudara Kembar, Dirahasiakan 16 Tahun, Kurang 1 Lagi
Kisah Nabila dari Gowa, Berkat Twitter Bertemu Saudara Kembar, Dirahasiakan 16 Tahun, Kurang 1 Lagi
Kisah Nabila dari Gowa, Berkat Twitter Bertemu Saudara Kembar, Dirahasiakan 16 Tahun, Kurang 1 Lagi
POSBELITUNG.CO -- Media sosial ( medsos ) bisa juga berdampak positif, tentunya bila tepat digunakan.
Seperti yang dialami gadis asal Gowa ini, yang bertemu dengan saudara kembarnya, setelah melihat di twitter.
Berkat media sosial, Nabila (16), pelajar kelas 2 SMA PGRI Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ( Sulsel ), mengetahui bahwa dirinya memiliki saudara kembar.
Selama 16 tahun hidup, Nabila tidak mengetahui bahwa dirinya memiliki saudara kembar.
Hal ini pun terkuak pada Senin (6/1/2020), setelah pengguna media sosial gempar terkait adanya dua pengguna media sosial Twitter berparas sama.
• Belum Sebulan Menikah, Pria Makassar ini Minta Kembali Uang Panaiknya karena Istri Menolak Digauli

Nabila pun mengetahui hal tersebut dari rekannya bahwa seseorang bernama Nadya sangat mirip dengannya.
"Dari teman ke teman, katanya saya sangat mirip dengan Nadya asal Depok," kata Nabila, saat ditemui Kompas.com di sekolahnya, Senin, (13/1/2020).
Gayung pun bersambut.
Nabila menerima pesan singkat dari Nadya dan berkenalan dengannya.
"Video call, saya juga sempat kaget kok mirip sekali dengan saya," kata Nabila.
Setelah mereka berdua bercerita, Nabila kemudian memberitahukan kepada ibunya, Johra (63).
• Tragis, Penjinak Ular Ini Dipanggil untuk Meringkus King Kobra, Nekat Cium Kobra, Begini Nasibnya
Kedua orangtua Nabila, yaitu Ramli dan Johra, kemudian menceritakan hal yang selama belasan tahun dirahasiakan.
"'Iya, kamu kan sudah besar, dan harus kamu tahu bahwa kami adopsi. Kamu dari seorang ibu yang saat itu melahirkan anak kembar tiga. Kami tidak mau kamu meninggalkan kami'," kata Nabila menuturkan pengakuan ibunya.
Nabila menjelaskan, ia diadopsi oleh Ramli dan Johra, warga Jalan Manggarupi, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, lantaran kedua orangtua kandungnya terimpit masalah ekonomi.