Virus Corona
Update Virus Corona, Jumlah Meninggal Dunia 213 Orang, Total Terinfeksi 9816 Kasus
Update Virus Corona hingga 31 Januari: Jumlah Meninggal Dunia 213 Orang, Total Terinfeksi 9816 Kasus
Update Virus Corona, Jumlah Meninggal Dunia 213 Orang, Total Terinfeksi 9816 Kasus
POSBELITUNG.CO -- Komite Kesehatan Nasional China mengumumkan kabar terbaru korban meninggal dunia akibat kasus penyakit virus corona mencapai 213 orang.
Sementara itu, muncul sejumlah korban terinfeksi baru yang menambah angka keseluruhan menjadi 9816 kasus virus corona.
Pihak medis China menyatakan masih terus melakukan pengamatan terhadap sejumlah kasus lain yang diduga berkaitan dengan virus corona.
Peningkatan angka ini terjadi ketika China sedang berupaya untuk mengembalikan martabatnya di mata internasional untuk mengatasi masalah ini, dilansir South China Morning Post (SCMP), Jumat (31/1/2020).
• Lakukan Gerakan Ini Sebelum Tidur, Ternyata Cukup 3 Menit Saja untuk Mengecilkan Paha

Pembatasan
Kekhawatiran akan bertambahnya penyebaran virus membuat sejumlah maskapai mengurangi penerbangannya ke China.
Sedangkan sejumlah besar perusahaan mulitnasional juga membatasi perjalanan karyawannya ke negara tersebut.
Dilaporkan oleh CNBC, pihak Gedung Putih mengatakan maskapai Amerika Serikat akan menunda semua penerbangan China-AS akibat wabah tersebut.
Sementara itu, Jepang telah mengangkut sekitar 200 warganya keluar dari kota, diikuti AS yang mengangkut 240 warganya melalui udara.
• Kepergok Setubuhi Wanita Bersuami, Pemuda di Sentani ini Didenda Rp 73 Juta dan Tiga Ekor Babi
Sekitar lebih dari 50 juta warga Kota Wuhan terkurung di pusat-pusat industri ketika pemerintah China sedang berusaha menghentikan penyebaran ke kota-kota lain.

Ilustrasi Satire di Media Denmark
Sebelumnya, sebuah surat kabar / koran di Denmark sindir kasus penyakit di Wuhan dengan mengubah bendera China menjadi Virus Corona dalam sebuah gambar.
Ilustrasi satir ini dicetak oleh surat kabar Jyllands-Posten dikutip dari The Local Denmark, Senin (27/1/2020) .
Setelah terbit, gambar tersebut ternyata mendapat sorotan dari China.
• Ketika Sahabat Nyai Berkata, Fitri Salhuteru sebut Nikita Mirzani Salah Satu Perempuan yang Berjihad
Melalui kedutaan besarnya, negara adidaya Asia tersebut menuntut pihak media Denmark melakukan permintaan maaf ke publik.
Dalam sebuah pernyataan, kedubes China menulis bahwa gambar tersebut merupakan "penghinaan terhadap Tiongkok", dan bahwa hal itu "melukai perasaan rakyat Tiongkok".
"Penyebaran virus corona jenis baru saat ini telah menghilangkan setidaknya 81 nyawa berharga. Pada saat yang sama ketika pemerintah China dan masyarakatnya melakukan segala cara untuk memerangi ancaman kesehatan ini, pihak Jyllands-Posten telah menerbitkan gambar satir karya Niels Bo Bojesen yang merupakan penghinaan terhadap China dan menyakiti perasaan warga," tulis kedutaan besar China.
"Selain kurangnya bentuk simpati atau empati, (kartun tersebut) telah melampaui batas etika masyarakat dan kebebasan berekspresi, serta menghina hati nurani manusia," lanjut pernyataan itu.
"Kami benar-benar marah dan menuntut agar Jyllands-Posten dan Niels Bo Bojesen menyadari kesalahan mereka dan secara terbuka meminta maaf kepada warga China," pungkasnya.
• Viral Video Detik-Detik Warga Penggal Kepala Piton hingga Tewas, Ada Anak Sapi Didalam Perut Ular

Gambar Satire
Media cetak Denmark, Jyllands-Posten menampilkan ilustrasi karya Niels Bo Bojesen dengan mengubah masing-masing dari lima bintang warna kuning bendera China dengan virus corona.
Redaktur pelaksana surat kabar tersebut menyatakan tidak ada maksud penghinaan atas gambar yang dimuat.
"Gambar itu tidak bermaksud mengejak atau merendahkan China," kata redaktur pelaksana Jyllands-Posten, Jacob Nybore kepada penyiar TV2.
"(Kami) menggambar bendera dan mengilustrasikan virus corona tersebut menggambarkan bahwa mereka (China) sedang berjuang melawan virus tersebut. Itu saja," katanya.
Sejauh ini, kasus infeksi virus corona telah mencapai lebih dari 4000 pasien.
Sejumlah kasus virus corona juga telah masuk beberapa negara seperti, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Nepal, Vietnam, Kanada, Saudi Arabia, Singapura, Amerika Serikat, Prancis dan Australia.

Virus Corona di Jepang
Sebelumnya, seorang pria di Jepang terinfeksi virus corona meskipun tidak memiliki catatan kunjungan ke China.
Kasus infeksi pria ini, dilansir Channel News Asia, dilaporkan melalui otoritas Jepang pada Selasa (28/1/2020).
Pihak otoritas Jepang yang sedang menyelidiki infeksi ini menyebut pria ini tampaknya terkena virus lantaran menjadi supir seorang turis yang baru datang dari Wuhan.
Pria berumur 60-an yang tidak disebutkan namanya ini berasal dari daerah Nara, wilayah Barat Jepang.
Menyupiri Turis Wuhan
Berdasarkan pengakuan, pria ini pernah mengantarkan dua grup turis asal Wuhan pada awal Januari 2020.
Kini, ia berakhir di rumah sakit dengan infeksi virus corona pada tubuhnya, pada Sabtu (25/1/2020).
Gejala yang ia alami seperti flu dan demam, mengakibatkan ia harus menginap di rumah sakit.
Menteri Kesehatan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan bahwa negaranya telah mengonfirmasi dua kasus baru masuk di negara sakura.
Sehingga total infeksi virus corona di Jepang mencapai 6 kasus.
"Satu dari mereka padahal tidak pernah berkunjung ke Wuhan, dan mengantarkan rombongan turis dari Wuhan di sebuah bus selama dua kali pada Januari," kata Katsunobu Kato.
Lebih jauh lagi, pihak Kementerian Kesehatan Jepang yang dikonfirmasi AFP mengatakan 'tidak pernah ada informasi' si pria tersebut bepergian ke China, termasuk Wuhan.
"Apabila ini benar, mungkin ia telah terinfeksi rombongan turis dari Wuhan. Jika demikian, maka (pria itu) dapat menjadi orang pertama (yang tidak pernah ke China) yang dapat mentransmisikan virus ke orang lain di Jepang," kata otoritas resmi Jepang.
Sejauh ini kasus virus corona di Jepang dilaporkan muncul karena adanya sejumlah orang yang datang dari Wuhan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Update Virus Corona hingga 31 Januari: Jumlah Meninggal Dunia 213 Orang, Total Terinfeksi 9816 Kasus