Physical Distancing Ternyata Lebih Efektif Dibanding Social Distancing, Begini Penjelasannya
Tahukan kamu bahwa pada 20 Maret 2020, Badan Kesehatan Dunia, yaitu World Health Organization (WHO) mengganti istilah social distancing
Padahal, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komunitas yang bertahan dan dapat bangkit setelah bencana adalah mereka yang memiliki jejaring sosial kuat.
Sementara itu, Profesor Emeritus Perencanaan Kota dan Daerah di University of Illinois Robert Olshansky melihat paradoks dalam istilah social distancing.
"Paradoksnya adalah bahwa kita menjadi sangat kolaboratif dan sosial dengan saling setuju untuk tinggal sejauh enam kaki dari satu sama lain," katanya.
• Benarkah Rajin Cuci Tangan Membuat Kulit Tangan Kering? Simak Penjelasan dan Solusi dari Ahli
Olshansky, yang mempelajari bagaimana masyarakat pulih setelah bencana, berpendapat dalam istilah social distancing sangat jelas bahwa itu persoalan fisik bukan sosial.
Hal itu terlihat jelas di dunia maya dan media sosial, di mana orang-orang tidak sendirian.
Meskipun mereka terpisah secara fisik.
Olshansky setuju dengan Aldrich tentang pentingnya jejaring sosial dalam bertahan dan pulih dari bencana.
"Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa komunitas kolaboratif dan saling mendukung adalah komunitas yang paling berhasil dalam pemulihan yang berkelanjutan dari bencana besar," kata Olshansky.
Lantas, bagaimana cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk physical distancing?
Pada dasarnya, untuk melakukan physical distancing, ini sama dengan imbauan social distancing yang sudah diterapkan.
Artinya, jika tidak ada keperluan yang benar-benar penting seperti membeli bahan makanan, pekerjaan yang tidak bisa dilakukan dari rumah, atau memeriksakan kesehatan, masyarakat sebaiknya tinggal di rumah dan tidak berkumpul.
Terutama meminimalisir berada di tempat umum.
Menghindari kontak dekat dengan orang lain diperlukan untuk menghindari tertular virus dan menghindari risiko orang yang terinfeksi menularkannya pada orang lain.
Cara menghindari kontak fisik dengan orang banyak salah satunya adalah menghindari pertemuan besar, seperti anak-anak yang diminta belajar di rumah dan bukan di kelas yang berisi banyak orang.
Physical distancing juga bisa diterapkan dengan mengurangi naik transportasi umum atau menjaga jarak aman sekitar 1 – 2 meter antara satu orang dengan orang lainnya di tempat umum.