Kisah Dokter Handoko Usia Capai 80 Tahun yang Rela Bekerja untuk Pasien Corona Sampai Jam 3 Pagi
Kisah Dokter Handoko Usia Capai 80 Tahun yang Rela Bekerja untuk Pasien Corona Sampai Jam 3 Pagi
Kisah Dokter Handoko Usia Capai 80 Tahun yang Rela Bekerja untuk Pasien Corona Sampai Jam 3 Pagi
POSBELITUNG.CO - Di usia senja Dokter Handoko tetap memilih mendedikasikan diri untuk menyelamatkan nyawa para pasien virus corona atau covid-19 di Indonesia.
Meski usianya sudah mencapai 80 tahun, tapi semangat Dokter Handoko ini patut diacungi jempol.
Di tengah merebaknya virus corona di Indonesia, Dokter Handoko ternyata memilih untuk tetap ikut berjuang.
Meski usianya sudah tak muda lagi, Dokter Handoko tetap bersemangat untuk menyembuhkan para pasien terinfeksi Covid-19.
Bahkan di usia senjanya, Dokter Handoko rela bekerja melebihi batas waktu.
• Reaksi Nagita ini Jadi Sorotan Saat Raffi Disebut Akan Dapat Uang Rp 25 Miliar dari Ayah Alshad
Diketahui dokter lulusan UI ini rela bekerja hingga pukul 03.00 pagi hanya untuk terus memastikan pasien Covid-19 dalam kondisi baik-baik saja.
Siapa sangka semangat dokter ini pun menjadi perbincangan para warganet hingga viral di berbagai media sosial.
Para warganet memuji keberaniannya.
Seperti yang diposting akun Arip Budiman di media sosial Facebooknya.
• Hotman Paris Kurung Diri 14 Hari di Rumah, Malah Akui Rindu Kebiasaan Dikelilingi Wanita Cantik
"Pahlawan tanpa tanda jasa!!!
dr. Handoko Gunawan, Sp. P
Salah satu dokter yang menangani pasien virus covid 19 di Jakarta.
Dengan semangat dan jiwa nasionalis beliau terus berusaha dan berjuang untuk menyelamatkan pasien virus covid 19 di negeri ini.
Dalam usianya yang mendekati 80 tahun, beliau bekerja sampai jam 3 pagi.
Mari kita doakan supaya beliau tetap sehat agar bisa menolongpasien virus covid 19 di negeri ini.
Selamat berjuang pak dokter, doa dan dukungan seluruh rakyat negeri ini akan terus mengalir untuk Bapak
MERDEKA!!
#pahlawancovid19," tulisnya
• Waktu Salat Isya di Belitung, Beltim, Sungailiat & Pangkalpinang Serta Lokasi Masjid, 18 Maret 2020
Postingan dukungan pada dokter ini juga datang dari warganet bernama Noviana Kusumawardhani di akun Facebooknya.
Dalam postingannya dia meminta doa dari segenap warga negara Indonesia supaya mendoakan sang dokter sehingga tetap sehat dalam menjalankan tugasnya.
"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80.
Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi karena dokter yg muda banyak yg takut. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp.
Mestinya kita mulai start berita2 spt ini ya drpd nebarin ketakutan terus.
Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya.
Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. #pahlawancovid19," tulisnya.
Dokter Lulusan Univeristas Indonesia
Dilansir Tribun Medan dari berbagai sumber dr. Handoko Gunawan, Sp.P adalah dokter paru yang menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Mata di Universitas Indonesia.
Ia Berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC).
Setiap harinya biasanya dr. Handoko Gunawan memberikan bantuan layanan medis seperti: Biopsi Paru, tes Fungsi Paru, Bronkoskopi, Pengobatan TBC, Konsultasi Paru dan Pernapasan.
Sebagian artikel ini sudah tayang di TribunMedan.com dengan judul Sosok Dokter Handoko (80), Kakek Lulusan UI yang Berjuang Menangani Pasien Terpapar Virus Corona
Seseram Apa Gambar Virus Corona Sesungguhnya? Lihatlah Penampakan Covid-19 Diperbesar Ribuan Kali
lmuwan National Institutes of Health (NIH) belum lama ini telah mengungkap bentuk virus corona dengan penglihatan alat mikroskop berteknologi tinggi.
Faktanya, virus yang berasal dari Wuhan, China, itu tak bisa dilihat dengan mikroskop biasa.
Para cendekiawan memerlukan mikroskop cahaya yakni mikroskop elektron untuk melihat bentuk virus tersebut.
Selain itu untuk dapat melihat dengan jelas seperti apa bentukvirus corona yang menakutkan ini, para ilmuwan harus memperbesar hingga ribuan kali.
Fakta lain bentuk virus coronadirangkum Tribunnews.com dari Daily Mail:
1. Bentuk Mahkota
Para ilmuwan di National Institute of Health (NIH) mengumpulkan sampel dari orang Amerika yang terinfeksi virus corona.
Mereka menangkap gambar-gambar virus yang muncul dari berbagai jenis sel, dan meminta tim seniman visual medis mengedit warna gambar untuk memperjelas gambar sel-sel sehat.
Para ilmuwan tidak terkejut melihat bahwa gambar mikroskop menyerupai gambar dari virus SARS.
Coronavirus, sebagai sebuah keluarga, diberi nama berdasarkan kemiripan bentuknya dengan corona, atau mahkota.
Yang membedakan dengan bakteri adalah sel, terbuat dari organel, struktur dasar yang sama yang membentuk manusia, hewan dan tumbuhan.
Sebaliknya, virus hanya terdiri dari DNA atau RNA, yang dikelilingi oleh cangkang protein, yang disebut kapsid.
Beberapa memiliki lapisan luar tambahan.
Satu virus berbeda dari yang lain dalam susunan genetiknya - RNA dan DNA - dan protein pada bagian luarnya yang memberikan kemampuan untuk menembus membran sel lain.
2. Mirip SARS
Ilmuwan NIH lainnya, Michael Letko dan Vincent Munster, menyebut virus sebagai kerabat virus SARS.
Kemiripannya dengan SARS membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak hanya menamai virus SARS-CoV-2 (dan penyakit yang menyebabkan COVID-19), tetapi untuk membuat konvensi penamaan yang menghubungkan kedua virus bersama-sama.
3. Bentuk Paku
Protein yang membentuk paku-paku ini juga memberi kesan kepada para ilmuwan bahwa virus ini awalnya berasal dari kelelawar.
Sepanjang perkembangan evolusionernya, virus mampu menembus sel manusia, terutama bagi yang bernapas.
Dalam gambar mikroskop, sel-sel dapat dilihat muncul dari beberapa sel menyerang yang lain, kadang-kadang dalam kelompok yang sangat terkonsentrasi.
4. Parasit
Bentuknya yang sangat kecil membuat virus ini tidak dapat bertahan hidup dan berkembang biak sendiri.
Virus ini mencari tempat (inang) untuk hidup.
Mereka menumpang enzim makhluk hidup lainnya untuk mendapatkan energi yang dapat digunakan untuk mereplikasi.
Gambar mikroskop elektron menunjukkan penyerang kecil ini muncul dan bergerak di antara sel-sel.
Mengidentifikasi bentuk dan struktur virus tidak akan menghentikannya, tetapi memberikan para ilmuwan petunjuk agar dapat memberantas virus tersebut.
Inilah bentuk virus corona:
Penyebaran virus corona yang terus meluas khususnya di Indonesia memang memunculkan kekhawatiran tersendiri.
Tercatat hingga Selasa (17/3/2020) sore, Indonesia telah mengonfirmasi terdapat 172 kasus.
Sementara itu penyebaran virus corona di seluruh dunia telah menembus 152 negara.
Seiring dengan itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, China, tersebut juga semakin banyak.
Melansir peta penyebaran Covid-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE, hingga Selasa (17/3/2020) pagi, jumlah pasien yang sembuh tercatat sebanyak 78.939 orang.
Sementara itu, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 181.562 kasus dengan korban meninggal sebanyak 7.138 orang. (*)
Sebagian artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul 'Berduri', Ini Gambar Virus Corona Diperbesar, Bentuk Corona seperti Mahkota
Artikel ini telah tayang di TRIBUNSTYLE.COM dengan judul Kisah Viral Dokter Handoko Usia Capai 80 Tahun Rela Bekerja untuk Pasien Corona Sampai Jam 3 Pagi
