Karni Ilyas Sayangkan Beda Ucapan Anies Baswedan dan Menkes soal Virus Corona: Apa Iya Cuma 2?
Karni Ilyas Sayangkan Beda Ucapan Anies Baswedan dan Menkes soal Virus Corona: Apa Iya Cuma 2?
Karni Ilyas Sayangkan Beda Ucapan Anies Baswedan dan Menkes soal Virus Corona: Apa Iya Cuma 2?
POSBELITUNG.CO -- Pemimpin Redaksi ( Pemred ) tvOne, Karni Ilyas menyinggung beda ucapan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan Menteri Kesehatan ( Menkes ) Terawan Agus Putranto.
Diketahui, sebelumnya Terawan sempat membantah ucapan Anies Baswedan soal jumlah pasien yang diduga terjangkit Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu Karni Ilyas menyebut perbedaan pernyataan kedua tokoh itu bahkan bisa menyebabkan publik tak percaya pada informasi yang disampaikan.
Adapun itu disampaikan Karni Ilyas melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (2/3/2020).
Mulanya, Karni Ilyas mengimbau semua media untuk tak berlebihan dalam menyampaikan informasi.
• Gubernur DKI Anies Baswedan Sebut Situasi Jakarta Genting Setelah 2 WNI Positif Corona
Karni Ilyas menilai, informasi yang dilebih-lebihkan bisa menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
"Kontennya yang penting dijaga, kontemya jangan sampai menakut-nakuti atau berlebih-lebihan atau membuat kecemasan yang berlebihan," ucap Karni Ilyas.
"Transparansi itu perlu agar masyarakat waspada dan kita juga sebagai media harus menyampaikan."
Karni Ilyas lantas menyinggung beda ucapan Anies Baswedan dan Menkes Terawan.
Bahkan, ia menyayangkan kedua petinggi itu menyampaikan informasi yang bertentangan soal Virus Corona.
• Aming Kesal, Lalu Soroti Harga Masker: Akhirnya Bukan Corona yang Membunuh, Tapi Saudara Sendiri
"Dan satu lagi yang saya sayangkan, yang saya minta juga, jangan sampai antara pemerintah dengan pemerintah itu keterangannya berbeda-beda," ujar Karni Ilyas.
"Kemarin misalnya, Gubernur DKI Anies sudah mengumumkan 115 orang dalam pantauan, 32 orang yang diawasi, suspect."
"Tapi dibantah oleh Menteri Kesehatan bahwa itu tidak benar karena masih enggak ada, artinya negatif semua," sambungnya.

Karni Ilyas menilai, hal itu bisa berdampak pada kepercayaan publik terhadap informasi yang disampaikan pemerintah.