Orangtuanya Bercerai, Tiga Bocah Bersaudara Pemakan Sabun di Tapanuli Selatan ini Bernasib Pilu
Orangtuanya Bercerai, Tiga Bocah Bersaudara Pemakan Sabun di Tapanuli Selatan ini Bernasib Pilu
Di sana baru diketahui, Andika sering mengkonsumsi sabun bersama kedua kakaknya. Berat badannya tidak sesuai dengan anak sehat seusianya. Kurang gizi.
• Petenis Maria Sharapova Pensiun, Ini 6 Fakta Mantan Petenis Nomor Satu Dunia yang Pernah kena Kasus
"Memang kakaknya yang paling besar sejak usia satu tahun sudah sering makan sabun. Sabun jenis apa saja, dan itu memang sudah bawaannya," kata Nurkholila.
Dan kebiasaan itu terus terbawa hingga Nopri sang kakak berusia 11 Tahun dan tercatat sebagai siswa kelas 3 di Sekolah Dasar setempat.
Setelah ayah dan ibu mereka berpisah, perhatian dan kasih sayang tidak lagi didapat seperti biasa.
Ayah ibu bercerai, tiga anak terbengkalai
Kehidupan dan makan mereka tidak teratur, ditambah lagi beban ekonomi dan kondisi sang ayah yang tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Sejak orangtua mereka berpisah, ketiganya tidak ada lagi yang memperhatikan.
Nenek mereka sudah tua, ayah mereka pun tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Jadi bisa dibilang faktor kemiskinan dan kasih sayang juga yang membuat seperti ini," ujar Nurkholila yang kondisi ekonominya juga terbilang rendah.
Kata Nurkholila, Nopriani selalu membawa kedua adiknya mencari sabun di belakang rumah-rumah warga sekitar.
Sabun yang dimakan juga tidak dalam jumlah banyak. Namun hampir setiap hari dilakukan.
"Katanya rasanya seperti susu. ketika ketahuan sudah sering dilarang, tapi tetap saja dilakukan," ucap bibi mereka.
Mirisnya, sebelum kejadian itu terkuak, rumah yang ditempati ketiga bocah bersama ayah dan nenek mereka terbilang ramai dan padat penduduk.
Bahkan, sebuah plang berisi himbauan masyarakat untuk rutin membawa anak ke Posyandu sempat terpampang persis di depan rumah mereka. Dan paska kejadian itu, plang tersebut tidak lagi ditemukan.
Kasus terkuak ketika si Bungsu sakit