Kondisi Kores Anak Pahlawan Nasional Mayor TNI Abraham Dimara Memilukan, Tinggal Kulit dan Tulang

Abraham Dimara sendiri adalah pahlawan yang berjasa dalam peristiwa pembebasan Irian Barat. Sosoknya menjadi inspirasi pembuatan Monumen Pembebasan...

Kolase foto instagram @zacklee/antara
Kores anak pahlawan Nasional Abraham Damara yang jadi inspirasi pembuatan Patung Pembebasan Irian Barat 

Thank you juga @crossjodi yang udah sangat membantu.

God bless ur heart," tulisnya.

Zack Lee dan Kores anak pahlawan nasional (instagram @zacklee)
Zack Lee dan Kores anak pahlawan nasional (instagram @zacklee)

Sebelumnya Zack Lee menceritakan kisah Kores, ada satu video yang memperlihatkan bagaimana dirinya tetap semangat, berjoget mengikuti irama lagu Dont Worry Be Happy.

Tubuh Korea yang tinggal kulit dan tulang tampak dipenuhi tato. Sungguh menyedihkan anak pahlawan nasional beigut kondisinya. 

Unggahan Zack Lee ini mendapat respon positif dari netizen.

"Harusnya d perhatikan pemerintah ini. Anak pahlawan bangsa pembebasan irian barat cuy."

"Tuhan pasti sanggup menyembuhkan , dengan bilur2Nya Kores sembuh."

"Lekas sehat bung Kores."

Sosok Abraham Dimara

Dikutip dari Wikiperdia, Johannes Abraham Dimara dilahirkan di Korem, Biak Utara, Papua, pada 16 April 1916. Ia tamat pendidikan dasar di Ambon pada tahun 1930.

Ia kemudian masuk Sekolah Pertanian di Laha hingga tahun 1940. Ia kemudian masuk Sekolah Pedidikan Injil, dan setelah lulus ia menjadi seorang guru injil di Pulau Buru.

Pada tahun 1946, ia ikut serta dalam Pengibaran Bendera Merah Putih di Namlea, pulau Buru.

Ia turut memperjuangkan pengembalian wilayah Irian Barat ke tangan Republik Indonesia.

Pada tahun 1950, ia diangkat menjadi Ketua OPI (Organisasi Pembebasan Irian Barat).

Ia pun menjadi anggota TNI dan melakukan infiltrasi pada tahun 1954 yang menyebabkan ia ditangkap oleh tentara Kerajaan Belanda dan dibuang ke Digul, hingga akhhinya dibebaskan tahun 1960.

Ketika Presiden Soekarno mengumandangkan Trikora, ia menjadi contoh sosok orang muda Papua dan bersama Bung Karno ikut menyerukan Trikora di Yogyakarta.

Ia juga turut menyerukan seluruh masyarakat di wilayah Irian Barat supaya mendukung penyatuan wilayah Irian Barat ke dalam pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada tahun 1962, diadakanlah Perjanjian New York.

Ia menjadi salah satu delegasi bersama Menteri Luar Negeri Indonesia.

Isi dari perjanjian itu akhirnya mengharuskan pemerintah Kerajaan Belanda untuk bersedia menyerahkan wilayah Irian Barat ke tangan pemerintah Republik Indonesia.

Maka mulai dari saat itu wilayah Irian Barat masuk menjadi salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Melansir dari buku karya Carmelia Sukmawati berjudul, Fai Do Ma, Mai Do Fa, Lintas Perjuangan Putra Papua,J.A. Dimara tahun 2000.

Mengisahkan sepak terjang Pahlawan Nasional Mayor Abraham Dimara sekligus beberapa penghargaan yang diperolehnya.

  1. Satyalancana Perang Kemerdekaan Kesatu, tanda kehormatan yang diserahkan pada anggota Angkatan Bersenjata yang sepenuhnya andil dalam peristiwa Perang Kemerdekaan I.
  2. Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan Kedua, mengikuti peristiwa Perang Kemerdekaan II.
  3. Satyalancana Satya Dharma, berkat jasanya yang telah mendharmabaktikan diri untuk keamanan dan keutuhan NKRI.
  4. Satyalancana Bhakti
  5. Satyalancana Gerakan Operasi Militer III
  6. Satyalancana Perintis Pergerakan kemerdekaan

(TribunStyle.com/Galuh Palupi)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Miris, Kondisi Kores Anak Pahlawan Nasional Mayor TNI Abraham Dimara, Tinggal Kulit dan Tulang

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved