Pilot Joyce Lin Lulusan MIT Tewas Dalam Misi Kemanusiaan, Ini 5 Fakta Jatuhnya Pesawat di Sentani
Simak fakta meledak dan jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Jayapura, dan sosok pilot Joyce Lin yang meninggal ternyata lulusan MIT.
POSBELITUNG.CO -- Fakta meledak dan jatuhnya pesawat di Danau Sentani, Jayapura, dan sosok pilot Joyce Lin yang meninggal ternyata lulusan MIT.
Adapun pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) yang jatuh di Danau Sentani, Selasa (12/5/2020) pagi WIB.
Jatuhnya pesawat itu dilaporkan oleh warga jatuh ke Danau Sentani setelah sebelumnya terdengar suara ledakan usai pesawat ini lepas landas menuju Mamit, Kabupaten Tolikara dari Bandara Sentani.
Ada 5 fakta jatuhnya pesawat di danau Sentani, dihimpun dari berbagai sumber oleh Tribunstyle ( tribunnewsnetwork ):
Awalnya hilang kontak
Menurut keterangan dari Kepala Basarnas Jayapura, Zainul Thahar, kepada awak media, sebelum jatuh di Danau Sentani, pesawat yang dipiloti oleh Joyce Lin sempat hilang kontak.
• Beredar Bocoran Single Rahmawati Kekeyi Putri, Gaun Sang Beauty Vlogger Malah Jadi Sorotan
Hanya dua menit pesawat ini di udara sebelum akhirnya dilaporkan hilang kontak dengan menara pengawas penerbangan.
Sempat laporkan tanda bahaya
Menurut Perwakilan KNKT Papua Norbert Tunyanan, seperti dilansir dari Antara, pilot Joyce Lin juga sempat melaporkan tanda bahaya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tanda berupa kata 'may day' tersebut juga sempat terdengar jelas oleh pesawat-pesawat yang berada pada frekuensi radio 119,1.
Pilot pesawat meninggal
Atas insiden tersebut, pilot Joyce Lin dinyatakan meninggal dunia.
Pilot berkebangsaan Amerika Serikat tersebut ditemukan tewas di dalam pesawat, setelah sempat dilakukan pencarian pada sekitar pukul 08.30 WIT.

• Lee Eun Chae, Si Model Cilik yang Viral Pose di Kursi Kondangan Wonogiri, Kini Remaja & Makin Cantik
Ditemukan di kedalaman 13 meter
Jenazah Joyce Lin ditemukan di kedalaman 13 meter di Danau Sentani.
Dilansir Antara melalui Kompas.com, Joyce ditemukan dalam keadaan masih di dalam kokpit pesawat, pada kedalaman sekitar 13 meter.
Membawa bahan logistik untuk yayasan
Bupati Tolikara, Usman Wanimbo saat dihubungi mengatakan kemungkinan besar pesawat MAF ini membawa buku-buku dan peralatan sekolah milik Yayasan Papua Harapan di Mamit.
Hal yang sama dikatakan oleh Presiden GIDI.
“Pesawat itu bawa alat-alat sekolah dan buku sekolah ke Mamit,” kata Pendeta Dorman Wandikbo, Presiden GIDI dikutip dari jubi.co.id.
Pilot yang menerbangkan pesawat naas ini adalah Joyce Lin, berkebangsaan Amerika Serikat.
• Five Vi Terkenal Sebagai Artis Seksi, Kini Hijrah dan Minta Publik Hapus Fotonya Tanpa Hijab
Joyce menurut Pendeta Wandikbo adalah seorang pilot yang baru terbang di Papua meskipun Joyce sudah sering terbang dengan pesawat kecil.
Profil Joyce Lin
Mengutip dari website maf.org https://www.maf.org/lin? menyebutkan Joyce Lin adalah seorang pilot dan spesialis IT.
Sebagai pilot, Joyce terbang untuk membantu mengubah kehidupan orang-orang yang terisolasi dengan menyediakan penerbangan evakuasi medis untuk menyelamatkan jiwa manusia.
Joiye melayani pengangkutan pasokan untuk pengembangan masyarakat, dan mengangkut misionaris, guru, dan pekerja bantuan kemanusiaan ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai seorang spesialis IT, Joyce mengatur dan memelihara jaringan komputer untuk memungkinkan para misionaris dan pekerja kemanusiaan untuk menghubungi pendukung mereka dan mengakses sumber daya di Internet.
Joyce dibesarkan di Colorado dan Maryland.
Sejak usia muda ia melakukan pelayanan gereja injili lokal non-denominasi.
Pada usia delapan tahun Joyce menunjukan ketertarikannya pada segala sesuatu yang berkaitan dengan komputer, terutama pemrograman komputer.
Ketertarikannya dalam penerbangan juga berkembang pada usia dini karena seorang tetangga pilot yang membawanya ke pertunjukan udara lokal.
Joyce mengambil jurusan ilmu komputer di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan menerima gelar Sarjana Sains dan Magister Teknik dari MIT.
Karena minatnya dalam penerbangan, ia juga memperoleh sertifikat pilot pribadi saat masih kuliah.
Setelah lulus, Joyce bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai spesialis komputer hingga berposisi sebagai Direktur Teknis di perusahaan komersial.
Selama waktu itu Joyce merasa terpanggil untuk menghadiri seminari dan mendaftar di Seminari Teologi Gordon-Conwell, akhirnya lulus dengan gelar Master of Divinity.
Saat di seminari, Joyce menemukan ada penerbangan misi.
Ia terkejut menemukan sebenarnya ada pekerjaan yang menggabungkan minatnya dalam komputer, penerbangan, dan pelayanan Kristen.
Dari saat itu, Joyce telah memegang keyakinan kuat akan panggilan Tuhan agar dia bekerja untuk menjadi pilot misionaris.
Dia memperoleh peringkat instrumen dan sertifikat komersial, dan bekerja sebagai instruktur penerbangan untuk memenuhi persyaratan pilot MAF.
(*/ Dhimas Yanuar Nur Rochmat).
Berita ini telah terbit di TRIBUNSTYLE.COM berjudul FAKTA Jatuhnya Pesawat di Danau Sentani, Pilot Joyce Lin Lulusan MIT Tewas Dalam Misi Kemanusiaan