Virus Corona di Belitung
UPDATE Covid-19 di Belitung Jumlah ODP dan PDP Bertambah
Jumlah tersebut terdiri dari untuk pasien dalam pengawasan (PDP) kini terdata ada 10 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) yaitu sebanyak 71 orang.
Penulis: Disa Aryandi |
POSBELITUNG.CO,BELITUNG--Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Selasa (31/3/2020) mencatat jumlah pasien yang dalam perawatan terkait virus corona, kini mengalami penambahan.
Total keseluruhan orang yang terkait covid-19 yaitu sebanyak 82 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) kini terdata ada 10 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) yaitu sebanyak 71 orang.
"Itu termasuk yang data orang negatif. Itu termasuk pasien nomor 34 yang positif," ucap Direktur RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung dr Hendra kepada Posbelitung.co, Selasa (31/3/2020).
Kata Hendra, untuk pasien yang dilakukan perawatan secara keseluruhan ada tujuh orang. Tiga orang yaitu berstatus ODP, dan tiga orang berstatus PDP, dan termasuk satu orang positif.
"Itu yang digunakan ruang isolasi A, dan isolasi B. Untuk yang pasien nomor 02, untuk sampel nya hingga sekarang belum ketemu, dan kami akan memanggil yang bersangkutan, untuk dilakukan pemeriksaan ulang dengan rapid test," kata Hendra
Satu Pasien di Belitung Positif Covid-19
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sebelumnya masih masuk zona hijau kali ini berubah warna menjadi zona merah dengan terdatanya satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) positif terinfeksi virus corona.
Dengan demikian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung resmi menjadi Provinsi ke 31 di Indonesia yang masuk ke dalam zona merah COVID-19,setelah seorang pasien yang dalam perawatan RSUD dr HMarsidi Judono Tanjungpandan yang positif virus corona.
Pada hari Senin (30/3/2020) pagi, hasil laboratorium salah satu PDP dari Litbangkes Jakarta akhirnya keluar. Pasien nomor 034 dinyatakan positif Corona Covid-19
Satu pasien dinyatakan positif covid-19 dirawat di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung, Senin (30/3/2020)
Pasien tersebut disebut pasien nomor 34, dan berjenis kelamin laki - laki, dengan usia 54 tahun.
Pasien ini dinyatakan positif, setelah sampel swab tenggorokan dilakukan pengujian laboratorium di Kementerian Kesehatan.
Sampel pasien nomor 34 ini, melakukan uji laboratorium bersamaan dengan sampel pasien nomor dan nomor 37.
Namun untuk dua sampel tersebut dinyatakan negatif dari hasil uji laboratorium.
"Jadi hasil pemeriksaan yang kami terima, satu orang positif, dan dua negatif. Kami masih menunggu hasil lainnya, masih ada 6 sampel yang belum keluar, 4 orang berstatus PDP dan 2 orang ODP," ungkap Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem), senin (30/3/2020) saat melakukan konfrensi pers.
Satu orang pasien positif ini, adalah pasien pertama posotif covid-19 di Provinsi Bangka Belitung, dan menjadikan Provinsi Bangka Belitung menjadi Provinsi ke 31 terjangkit kasus covid-19.
"Kepada masyarakat, kami minta jangan panik dan tetap waspada serta mengikuti instruksi pemerintah. Tidak ada yang menimbun makanan, karena stok untuk logistik kita masih cukup untuk tiga bulan kedepan," ucapnya.
Pasien nomor 34 ini, disebut-sebut berstatus salah satu pimpinan instansi vertikal di Kabupaten Belitung.
Bupati Belitung enggan menyebutkan nama kantor tempat pasien momor 34 ini bekerja, dan hanya menyebut kantor 'X'.
Sanem menceritakan, pasien nomor 34 ini kali pertama datang ke UGD RSUD H Marsidi Judono tertanggal 23 Maret 2020, pukul 20.00 WIB, langsung menuju covid center di Gedung Isolasi A.
Di situ pasien yang pernah melakukan perjalanan ke local transmission di Pulau Jawa tersebut, melakukan pemeriksaan standar dan dilakukan pengambilan swab tenggorokan pertama.
Saat itu, pasien dinyatakan ODP, lantaran kondisi pasien masih baik, dan pasien di pulangkan untuk diminta datang kembali ke RSUD H Marsidi Judono tanggal 25 Maret 2020 pukul 09.00 WIB, untuk pengambilan swab kedua.
"Di situ ternyata hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan ada tanda-tanda pneumonia, sehingga pasien 034 dinaikkan statusnya menjadi PDP, dan diisolasi di Gedung Isolasi B," ungkap Sanem.
Petugas RSUD Marsidi Judono Tanjungpandan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) menangani dua pasien berstatus PDP Covid-19. (Dok/RSUD Marsidi Judono)
RSUD Marsidi Judono Sudah Tangani 56 Orang
Bupati Belitung H Sahani Saleh (Sanem) mengatakan, sekarang ini RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung sudah mencatat 56 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Namun yang dilakukan pemeriksaan swab tenggorokan, hingga sekarang baru 21 orang. Rinciannya 9 pasien ODP negatif, 6 PDP negatif dan 1 orang PDP positif, dan 4 pasien masih menunggu hasil, yaitu 1 orang PDP dan 3 orang ODP.
"Kalau untuk yang dirawat, sekarang ada 6 orang pasien, yaitu 4 orang pasien PDP, 1 pasien ODP dan 1 pasien positif. Pasien-pasien yang dirawat semua dalam kondisi stabil dan perbaikan," jelas Sahani Saleh, Senin (30/3/2020).
Sekarang ini, RSUD sudah melakukan pemeriksaan terhadap 22 orang, yang secara keseluruhan adalah pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Belitung dengan pemeriksaan Rapid Test Antibodi Antigen kepada orang yang memiliki kontak dengan pasien nomor 34.
Apabila negatif, maka para ODP tersebut akan diisolasi mandiri di rumah dan diawasi ketat terhadap gejala-gejala yang mungkin timbul, lantaran masih dalam masa inkubasi.
"Bagi yang positif akan langsung diisolasi di gedung isolasi C untuk diambil swab tenggorokan, dan diperiksa dengan metode PCR," bebernya.
22 Pegawai BNNK Belitung Diperiksa
Seluruh pegawai Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Belitung, senin (30/3/2020) melakukan Rapid Test Antibodi Antigen di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.
Hasilnya, 22 orang pagawai tersebut dinyatakan negatif terjangkit virus corona.
"Jadi tadi bukan 24 orang, tapi 22 orang, semua sudah dilakukan pengecekan dan hasil nya negatif semua. Tapi ini bukan menjamin mereka tidak terjangkit, karena masih ada pemeriksaan kedua," kata Direktur RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung dr Hendra kepada posbelitung.co, senin (30/3/2020).
Pemeriksaan kedua akan dilakukan tertanggal 10 April 2020 mendatang atau 10 hari setelah pemeriksaan pertama.
"Jadi nanti diperiksa lagi untuk memastikan hasilnya. Sementara mereka kami pulangkan semua untuk dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Apabila ada gejala, seperti demam, panas, batuk dan sesak nafas, sebelum 10 hari kedepan, maka kami minta untuk datang kembali," jelas dr Hendra
Mereka diminta untuk datang kembali agar bisa melakukan pemeriksaan secara intensif, dan melihat secara detail gejala yang dihadapi sehingga bisa diketahui positif atay negatif terjangkit virus corona.
"Sosial distencing dan isolasi diri sekarang sangat penting, karena baik yang ada gejala maupun tidak ada gejala, misalkan yang bergejala imun nya masih kuat, seperti anak muda, dia tidak apa-apa, tapi ini yang sangat mengkhwatirkan karena bisa menularkan kemana-mana," tegas Hendra.
Namun, lanjut dia, kepada orang tua, atau imun yang sudah berkurang, maka akan menimbulkan gejala.
"Ya seperti demam, dan segala macam," kata Hendra.
Kantor BNN Dikosongkan dan Dijaga
Sementara itu, untuk kantor BNN Kabupaten Belitung sekarang ini dalam keadaan dikosongkan dan tidak boleh satu orang berada di kantor tersebut.
Kantor ini akan di jaga oleh Satpol PP dan TNI/Polri.
"Adanya pasien positif ini mengingatkan kita untuk tidak keluar, bagi yang tidak penting, dan tidak boleh ada yang bekerja dikantor itu sampai tes terakhir selesai. Pemetaan akan terus kami lakukan, dan siapa yang kontak fisik dengan pasien ini masih terus dilakukan tracking, dan kami dorong untuk melakukan rapid test sekarang," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie.

Gelar Konfrensi Pers
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung menggelar konfersi pers terkait penanganan dan pencegahan virus corona (covid-19) di ruang sidang paripurna DPRD Kabupaten Belitung, Selasa (31/3/2020).
Kegiatan dipimpin langsung oleh ketua DPRD Kabupaten Belitung Ansori, turut hadir Ketua Komisi I Syamsir, Wakil Ketua Komisi I Izar Abdullah, serta anggota Komisi III Syukri Gumay.
Ketua DPRD Kabupaten Belitung Ansori mengajak masyarakat agar jangan panik walaupun demikian sudah ada satu pasien yang positif terjangkit covid-19 di Pulau Belitung.
Sejauh ini, kata Ansori, DPRD bersama Pemerintah Daerah sudah bekerja semaksimal mungkin dalam memutus rantai penyebaran virus corona (covid-19).
"Jadi kami berpesan kepada masyarakat agar tetap waspada dan saling menyalahkan. Tetap menjaga kesehatan masing-masing dan jalankan protokol kesehatan," ungkap Ansori, Selasa (31/3/2020).
Ketua Yayasan Melayu Rantau Nusantara Teguh Trinanda mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung jangan sampai gagal dalam upaya mencegah dan meminimalisir masuknya penyebaran virus corona (covid-19) di Pulau Belitung.
Hal ini diungkapkannya menanggapi adanya salah satu pasien yang sudah positif terjangkit covid-19 di Kabupaten Belitung.
Menurutnya dalam kondisi sekarang sinergi adalah hal yang mutlak dan wajib dilakukan.
Diakui Teguh, pemerintah tidak bisa berdiri sendiri, selain itu masyarakat tidak bisa serta merta berpangku dan menyalahkan pihak pemerintah daerah.
"Semua kalangan masyarakat wajib saling mengiatkan, membantu, dan menguatkan. Jangan sampai ada lagi kasus positif, apalagi sampai ada korban jiwa," tegas Teguh Trinanda kepada Posbelitung.co, Selasa (31/3/2020).
Pemerintah daerah, kata Teguh, terkait masalah penanganan covid -19 jangan terlalu ribet dengan birokrasi, serta tidak memperhatikan usulan dari masyarakat, karena ini kondisi darurat.
Tak hanya itu, lanjutnya, masyarakat jangan mengambil tindakan menyalahkan satu sama lain, cukup mengikuti arahan pemerintah, serta menjalankan protokol kesehatan.
Apabila mempunyai usul (ide) langsung sampaikan secara formal, mempunyai kemampuan silahkan membantu dari segi apapun.
"Terkhusus kepada para politisi (pejabat) atau siapapun jangan hanya mencari panggung di tengah musibah. Cukup lakukan sesuai dengan tupoksi masing-masing. Mari kita bersatu Belitong bisa," ajak Teguh
SKB Jadi Ruang Isolasi Corona
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) rencananya bakal digunakan sebagai tempat isolasi bagi orang dalam pemantauan.
Kepala UPT SPNF SKB Belitung sekaligus Kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belitung Juhri. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)
Plt Kepala UPT Sarana Pendidikan Non Formal (SPNF) SKB Belitung Juhri mengatakan saat ini belum ada yang menginap atau diisolasi di tempat tersebut.
"Kami baru dalam tahap persiapan lokasi gedung dengan agenda pembersihan dan perapian yang akan digunakan dalam keadaan darurat hanya bagi warga yg berstatus orang dalam pemantauan. Bukan pasien dalam pengawasan," jelas Juhri kepada Posbelitung, Senin (30/3/2020) malam.
"Saya informasikan bahwa saat ini di UPT SPNF SKB Belitung belum ada yang nginap atau diisolasi," tegasnya.
Buat digunakan sebagai tempat isolasi bagi orang dalam pemantauan menurutnya banyak yang harus dipersiapkan sesuai standar prosedur penanganan pencegahan penyebaran virus covid-19.
Seperti ruang inap yang dilengkapi AC (air conditioner) dan pemanas air untuk mandi, serta peralatan medis dan petugas medis juga aparat keamanan.
Untuk itu menurutnya, banyak langkah yang masih harus dilakukan.
Sebelumnya terdapat keberatan dari warga setempat dijadikannya SKB sebagai tempat isolasi. Penolakan tersebut dikarenakan SKB dianggap dekat dengan pemukiman warga.
Namun dia mengimbau, warga hendaknya tidak panik atau tidak menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan kekhawatiran atau ketakutan serta kecemasan.
"Jadi sekali lagi saya tegaskan belum ada orang yg diinapkan atau diisolasi di UPT SPNF SKB Belitung," kata Juhri.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kirim APD
Berdasarkan update data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Babel, dimana kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 1 orang berada di Kabupaten Belitung.
Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami peningkatan sebanyak 413 orang, Proses Pemantauan 366 orang, dan selesai pemantauan 47 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 24 orang dan proses pengawasan 11 orang, negatif 13 orang.
Kepala Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa, mengatakan, dengan adanya satu kasus positif mereka telah mengirimkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke dua Kabupaten Belitung dan Belitung Timur.
"Belitung dan Belitung Timur kita mengirim tadi hari ini sesuai dengan jadwal keberangkatan Ekpress Bahari, yang ditujukan Posko Gugus Tugas Kabupaten Belitung, diambil Dinkes sebanyak 165 APD dan PSC Kabupaten Belitung 10 APD ada 175 lembar untuk Kabupaten Belitung,"kata Mikron kepada Bangkapos.com, Selasa (31/3/2020).
Selain Kabupaten Belitung, Mikron menambahkan pihaknya juga memberikan bantuan ke Kabupaten Belitung Timur sebanyak 60 lembar APD.
"Untuk Beltim melalui Gugus Tugas sebanyak 60 lembar, dari dua Kabupaten itu sudah terkirim 1.400 lebih APD, digunakan untuk tenaga kesehatan resiko paling tinggi di garda terdepan. Kita ADP sangat banyak kekurangan sambil menunggu pengadaan Pemerintah Provinsi Babel," jelas Mikron.
(Posbelitung.co/Ferdi Aditiawan/Riki Pratama/Adelina/Deds Suhendar/Disa Aryandi)