Kemenhub Bantah Nahkoda Kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok Terindikasi Virus Corona

Informasi yang menyebutkan adanya Nahkoda Kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok terindikasi virus corona dibantah oleh pihak kemenhub

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020). Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang positif terjangkit virus Covid-19 atau virus corona, dan saat ini berada di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. 

POSBELITUNG.CO-- Informasi yang menyebutkan adanya Nahkoda Kapal CMA CGM Virginia di Pelabuhan Tanjung Priok terindikasi virus corona dibantah oleh pihak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Ahmad, menyebutkan informasi tersebut keliru.

Dia menegakan bahwa informasi simpang siur pada aplikasi pesan WhatsApp, mengenai nahkoda kapal asal Ukraina terindikasi virus corona adalah informasi tidak benar.

Menurut Ahmad, sebelumnya ada informasi yang mengatakan bahwa sandarnya kapal CMA CGM Virginia tidak mengikuti standar, dan prosedur pemeriksaan kapal serta asing terkait antisipasi virus corona dan adanya Anak Buah Kapal (ABK) yang juga terindikasi virus corona.

Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020.
Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. (EPA-EFE/STR)

Menanggapi hal itu, Ahmad menegaskan bahwa itu tidak benar. Kapal sandar di Pelabuhan Tanjung Priok tetapnya di Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah mengikuti prosedur dan semua Anak Buah Kapal (ABK) dalam kondisi sehat

"Sebetulnya kronologi yang benar dari kejadian tersebut berawal dari adanya pergantian nahkoda kapal, sebelum kapal tersebut betolak ke Tanjung Perang, Surabaya," jelas Ahmad dalam keterangannya, Jumat (6/3/2020).

Lanjut Ahmad, kapal CMA CGM Virginia dari Tiongkok sandar di JICT Tanjung Priok pada tanggal 5 Maret 2020 pukul 13.00 WIB, setelah sebelumnya diperiksa oleh kantor kesehatan pelabuhan (KKP) di zona karantina dan akhirnya diizinkan bersandar setelah dinyatakan sehat.

"Hasil pemeriksaan dan observasi oleh KPK manyatakan tidak ada ABK kapal yang terindikasi virus corona. Kemudian Surat Persetujuan Berlayar (SPB) diterbitkan oleh Syahbandar Tanjung Priok " kata Ahmad.

Ahmad juga mengatakan, selain itu nahkoda yang tiba di Pelabuhan Tanjung Priok sedang sakit batuk, dan nahkoda dibawa ke rumah sakit Jakarta Medical Center Tanjung Priok.

"Tetapi hasil pemeriksaan, tidak mengindikasikan nahkoda asal Ukraina itu terpapar virus corona melainkan flu biasa. Hingga saat ini nahkoda tersebut masih menjalani observasi di rumah sakit," kata Ahmad.

Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. Tribunnews/Jeprima
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Layani Penerbangan ke Luar Negeri Kecuali ke China

Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), memastikan penangguhan penerbangan internasional hanya rute dari dan ke China saja.

Penangguhan penerbangan ke China ini, karena adanya dampak wabah virus corona. Kebijakan ini telah dimulai sejak 5 Febuari 2020, dan sesuai dengan kebijakan pemerintah.

President Director PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin, menyebutkan rute penerbangan internasional selain ke China masih tetap dioperasikan baik dari maskapai asing ataupun nasional.

"Pemerintah juga melalui kebijakannya tidak melarang penerbangan dari dan ke Korea Selatan, Iran, dan Italia. Meski ada kasus dampak dari virus corona," ucap Awaluddin dalam keterangannya, Sabtu (7/3/2020).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved