Lokasi Bangunan Disebut Bekas Keraton, Begini Pengakuan Puji Punggawa Kerajaan Agung Sejagat
Lokasi Bangunan Disebut Bekas Keraton, Begini Pengakuan Puji Punggawa Kerajaan Agung Sejagat
Dyah Gitarja merupakan ibunda dari raja Hayam Wuruk.
Hayam Wuruk yang memimpin Majapahit pada periode 1350-1389 itu membawa kerajaannya ke masa keemasan.
Dyah Gitarja bersuamikan Cakradhara yang kemudian bergelar Kertawardhana Bhre Tumapel.
• Polisi Ungkap Kasus Kematian Lina, Periksa 11 Saksi, 5 Saksi yang Mandikan Jenazah Katakan Hal Ini

Sebelum Hayam Wuruk naik takhta, Dyah Gitarja, adalah Ratu Majapahit yang dikenal dengan nama Tribhuwana Wijayatunggadewi.
Selain ibunda raja terbesar Majapahit, Dyah Gitarja juga merupakan anak pendiri kerajaan tersebut, Raden Wijaya.
Tribhuwana jadi Ratu Majapahit setelah kakaknya, Jayanagara meninggal tanpa punya keturunan pada 1328.
Mengutip dari Wikipedia, Tribhuwana turun takhta pada 1350 bersamaan dengan meninggalnya sang ibu, Gayatri.
Selain istri Raden Wijaya, Gayatri adalah putri bungsu Sri Maharaja Kertanegara, raja terakhir Singhasari.
• Abraham Samad Angkat Bicara soal KPK Gagal Geledah Kantor PDIP: Orang di KPK ini Bukan Anak Kemarin
Sumpah Palapa
Pada masa Tribhuwana mempimin Majapahit, banyak peristiwa penting yang terjadi.
Sebagai seorang ratu, Tribhuwana pernah menjadi panglima dalam penumpasan pemberontakan daerah Sadeng dan Keta.
Kala itu, Tribhuwana didampingi sepupunya, Adityawarman.
Pada masa Majapahit di bawah kekuasaan Tribhuwana pulalah, Gajah Mada mengucap sumpah terkenalnya, Sumpah Palapa.
Di masa pemerintahan Dyah Gitarja itu pulalah, Majapahit mulai memperluas wilayahnya sebagai upaya mewujudkan Sumpah Palapa Gajah Mada.
• MotoGP 2020 Seri Perdana di Mulai Maret, Didominasi Pebalap Spanyol Duo Marquez hingga Duo Espargaro
Saat Tribhuwana Wijayatunggadewi digantikan putranya, Hayam Wuruk, perluasan Majapahit terus dilakukan.