Pandemi Virus Corona di Bangka Belitung

Bupati Belitung Beradu Akting, Melalui Figur Pak Sanem Budaya Jadi Juru Bicara di Masa Pandemi

Sisi menarik video kreatif yang disutradarai Fithrorozi ini tak lepas dari tokoh Pak Sanem yang diperankan Bupati Belitung Sahani Saleh.

IST
Cuplikan video kreatif berjudul Burok Sangke yang digarap IKaP-IKaP Production. 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Bujang dan Kulup yang diperankan Very dan Arlan menjadi pembuka video kreatif berjudul Burok Sangke.

Di sela pertentangan keduanya terhadap tempat gorengan yang diisukan pernah disinggahi pasien positif Covid-19, sosok Pak Sanem menjadi penengah.

Petuah bijaknya agar tak berprasangka buruk disampaikan dengan cara merakyat yang mudah diterima.

Berkat nasihatnya, Bujang dan Kulup pun kembali akur. Itulah cerita pada video yang diunggah melalui laman Facebook Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belitung, Jumat (29/5/2020).

"Mentang-mentang hape la dak gik main ketik la main cecal, makin muda, makin nyabi mikak buat becelatu, bebuat nok endak-endak. Kurase itu, jangan gik degawe-gawekan agikla (mentang-mentang hape sudah tak lagi diketik tapi lah disentuh, makin mudah, makin sering kalian berselisih, melakukan hal yang bukan-bukan. Kurasa itu, jangan dikerjakan lagi lah)," ujar Pak Sanem memberi petuah dalam video berdurasi 5 menit 8 detik itu.

Sisi menarik video kreatif yang disutradarai Fithrorozi ini tak lepas dari tokoh Pak Sanem yang diperankan Bupati Belitung Sahani Saleh.

Tampilan khas berkumis serta logat Melayu yang kental menjadikan film pendek ini semakin menarik.

Juga diselingi perkataan yang terasa menggelitik ketika tiba-tiba keluar dari rumah atau menggerutu saat kopinya telah dingin.

Penampilannya bersama tokoh Bujang dan Kulup dibalut dengan sarung dan kopiah yang terlihat santai dengan latar tempat di rumah adat Belitung.

Mencirikan kebiasaan masyarakat zaman dulu yang begitu erat.

Menggunakan Bahasa Melayu Belitung yang khas dengan logatnya, membuat film pendek itu menyajikan pesan dengan cara yang lebih mudah diterima.

Tanpa menghilangkan isi pesan yang disampaikan di tengah pandemi.

Seperti menggunakan masker ketika keluar rumah, sering mencuci tangan, hingga menjaga diri dari prasangka buruk.

Menurut sang sutradara, ide kisah yang akhirnya diangkat itu dilakukan berdasarkan pengamatan Diskominfo Belitung terhadap media sosial dan aduan dari masyarakat.

"Ada yang mengeluh usahanye 'diisolasi' sampai anaknya belanja di kedai ditolak. Kami berempati dengan kondisi ini," ujar Fithrorozi, Sabtu (30/5/2020).

Di samping itu, setiap kali muncul rilis video dari Bupati, terkesan terlalu formal.

Padahal kekuatan orang nomor satu di Belitung itu justru sisi komunal atau sosial-budaya yang merakyat.

Ketika mengambil video di rumah dinas, muncullah ide membuat video kreatif.

Kata Fithrorozi, melalui figur Pak Sanem, budaya bisa jadi juru bicara di tengah maraknya informasi di masa pandemi ini.

Jadi terpikir bahwa juru bicara lewat video yang mengubah pola komunikasi publik.

"Selepas Maghrib ide disampaikan, Pak Sanem setuju. Lepas itu, kami hanya menyebut garis besar dan kalimat utama saja," cerita pria yang juga Kabid Informasi dan Komunikasi Publik ini.

"Luar biase improvisasi belau. Dan dak banyak urang tahu, Pak Sanem di masa mudanye isak main teater juak, pernah tampil di Gedung Nasional segale," pujinya.

Setelah muncul ide, lalu diadakan rapat kecil menyusun dialog dan adegan.

Hanya tiga hari termasuk proses syuting, video pendek tersebut kelar.

Proses penggarapannya memang tak begitu lama.

Yang lama justru proses mempelajari isu yang berkembang di media sosial serta aduan masyarakat yang akan dipilih.

Melalui video yang digarap IKaP-IKaP Production ini, ia menyebut bahwa intinya bahwa video tersebut merupakan hiburan yang menyenangkan serta meluruskan informasi hoaks.

Dengan kekuatan bahasa yang memiliki kedekatan emosional, orang bisa terhibur lalu meningkatkan imunitasnya.

Intinya kite menyenangkan, meluruskan Informasi hoax. Kadang kita dak menyadari kekuatan bahasa itu meningkatkan imunitas. Orang jadi terhibur.

Tak hanya kali ini saja, video yang juga diproduseri Mohammad Iqbal dan Pak Edy Badau tersebut juga bakal ada kisah selanjutnya loh.

Kapan tuh?

"Dalam waktu dekat lah, Biar videonya makin ditunggu," jawab Fithrorozi.

Ini link videonya: https://www.facebook.com/kominfobelitung/videos/268683274335097/

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved