Perawat Ini Hanya Pakaian Dalam di Balik APD Transparan, Begini Reaksi Pasien Yang Ditanganinya
Perawat hanya mengenakan bikini di balik Alat Pelindung Diri ( APD) mendapat sanksi hukuman dari pihak rumah sakit.
POSBELITUNG,.CO - Perawat hanya mengenakan bra dan celana dalam di balik Alat Pelindung Diri ( APD) mendapat sanksi hukuman dari pihak rumah sakit.
Perawat perempuan di Rusia ini sempat viral karena hanya mengenakan bra dan celana dalami di balik Alat Pelindung Diri ( APD) transparan saat merawat pasien
Nadia merawat para pasien Covid-19 di Rumah Sakit Klinik Regional Tula, Rusia.
Kebetulan, semua pasien penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 itu adalah pria.
Para pasien juga tidak keberatan dengan busana yang dipakai Nadia
Fotonya menjadi sorotan di media sosial setelah diunggah salah seorang pasien di Tula, sekitar 193 km dari Moskwa, di mana disebut "tidak ada keluhan" dari bangsal yang ditangani.
Namun kepala rumah sakit Tula disebut tidak senang, dan memberi hukuman bagi si perawat karena dianggap tidak mematuhi standar pakaian medis.
Si tenaga medis itu disebut berusia sekitar 20-an, dan mengaku "terlalu panas" mengenakan pakaian ners di balik APD saat merawat pasien.
Dilansir Daily Mail Rabu (20/5/2020), kepada manajer rumah sakit, dia mengaku tidak tahu jika pakain pelindung yang dipakainya transparan.
Apa pun alasannya, departemen kesehatan Regional Tula menjatuhkan sanksi disiplin karena melanggar aturan dalam berseragam.
Manajernya mengungkapkan, perempuan itu mengaku memakai "lingerie".
Namun kemudian diklarifikasi bahwa si pekerja medis memakai "pakaian renang".
Si perawat tidak berbicara setelah insiden foto dia mengenakan bikini viral
Ia juga tak dijelaskan hukuman apa yang dijatuhkan kepadanya.
Salah satu pasien mengatakan, tidak ada keberatan dari pasien pria di bangsal virus corona.
Meski diakui ada yang "merasa malu".
Salah satu pembaca di harian lokal, Tula News memuji perawat itu.
"Setidaknya ada seseorang yang punya rasa humor di realitas suram ini," kata Sergey Ratnikov.
Mengapa dia harus mendapat hukuman?" tanya pembaca lainnya yang bernama Albert Kuzminov.
Netizen lainnya menyebut si pekerja medis berpakaian seperti itu karena kepanasan.
"Mungkin kalian harus berteriak kepada manajemen rumah sakit.
Sebab, mereka tidak menyediakan sistem pendingan ruangan yang layak," ujar warganet.
Sementara pengguna media sosial dengan nama Marina Astakhova menyatakan, dia memuji si tenaga kesehatan tersebut, karena sudah menaikkan semangat pasien.
Adapun netizen dengan nama Valery Kapnin menulis, justru pekerja medis itu harus mendapat penghargaan karena dia tetap berdedikasi atas tugasnya.
Viral pekerja medis yang mengenakan bikini di balik APD itu terjadi setelah kepala pusat pemantauan virus corona Rusia, Alexander Myasnikov, mengejutkan publik.
Myasnikov mengatakan, pada akhirnya Covid-19 akan menjangkiti mereka semua. "Kita semua pastinya akan sakit. Mereka yang seharusnya mati akan mati," kata dia.
Negeri "Beruang Merah" mencatatkan lebih dari 300.000 kasus infeksi dengan jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi hampir 3.000 orang..
Syok dan takut kehilangan pekerjaan
Perawat di Rusia yang viral karena fotonya hanya mengenakan bikini di balik Alat Pelindung Diri ( APD) disebut syok dan takut kehilangan pekerjaan.
Kolega, dokter, dan politisi membelanya di mana mereka menuding petinggi di rumah sakit Tula gagal menyediakan pelindung untuk merawat pasien virus corona.
Mereka menyatakan, perawat itu tidak mendapatkan pakaian pantas untuk dipakai di balik APD, yang disebut terlalu tipis untuk menangkalnya dari virus.
Pembelaan itu muncul setelah salah satu tenaga medis mengungkapkan, ners muda itu "terlalu panas" saat bertugas dan tidak sadar pakaiannya transparan.
Viralnya foto itu berbuntut kepada departemen kesehatan Tula, yang menekankan mereka akan menghukum tenaga kesehatan itu karena melanggar aturan berseragam.
Pasien pria mengaku mereka tidak keberatan dengan insiden itu, meski ada yang mengakui "merasa malu" saat melihatnya datang hanya memakai bikini.
"Kini dia berada dalam stres tinggi," ujar salah seorang kolega kepada harian lokal Rusia, Komsomolskaya Pravda dikutip Daily Mail Kamis (21/5/2020).
Kolega yang tak ingin disebutkan identitasnya itu berujar, temannya itu berada dalam keadaan syok dan takut kehilangan pekerjaannya.
Kepala Aliansi Dokter, Dr Anastasia Vasilyeva, yang sudah mengkritik respons Moskwa atas Covid-19, juga memberi pembelaan bagi gadis muda itu.
Dr Vasilyeva menegaskan jika dia datang kepadanya, dia akan melindunginya seraya melayangkan kritikan atas APD yang dikenakannya.
"Fakta bahwa kostumnya mempunyai kualitas yang tidak memenuhi standar adalah kesalahan rumah sakit, bukan perawatnya," tegas Vasilyeva.
Dr Vasilyeva melanjutkan dari foto yang dirilis Tulskie Novosti menunjukkan si tenaga kesehatan memakai pakaian pelindung dari bahan plastik.
Menurutnya, mereka harus memerhatikan bukan karena si ners yang hanya memakai pakaian dalam. Tapi pakaian yang dipakai tak sesuai syarat.
Pertama, ujar Dr Vasilyeva, pakaian pelindung dari virus corona tidak transparan, dan meyakini bahan yang digunakan sangat berbeda.
"Dia tidak melanggar hukum. Jadi mengapa, jika tahu bahan itu panas, harus terus bertahan yang bisa membahayakan dirinya," ujar Vasilyeva.
Salah satu pekerja medis yang bekerja dengan gadis itu mengungkapkan, mereka tidak berkata sepatah kata pun karena takut bakal semakin menyakitinya.
"Semuanya terjadi begitu gampang di Tula. Dia akan mendapat perundungan," ucap si kolega yang menerangkan, insiden itu terjadi karena mereka kekurangan APD.
Perawat Oksana Drybo, yang bekerja di Rumah Sakit Regional Tula, menyatakan publik seharusnya memahami mengapa temannya itu demikian.
Drybo mengeluhkan semua tenaga medis tentu tak ingin mengenakan baju transparan. Tetapi, mereka tidak mempunyai pilihan lain.
"Bahkan pakaian terawang pun tidak ada," keluhnya. Kabar mengenai si tenaga medis muda yang viral sampai ke telinga politisi Moskwa.
Mantan petinju profesional Nikolai Valuev berujar, pasien Covid-19 yang dirawat gadis itu harus menulis bentuk dukungan yang disampaikan ke pemerintah.
"Mari berharap bahwa si perawat yang penampilannya seperti itu mendapatkan simpati dari pasien pria yang dia rawat," ujar Valuev.
Senator Vladimir Krugly berkata, dalam pandangannya memang terdapat pelanggaran aturan. Namun tenaga medis itu tak perlu sampai dihukum.
Artikel ini sudah tayang di kompas.com berjudul Hanya Pakai Bikini di Balik APD, Perawat di Rusia Dihukum dan Fotonya Hanya Pakai Bikini di Balik APD Viral, Perawat di Rusia Syok