Siswi SMP Dicabuli 16 Kali, Tutupi Aksi Bejat Paman hingga Alasan Bunuh Bocah Anak Tetangga

NF yang tega membunuh teman mainnya ternyata merupakan seorang korban pencabulan kerabat dan kekasihnya.

(TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI), Instagram kak Seto
Kak Seto ikut komentari kasus siswi SMP bunuh bocah 5 tahun 

BANGKAPOS.COM--Kisah tragis terungkap dari kelanjutan kasus pembunuhan bocah lima tahun oleh tetangganya, NF (15) di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada 5 Maret lalu.

NF yang tega membunuh teman mainnya ternyata merupakan seorang korban pencabulan kerabat dan kekasihnya.

Fakta ini terkuak setelah adanya pemeriksaan lebih lanjut peristiwa pembunuhan tersebut.

Bahkan, akibat pencabulan tersebut NF kini tengah hamil 3,5 bulan.

"(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu," tegas Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.

Harry berharap, kasus pelecehan seksual tersebut diselidiki oleh kepolisian guna mengungkap alasan NF membunuh tetangganya.

Saat ini NF mendapatkan layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sembari menunggu proses peradilan.

"Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," jelas Harry.

Lebih lanjut, NF rupanya terpaksa merahasiakan tindakan percabulan dua kerabat dan pacarnya selama empat bulan yang membuatnya kini hamil 3,5 bulan.

Sejak Oktober 2019-Februari 2020 NF dicabuli sebanyak 16 kali, sembilan kali dilakukan F, empat oleh R, dan tiga oleh pacarnya A (25).

F dan R yang berprofesi jadi kuli bangunan dan tinggal menumpang di rumah NF masih memiliki hubungan keluarga dengan ibu tiri NF.

Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan hubungan keluarga membuat NF memilih bungkam sebagai korban.

"Kalau itu diceritakan anak itu khawatir hubungan bapak dan ibu tirinya terganggu. Jadi dia kesulitan untuk menceritakan," kata Harry di Balai Rehabilitasi Anak Handayani, Jakarta Timur, Jumat (15/5/2020).

Nahas keputusan siswi SMP kelas IX menutupi perbuatan biadab dua kerabatnya itu justru membuat dia kian menderita.

Pasalnya R dan F tinggal menumpang di rumah NF, mereka leluasa mencabuli tanpa membuat orang tua NF yang sibuk bekerja curiga.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved