Kecewa karena Makanan di Iklan Terlihat Berbeda dengan Aslinya? Ini Alasannya

Pernahkah kamu ingin membeli makanan setelah melihat iklan makanan di televisi, internet, maupun di papan iklan?

Editor: Novita
Pixabay/Sharonang
Ilustrasi ayam goreng 

Untuk bisa menghasilkan iklan makanan yang menarik, biasanya fotografer atau pembuat iklan akan memerlukan waktu yang lama dan pengambilan gambar yang dilakukan berkali-kali.

Sayangnya, tekstur dan bentuk makanan bisa saja berubah karena proses yang lama dan pengaturan posisi makanan.

Selain itu, suhu saat pemotretan makanan juga bisa dikatakan panas.

Suhu panas ini bisa berasal dari suhu panas lampu yang digunakan saat pemotretan.

Cahaya dari lampu yang digunakan ini juga bisa merusak penampilan makanan.

Maka dari itu, pemotretan makanan yang dilakukan biasanya akan menggunakan bahan pengganti yang menyerupai makanan yang dipotret.

Misalnya untuk iklan es krim, bukan es krim asli, lo, yang digunakan, tapi kentang tumbuk yang diberi warna dan dibentuk seperti es krim.

Hal ini untuk menghindari es krim yang meleleh di bawah panasnya sinar lampu yang digunakan untuk pemotretan.

Produk makanan juga harus terlihat tetap segar meskipun dibutuhkan waktu lama untuk memotretnya.

Masih Ada Proses Editing pada Hasil Foto atau Video

Setelah pemotretan atau pengambilan video untuk iklan makanan selesai dilakukan, bukan berarti prosesnya sudah selesai.

Masih ada proses editing pada hasil foto atau video yang sudah dilakukan.

Gunanya adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak bagus atau menyempurnakan bagian yang dirasa kurang sempurna.

Hasilnya, iklan yang ditampilkan, baik berupa gambar maupun video, akan terlihat semakin menarik.

Berbagai hal inilah yang kemudian menyebabkan makanan di iklan akan terlihat menarik dan berbeda dengan makanan asli yang kita beli.

Sumber: Kidnesia
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved