Amerika Serikat Resmi Hengkang dari WHO, China Dinilai Sebagai Biang Keladi

Trump menegaskan akibat virus Corona berasal di Wuhan, Cina, sebanyak 100.000 lebih warganya telah tewas....

AFP/MANDEL NGAN
Presiden AS, Donald Trump menggelar pertemuan dengan para pengusaha jelang dibukanya kembali pabrik-pabrik AS di Gedung Putih, Washington, Sabtu (30/5/2020). 

POSBELITUNG.CO, WASHINGTON -- Sabtu (30/5/2020), Presiden Amerika Serikat ( AS ), Donald Trump menyatakan telah memutuskan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Adapun Cina dinilai sebagai biang keladi berakhirnya bantuan ke WHO.

Trump menegaskan akibat virus Corona berasal di Wuhan, Cina, sebanyak 100.000 lebih warganya telah tewas.

Bahkan, sudah lebih dari 1 juta warganya terpapar virus Corona.

Trump mengatakan dana bantuan untuk WHO akan dialihkan ke tempat lain.

Dia mengatakan penanganan pandemi virus Corona dari WHO tidak tepat.

China Kena Karma, Kini Dibuat Sempoyongan Karena Kapal Perang AS Masuk Wilayahnya, Ini Jelasnya

Sehingga, terus menambah jumlah korban meninggal di Amerika Serikat dan Brasil.

Dilansir AFP, Sabtu (30/5/2020), virus, yang telah menewaskan lebih dari 364.000 orang dan menghancurkan ekonomi global, mulai mengalami kemajuan yang berbeda di seluruh dunia.

"Kami telah merinci reformasi yang WHO harus buat, tetapi mereka menolak untuk bertindak," kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih.

"Mereka telah gagal melakukan reformasi, maka kita akan memutuskan hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia itu,” katanya.

Dia menjelaskan dana ke WHO dialihkan ke negara lain di seluruh dunia, terutama yang layak mendapatkan bantuan kesehatan yang mendesak.

Trump menegaskan kembali pernyataannya bahwa Cina menutupi virus Corona yang pertama kali muncul di Wuhan, sebuah kota besar dengan jaringan transportasi udara internasional.

Para penumpang dari Mumbai harus turun dengan tertib dari kereta api saat tiba di stasiun kereta api Allahabad, India yang dipasang tanda jarak sosial, Sabtu (30/5/2020). (AFP/SANJAY KANOJIA)
Para penumpang dari Mumbai harus turun dengan tertib dari kereta api saat tiba di stasiun kereta api Allahabad, India yang dipasang tanda jarak sosial, Sabtu (30/5/2020). (AFP/SANJAY KANOJIA)

"Penutupan Cina terhadap virus Wuhan memungkinkan penyakit itu menyebar ke seluruh dunia, memicu pandemi global,” ujarnya.

Inilah 102 Kabupaten Kota di Indonesia yang Masuk Zona Hijau Covid-19, Bangka Belitung?

Bahkan, katanya, telah menewaskan lebih dari 100.000 warga Amerika dan lebih dari satu juta jiwa warganya terkena Covid-19.

"Pejabat Cina mengabaikan kewajiban pelaporan kepada Organisasi Kesehatan Dunia itu dan menekan Organisasi Kesehatan Dunia untuk menyesatkan dunia,” tuduhnya,

"Mengapa Cina menutup orang yang terinfeksi dari Wuhan ke seluruh bagian lain Cina?" katanya.

"Virus tidak pergi ke Beijing ... tetapi mereka mengizinkan orang-orang Wuhan untuk bebas bepergian ke seluruh dunia, termasuk Eropa dan Amerika Serikat,” tambahnya.

"Kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh virus ini sudah tidak terhitung lagi,” ujar Trump.

WHO menerima sekitar 20 persen pendanaannya dari kontribusi yang dinilai dari masing-masing negara anggota PBB berdasarkan produk domestik bruto dan populasi mereka, dan sisanya dari sukarela.

AS adalah penyumbang terbesar, menyumbang sekitar 15 persen dari total gabungan 893 juta dolar AS tahun lalu, menurut angka WHO diikuti Inggris dan Yayasan Bill & Melinda Gates.

Sedangkan virus yang telah menewaskan lebih dari 364.000 orang dan menghancurkan ekonomi global, mulai mengalami kemajuan yang berbeda di seluruh dunia.

Kamtin, Nenek Berusia 100 Tahun Asal Surabaya yang Sembuh dari Covid-19, Ternyata Ini Rahasianya

PERTEMUAN VIRTUAL - Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tepuk tangan saat melakukan pertemuan dengan Dewan Kesehatan Dunia (WHA) membahas pandemi virus Corona secara virual di Jenewa, Swiss, Selasa (19/5/2020). (AFP/CHRISTOPHER BLACK)
PERTEMUAN VIRTUAL - Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus memberi tepuk tangan saat melakukan pertemuan dengan Dewan Kesehatan Dunia (WHA) membahas pandemi virus Corona secara virual di Jenewa, Swiss, Selasa (19/5/2020). (AFP/CHRISTOPHER BLACK)

Eropa terus membuka dari lockdown pada Sabtu (30/5) setelah melihat jumlah infeksi terus menurun.

Menara Miring ikon Italia dibuka kembali, sementara warga Paris berbondong-bondong ke taman yang terbuka untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir ini.

Tetapi negara-negara di Amerika Latin bersiap-siap untuk minggu-minggu sulit ke depan, terutama Brasil, di mana angka kematian melonjak 1.124 orang pada Jumat (29/5) atau rekor jumlah infeksi baru.

Tantangan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah memberi tekanan pada WHO.
Keputusan Trump untuk mengakhiri bantuan ratusan juta dolar datang ketika badan PBB itu sangat membutuhkannya.

Trump awalnya menangguhkan dana ke WHO bulan lalu, menuduhnya tidak melakukan upaya cukup untuk membatasi penyebaran awal virus dan bersikap terlalu lunak terhadap Cina, tempat virus itu muncul akhir tahun lalu.

Pada Sabtu (30/5) dinihari, dia membuat keputusan permanen keluar dari WHO, karena AS telah menjadi kontributor terbesar ke WHO, memompa 400 juta dolar AS tahun lalu.

(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul AS Resmi Hengkang dari WHO, Cina Dinilai Sebagai Biang Keladi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved