Eks Ketua KPU Sultra Ungkap Kondisi Terkini Putrinya yang Tertahan di Wuhan akibat Virus Corona
Putrinya Tertahan di Wuhan akibat Virus Corona, Eks Ketua KPU Sultra Ungkap Kondisi Terkini
Eks Ketua KPU Sultra Ungkap Kondisi Terkini Putrinya yang Tertahan di Wuhan akibat Virus Corona
POSBELITUNG.CO -- Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Sulawesi Tenggara ( Sultra ), Hidayatullah mengaku khawatir pada keadaan sang putri, Yayu Indah Maharani.
Adapun kekhawatirannya lantaran Yayu merupakan satu diantara mahasiswa Indonesia yang terisolasi di Wuhan, China akibat merebaknya virus corona sejak Desember 2019 ini.
Hidayatullah menyebut, putrinya sudah tiga bulan di China dan akan menjalani perkuliahannya di Fakultas Kedokteran Hubei University pada Februari 2020.
Sejak merebaknya wabah virus corona di Wuhan, Hidayatullah mengaku tidak dapat tidur nyenyak.
• Detik-detik Dokter Menangis dan Teriak Tangani Korban Virus Corona: Saya Ingin Bertahan Hidup Juga
Ia dan sang istri juga terus melakukan kontak dengan KBRI di Beijing, China.
"Alhamdulillah dalam keadaan sehat walafiat," ujarnya yang dilansir Kompas.com.
"Sudah empat hari, sejak mulai gencar pemberitaan bahaya akibat dari virus corona ini, saya dan ibunya tidak bisa tidur nyenyak makanpun tidak enak," imbuhnya.
"Kami terjaga di depan televisi, menunggu dan melakukan kontak setiap saat dengan pihak KBRI di Beijing serta perhimpunan mahasiswa di sana," jelasnya.
Dari penuturan Hidayatullah, ada 10 mahasiswa yang berasal dari Sultra yang tertahan di Wuhan.
• 6 Fakta Liku Hidupnya Johny Indo, dari Merampok Toko Emas, Dipenjara hingga Insyaf Jadi Ulama

"Mereka sekarang dilarang keluar dari asrama," ujarnya.
"Saat ini saya sementara fokus dan konsentrasi dengan KBRI di Beijing untuk selalu mengetahui perkembangan keadaan anak saya dan anak-anak Sultra lainnya yang menempuh pendidikan di Wuhan Provinsi Hubey tersebut," imbuhnya.
Hidayatullah mengaku sempat berkomunikasi dengan pihak KBRI di Beijing.
Ia meminta agar sang putri dan mahasiswa yang berasal dari Indonesia dapat dipulangkan dengan segera.
Namun karena akses transportasi sudah ditutup sementara oleh otoritas setempat, ia pun hanya dapat berdoa dan menunggu.
• Kehabisan Uang Usai Liburan, Enam ABG di Banjarbaru ini Nekat Jual Diri Rp 300 Ribu Sekali Kencan
"Anak-anak kami dalam situasi dan keadaan kritis kemanusiaan di Wuhan, maka membutuhkan perhatian kemanusiaan atau minimal doa buat mereka agar tetap terjaga, sehat, sabar dan dalam lindungan Allah SWT," ujarnya.
"Karena hanya doa yang kami butuhkan sembari meminta perhatian pemerintah Indonesia," imbuhnya.
Dikutip dari Kompas.com, tak hanya kepada KBRI di Beijing, Hidayatullah juga meminta kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat segera mungkin mengeluarkan putrinya dari kota Wuhan, China.
"Kepada Presiden Jokowi untuk segera melakukan upaya sesegera mungkin agar memulangkan anak-anak kami agar bisa keluar dari Wuhan tersebut," ungkapnya.
"Karena negara-negara lainnya sudah ada upaya memulangkan semua warga negara dan mahasiswa yang ada di Wuhan," imbuhnya.
• Sunda Empire Ancam Semua Negara Daftar Ulang, Termasuk Ultimatum Indonesia, Beginilah Sikap Jokowi

Virus Corona mulai mewabah di Wuhan, China pada Desember 2019.
Diberitakan 80 orang meninggal akibat wabah virus corona ini.
Sementara sekira 2700 orang telah terinfeksi virus mematikan ini.
Kini paling tidak virus ini telah menyebar di 13 negara termasuk Singapura, Thailand, hingga Amerika Serikat.
Saat ini China tengah berusaha menangani virus Corona yang telah merebak di sejumlah negara.
Pemerintah China juga telah menghentikan penerbangan dan kereta menuju dan dari Kota Wuhan.
• Setelah Keraton Agung Sejagat & Sunda Empire, Muncul Kerajaan Kandang Wesi di Garut, Begini Faktanya
Imbauan Kementerian Luar Negeri Terhadap Merebaknya Virus Corona

Menanggapi maraknya wabah virus Corona ini, sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI telah mengeluarkan imbauannya melalui situs Safe Travel pada Kamis (23/1/2020) lalu.
Dalam imbauannya, seperti yang diminta oleh Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, agar semua pihak waspada penyebaran virus baru yang muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Kewaspadaan harus ditingkatkan terutama di bandara dan pelabuhan sebagai pintu masuk penyebaran virus dari negeri Tiongkok dan telah menyebar ke beberapa negara lain.
Selain itu, Kemenlu juga mengimbau agar menghindari tempat kota asal virus tersebut.
Tidak menjalin kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam, dan sesak panas.
• Kisah Wanita Berambut Gimbal Mbah Iyah yang Tidak Mandi dan Keramas 27 Tahun, Ada Tikus di Kepala
Hingga saat ini, otoritas China juga telah menutup transportasi publik di Wuhan termasuk bandara setempat.
Kemenlu juga mengimbau kepada WNI di China yang mengalami keadaan darurat dapat menghubungi KBRI Beijing atau mengakses aplikasi Safe Travel.
"Dalam kondisi darurat, hubungi nomor hotline KBRI Beijing @kbribeijing di 8610 6532 5486," tulis Kemenlu.
"Anda juga dapat menggunakan Tombol Darurat aplikasi Safe Travel Kementerian Luar Negeri untuk menghubungi Perwakilan RI dimaksud," sambungnya.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Kiki Andi Pati)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putrinya Tertahan di Wuhan akibat Virus Corona, Eks Ketua KPU Sultra Ungkap Kondisi Terkini
• Dikira Tak Ada yang Tahu, Polwan Berpangkat Letnan Kepergok Mesum Bareng Sersan Saat Jam Kerja
• Sempat Dihujat, Video Bersin Rina Nose Ternyata Malah Laris Manis di Tik Tok, Intip Videonya di Sini
• Pria ini Rela Tinggalkan Istri & Anaknya Demi Mengejar Cinta Seorang Transgender, Bukan karena Harta
• Tak Main-main, Pemerintah China Bangun Rumah Sakit Khusus Hadapi Virus Corona dalam 6 Hari
• Tak Perlu Dibesar-besarkan, Mahfud MD Sebut Jurnalis Mongabay Asal Amerika Sudah Dibebaskan
• Inilah Ciri-ciri Demam yang Disebabkan Virus Corona, dari Batuk, Sesak Nafas Hingga Jadi Pneumonia