Virus Corona

Virus Corona Merebak, Seorang Dokter di Australia Mendapat Perlakuan Buruk Gegara Keturunan ini

Virus Corona Merebak, Seorang Dokter di Australia Mendapat Perlakuan Buruk Gegara Keturunan ini

Instagram.com/who/
novel Coronavirus (2019-nCoV) 

Baginya, apa yang dilakukan oleh pasien tersebut bukanlah suatu tindakan pencegahan yang benar.

Selingkuhan Istri Tepergok Sembunyi di Kolong Tempat Tidur, Berakhir Tewas Jadi Bulan-bulanan Massa

"This is not sensible public health precautions. This is #racism,

(Ini bukanlah tindakan pencegahan kesehatan publik yang bijak. Ini merupakan tindakan rasisme)," sambungnya.

Unggahan itu pun menjadi viral dan mendapat respon dari sejumlah warganet.

Mereka mengaku kecewa dengan adanya tindakan rasisme atas wabah virus ini.

Menurut mereka, seharusnya masyarakat saling bekerja sama dalam menghadapi wabah ini dan bukan malah melakukan tindakan rasisme.

Viral Video Pria Menangis Lihat Anaknya Minta Peluk, Padahal Berada di Ruang Karantina Virus Corona

Ada pula warganet yang turut membagikan pengalaman serupa yang dialaminya.

"This is the first time I've ever felt physically unsafe in Australia because of my race. I thought we were over this but obviously not,

(Ini merupakan kali pertamaku merasa tidak aman secara fisik di Australia karena rasku. Aku pikir kita sudah mengatasi (masalah rasisme) ini tapi ternyata tidak)," ungkapnya.

Tangkapan Layar Cuitan Rhea Liang (Twitter Rhea Liang)
Tangkapan Layar Cuitan Rhea Liang (Twitter Rhea Liang)

Kejadian serupa dialami oleh seorang dokter di Amerika

Sebelum Rhea Liang, seorang dokter di Amerika juga membagikan kisahnya atas tindakan rasisme yang terkait dengan wabah virus corona ini.

Nadia Alam menceritakan kisah putranya yang mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari sejumlah temannya di sekolah.

Perlakuan tersebut ia terima lantaran dirinya merupakan keturunan China.

"Today my son was cornered at school by kids who wanted to “test” him for #Coronavirus just because he is half-Chinese. They chased him. Scared him. And made him cry.

(Hari ini putraku dipojokkan oleh sejumlah anak di sekolah yang ingin 'mengujinya' atas virus corona hanya karena ia seorang keturunan China. Mereka mengejarnya. Membuatnya takut. dan membuatnya menangis)," ungkapnya melalui akun Twitter pribadinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved