Mobil Terbakar di SPBU

UPDATE Damkar Belitung dan Pengawas SPBU Akui Adanya Bagian Mobil yang Diduga Tangki Modifikasi

Ia mengungkapkan, setelah api berhasil dipadamkan, anggotanya melihat ada yang memindahkan tangki tersebut dari dalam mobil ke luar untuk diamankan...

Editor: Dedi Qurniawan
istimewa / dok. Unit Damkar Belitung
Bagian mobil yang diduga tangki modifikasi (kiri) di dalam Mobil Sigra yang terbakar di SPBU Jalan Pilang Desa Dukong, Jumat (24/1/2020) kemarin 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Mobil minibus Daihatsu Sigra putih yang terbakar dekat SPBU Jalan Pilang, Desa Dukong, Tanjungpandan, Jumat (24/1/2020) kemarin, ternyata memilik tangki bahan bakar modifikasi.

Komandan regu II Seksi Damkar dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung Riko Pribadi membenarkan adanya temuan bagian mobil, yang diduga tangki modifikasi di mobil Daihatsu Sigra putih yang terbakar tersebut.

Riko mengatakan, berdasarkan laporan dari anggota di lapangan, pada saat melakukan penyemprotan dan pendinginan terhadap mobil tersebut memang terdapat tangki panjang dan tinggi berbentuk persegi panjang menyerupai tangki mobil truk.

Soal temuan bagian mobil yang dinilai mencurigakan ini juga beredar di media sosial Facebook.

"Ya dipastikan memang ada (dugaan) tangki modif dengan perkiraan kapasitas tampung 80 sampai 100 liter," kata Riko Pribadi kepada Posbelitung.co, Sabtu (25/1/2020).

Ia mengungkapkan, setelah api berhasil dipadamkan, anggotanya melihat ada yang memindahkan tangki tersebut dari dalam mobil ke luar untuk diamankan.

Mengenai identitas orang tersebut, Riko mengaku, tidak tahu siapa nama orangnya.

Dia menyebut, saat itu, mobil tersebut terbakar masih di dalam halaman SPBU, lalu didorong masyarakat untuk dibawa ke pinggir ruas jalan.

"Terkait tangki di mana keberadaannya, anggotanya sudah tidak melihat lagi," ujar Riko Pribadi.

Bagian mobil yang diduga tangki modifikasi (kiri) di dalam Mobil Sigra yang terbakar di SPBU Jalan Pilang Desa Dukong, Jumat (24/1/2020) kemarin
Bagian mobil yang diduga tangki modifikasi  di dalam Mobil Sigra yang terbakar di SPBU Jalan Pilang Desa Dukong, Jumat (24/1/2020) kemarin (istimewa / dok. Unit Damkar Belitung)

Pengawas SPBU Akui Mobil Pengerit

Pengawas SPBU Jalan Pilang Desa Dukong, Denni mengatakan, mobil tersebut memang mobil pengerit dan rutin melakukan pengisian BBM subsidi jenis premium di SPBU Jalan Pilang.

Tetapi, dia mengaku, pihaknya melakukan pengisian ke tangki mobil, dan bukan ke tangki modif atau jeriken sebab hal tersebut dilarang.

"Jadi sistemnya pengisian tangki standar. Mereka (pengerit) berputar, bongkarnya diluar. Mungkin yang punya mobil lupa mengeluarkan tangki tersebut," ungkap Denni kepada posbelitung.co, Sabtu (25/1/2020).

Dia mengetakan, insiden mobil terbakar kemarin adalah kejadian yang baru pertama kalinya terjadi di SPBU Jalan Pilang Desa Dukong.

Dia menyatakan, pihaknya akan melakukan mengambil sejumlah langkah dan berkomunikasi dengan atasan agar ke depan tidak melayani pengerit lagi.

Sebelumnya, minibus Daihatsu Sigra bernomor polisi BN 1505 WE terbakar di depan SPBU Jalan Pilang, Desa Dukong, Kecamatan Tanjungpandan, Jumat (24/1/2020) kemarin.

Saat ini mobil yang terbakar kemarin sudah berada di halaman Polres Belitung. Terkait tindak lanjutnya, saat ini Posbelitung.co sedang mengupayakan konfirmasi terhadap pihak kepolisian. (posbelitung.co / Ferdi Aditiawan)

Kondisi Dua Korban Mobil Terbakar Saat Isi BBM di SPBU

Sebelumnya diberitakan, dua korban kebakaran mobil di SPBU Jalan Pilang, Jumat (24/1/2020), Ahmad Suntar (21) dan anaknya yang masih balita Askara dilarikan ke rumah sakit yang berbeda.

Ahmad Suntar warga Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjungpandan, dilarikan ke RSUD Marsidi Judono. Sedangkan anaknya Askara dibawa ke RS Utama

Kakak ipar korban Ifan (24) mengatakan menurut pengakuan adik iparnya (Ahmad Suntar) mobilnya terbakar dikarenakan korsleting listrik pada pengapian mobil.

Selain itu pada saat mengisi BBM di SPBU anaknya Askara sedang bermain handphone dengan menonton youtube.

BACA JUGA :  Dua Korban Mobil Terbakar di SPBU Dilarikan ke RSUD, Ini Penyebabnya Kata Kapolsek

Lanjutnya, sesaat sesudah mengisi BBM dan mau keluar tiba-tiba keluar api dan handphone yang dimainkan anaknya pun panas dan langsung meledak.

"Kami saja terkejut mendapat kabar setelah sholat jumat tadi," kata Ifan (24) kepada posbelitung.co, Jumat (24/1/2020) sore di RSUD Marsidi Judono.

Satu unit mobil minibus jenis Daihatsu Sigra berwarna putih dengan nomor polisi BN 1505 WE terbakar  di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Pilang, Desa Dukong, Jumat (24/1/2020)
Satu unit mobil minibus jenis Daihatsu Sigra berwarna putih dengan nomor polisi BN 1505 WE terbakar di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Pilang, Desa Dukong, Jumat (24/1/2020) (Ist/Damkar Pol PP Belitung)

Ia mengungkapkan, adapun luka bakar yang diderita adik iparnya tersebut di bagian leher, wajah, dan tangan sebelah kanan.

Sedangkan anaknya AP (1) saya tidak tau pasti sebab disana ada keluarga yang menjaga.

Lebih lanjut, ia mengatakan adik iparnya memang sengaja mengisi BBM untuk jalan-jalan. Adapun mobil tersebut masih terbilang baru beberapa bulan.

Sementara itu kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Marsidi Judono dr. Gusnur mengatakan, pada saat dibawa kerumah sakit korban AS (21) sudah mengalami luka dibagian wajah, leher, lengan kanan hampir semuanya, dan lengan kiri sebagian, jadi apabila dihitung secara medis sekitar 19-20 % luka bakarnya,

"Saat ini pihak rumah sakit sudah melakukan penanganan dan memberikan terapis," kata dr.Gusnur kepada posbelitung.co, Jumat (24/1/2020).

Ia mengungkapkan, terkait kesembuhan korban pihaknya tidak bisa memprediksi, sebab respon tubuh setiap orang mempunyai perbedaan.

"Diprediksi kemungkinan 2-3 hari, tergantung Dokter penanggung jawab pelayanannya, itu juga belum pasti," ungkap dr.Gusnur.

Lebih jauh, ia menambahkan adapun obat yang diberikan seperti anti biotik, salap, dan yang terpenting adalah cairan. Sebab luka bakar gampang menguap dan menyebabkan dehidrasi pada kulit sehingga mengelupas.

"Jadi apabila tidak diberikan cairan takutnya menimbulkan rasa sakit dan nyeri yang tidak tertahankan," ujar dr.Gusnur  (Posbelitung.co/Ferdi Aditiawan)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved