Pandemi Virus Corona di Bangka Belitung
BREAKING NEWS- Kronologi Dua Pasien Berstatus PDP di RSUD Marsidi Judono Belitung Meninggal Dunia
BREAKING NEWS- Kronologi Dua Pasien Berstatus PDP di RSUD Marsidi Judono Belitung Meninggal Dunia
Penulis: Disa Aryandi | Editor: Dedi Qurniawan
POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dua orang pasien berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Rabu (8/4/2020) dinyatakan meninggal dunia.
Dua pasien ini adalah nomor 279 berusia 8 tahun, jenis kelamin perempuan.
Sedangkan pasien satu lagi, yaitu pasien nomor 297 berusia 58 tahun dengan jenis kelamin lelaki.
Untuk pasien nomor 279, merupakan pasien rujukan dari rumah sakit swasta di Belitung.
Pasien ini, masuk keruang pemeriksaan covid-19 RSUD Kabupaten Belitung pukul 18.45 WIB, sabtu (4/4/2020).
Pasien ini menjalani pemeriksaan di ruangan tersebut lantaran ada keluhan sesak nafas, batuk yang disertai dengan demam.
"Di awal masuk pasien satu ini dilakukan pemeriksaan darah lengkap, rontgen dengan hasil bacaan pnemonia kanan dan rapid test hasilnya negatif sehingga pasen diputuskan dirawat di ruangan intensif air born noncovid-19," kata Direktur RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung dr Hendra kepada posbelitung.co, rabu (8/4/2020).
Pasien nomor 279 ini sempat menjalani rawat inap selama tiga hari sebelum dinyatakan menghembuskan nafas terakhir di RSUD H Marsidi Judono Kabupaten Belitung.
Selama penanganan terhadap pasien, tim medis sudah memberikan obat-obatan, sesuai standar penyakit pneumonia.
"Tapi kondisi pasien semakin memburuk, sehinga diputuskan dilakukan rapid test ulang dan hasil tetap negatif, dan CT scan paru yang menunjukkan infeksi paru masif, dan luas di kedua lapang paru kiri maupun kanan," bebernya.
Sehingga, lanjut dia, tim medis, mengambil langka terhadap pasien, dengan segera dilakukan pemasangan ventilator (mesin nafas), selasa (7/4/2020) sekitar pukul 18.20 WIB.
"Setelah itu pasien dinyatakan meninggal dunia, setelah mendapat pertolongan resusitasi jantung dan paru karena mengalami henti jantung. Saat masih dalam perawatan dengan mesin ventilator pasen sempat di ambil swab daerah tenggorokan, untuk dikirim ke puslitbangkes biomedis di Jakarta, besok Jumat akan kami kirimkan sampel-nya," jelasnya.
Sedangkan untuk pasien nomor 297, telah di nyatakan meninggal dunia pukul 22.37 WIB, selasa (7/4/2020) tadi malam.
Pasien ini sempat masuk dan menjalani perawatan di ruang isolasi.
Awalnya pasien ini, Selasa (7/4/2020) kemarin datang ke RSUD H Marsidi Judono Belitung pukul 18.30 WIB, di antar oleh petugas PSC 119.
Pasien ini, tiba di RSUD H Marsidi Judono Belitung terpasang peralatan medis satupun dengan kondisi penurunan kesadaran dan gelisah (tanda-tanda pasien kekurangan oksigen di otak atau istilah kedokterannya hipoksia).
Pasien tersebut dinyatakan kritis, dengan laju nafas sangat cepat yaitu 45 kali permenit, dan laju jantung sangat cepat mencapai 160 kali permenit serta saturasi oksigen dibawah 80 persen.
Sehingga tim medis memutuskan segera melakukan pemasangan akses infus perifer, pemasangan selang nafas ke paru-paru, maupun dilakukan pemasangan ventilator atau alat bantuan nafas.
"Ya tim medis kami saat itu, mrngenakan APD level 3. Setelah tindakan pertolongan bantuan nafas, vemtilasi, sirkulasi, kondisi pasien menjadi lebih stabil, tapi beberapa jam kemudian pasien mengalami perburukan dan mengalami henti jantung," ujarnya.
Saat terjadi henti jantung, kata Hendra, tim medis lantas melakukan resusitasi jantung paru kepada pasien.
Namun tidak berhasil dan pasin dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.37 wib tadi malam.
"Setelah kami cek riwayat perjalanan pasien kepada pihak keluarga, ternyata pasien pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit (Jakarta) pada tanggal 18 maret 2020 dan sepulang dari itu, pernah mengalami sakit serta pernah dirawat di rumah sakit swasta selama satu minggu," jelasnya.
Menurut Hendra, kepada pasien nomor 297 ini sudah dilakukan rapid test, dan hasil nya negatif serta telah dilakukan pemeriksaan rontgen dengan hasil bacaan pneumonia kanan, dan sudah diambil swab tenggorokan di daerah jalan nafas sehingga pasien akhirnya dilakukan diagnosa gagal nafas akut (ARDS), dengan pneumonia kanan dan di tetapkan sebagai pasen 297 PDP.
"Sama seperti pasen PDP nomor 279, kami perlakukan pengurusan jenazah dan proses penguburan sesuai protap pasien PDP. Untuk pemakaman nya, kami dibantu pengawalan oleh TNI Polri," ucapnya.
Kata Hendra, swab tenggorokan dua pasien ini tetap akan dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Namun untuk kedua pasien ini, belum bisa dinyatakan positif atau negatif terjangkit covid-19.
"Tinggal menunggu hasil dari hasil uji swab tenggorokan, jadi belum bisa dinyatakan positif atau negatif," pungkasnya.
Meninggal Dunia
Sebelumnya diberitakan, dua orang diduga berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Marsidi Judono Kabupaten Belitung dinyatakan meninggal dunia.
Dua orang tersebut adalah pasien nomor 279 dan satu lagi adalah pasien yang baru masuk ke RSUD tersebut.
Pasien nomor 279 adalah, seorang anak kecil berumur 9 tahun dengan jenis kelamin perempuan.
Sedangkan pasien pasien yang belum ada nomor pasien tersebut, adalah lelaki berusia 59 tahun.
Kedua pasien tersebut sudah diambil tindakan pengambilan spesimen swab tenggorokan dan telah dilakukan pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan.
"Iya memang betul, tapi kami belum bisa memastikan dua orang ini terjangkit covid-19 atau tidak, karena swab tenggorokannya belum keluar hasil uji laboratorium nya dari Jakarta, baru mau dikirim sampelnya," kata Bupati Belitung Sahani Saleh (Sanem) kepada posbelitung.co, rabu (8/4/2020).
Keuda orang ini sebelumnya dinyatakan mengidap penyakit lain.
• Mengenal Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta, 9 Hal yang Perlu Diketahui Soal PSBB
• Salat Tarawih Berjamaah di Masjid saat Ramadan 2020 Ditiadakan, Ini Kata Kemenag Beltim
Diduga untuk pasien nomor 279, dari hasil rontgen di bagian paru-paru diduga terdapat paru - paru basah.
Sedangkan untuk pasien berusia 59 tahun, memiliki penyakit dalam yang hingga sekarang belum bisa diketahui.
Namun untuk pasien berusia 59 tahun itu pernah melakukan perjalanan ke local transmisi sekitar tiga minggu lalu.
"Kami masih mengecek riwayat - riwayat mereka, dan dua orang ini orang Belitung, dan sudah di makamkan," bebernya.
Konfirmasi Gugus Covid-19 Babel
Ketua Sekretariat Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Bangka Belitung, Mikron Antariksa, Rabu (8/4/2020), mengkonfirmasi adanya dua orang diduga berstatus PDP di Belitung meninggal dunia.
Mikron Antariksa mengatakan hingga saat ini Bangka Belitung baru 1 orang yang postif covid-19 yang meninggal dunia.
Yakni pasien yang berasal dari Kabupaten Bangka Selatan.
Hingga saat ini, belum ada penambahan korban meninggal akibat virus corona.
"Saya tegaskan meninggal postif covd 19 di Bangka Belitung baru 1 orang yang di Bangka Selatan," kata Mikron Antariksa.
Selain itu, Mikron Antariksa memastikan dua orang di Belitung ini telah dimakamkan sesuai SOP walaupun keduanya belum dipastikan positif covid 19.
Hal ini dilakukan sesuai dengan intruksi agar penanganan pemakaman seperti orang orang yang positif covid 19 mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.
"Satu orang meninggal tadi malam satunya meninggal subuh tadi jam 5 dipastikan telah dimakamkan sesuai SOP mengantisipasi walaupun keduanya belum positif covid 19," kata Mikron Antariksa.
Menurut Mikron saat ini Gugus tugas di Belitung masih melakukan pengecekan ke keluarga terkaiti aktifitas korban termasuk mengecek interaksi dengan siapa saja.
(Posbelitung.co/Deddy Marjaya/Disa Aryandi)