Fakta Unik Barapen, Metode Masak nan Rumit Khas Papua

Fakta Unik Barapen, Metode Masak nan Rumit Khas Papua yang hingga kini masih sering dilakukan.

KOMPAS/LASTI KURNIA
Nahere(42) melakukan ritual bakar batu laut (batu kapur) di desa Namata, Sabu Barat, Sabu Raijua, NTT, Selasa (9/9/2014). Pengunaan sarung tenun menjadi busana yang wajib digunakan dalam kegiatan-kegiatan ritual. 

Selain daging, bahan makanan yang sering dibakar batu adalah keladi.

Bahan makanan itu kemudian ditimpa dengan batu hingga rapat, dan jika dirasa sudah matang baru diangkat.

Cinta Tak Memandang Harta, 10 Bulan Pacaran, Gadis Ini Baru Tahu Suaminya Pria Kaya di saat Menikah

Proses masak yang lama

Cara masak khas Papua ini memang cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama.

Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam untuk mematangkan makanan, tergantung besarnya makanan yang dimasak dan jenisnya.

"Karena prosesnya lama. Pertama kan bakar kayunya, lalu diletakkan batu. Menunggu batunya panas itu lama sekali," kata Mama Tien.

"Makanya saya sekali masak bakar batu tidak bisa sedikit karena tanggung kalau sedikit," lanjutnya.

Walaupun proses memasaknya cukup lama, itu semua terbayar dengan rasanya yang memang nikmat.

Menurut Rika Ramandey, pemasak yang juga berpengalaman dalam kuliner Papua, cara masak dengan barapen ini juga bisa memberikan karakteristik yang berbeda pada makanan.

"Bisa membuat ikan dan daging jadi tidak berair. Dia tetap lembut tapi tidak basah," kata Rika.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bakar Batu, Cara Masak nan Rumit Khas Papua" dan juga telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Fakta Unik Bakar Batu, Metode Masak Ala Papua yang Rumit

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved