Ternyata Bukan Peluru atau Bahan Peledak, Diduga Alat Ini yang Dipakai China Habisi 20 Tentara India
Alat pukul berpaku yang terbuat dari besi, diduga jadi alat tentara China memenangkan pertempuran mereka dengan tentara India di perbatasan.
POSBELITUNG.CO, INDIA -- Alat pukul berpaku yang terbuat dari besi, diduga jadi alat tentara China memenangkan pertempuran mereka dengan tentara India di perbatasan.
Diketahui, penggunaan alat itu mengakibatkan 20 orang tentara India tewas di perbatasan Himalaya, Senin lalu.
Foto alat itu beredar di media sosial dan menimbulkan amarah warga India.
Di saat yang sama, banyak orang berbaris di jalan-jalan di Suryapet untuk dapat menyaksikan jasad kolonel tentara B Santosh Babu yang terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Analis Pertahanan India, Ajai Shukla dalam kicauannya di Twitter mengunggah sebuah gambar senjata berupa alat pukul berpaku yang terbuat dari besi, sebagaimana dilansir The Independent.
• Berbentuk Gumpalan Indah, Fenomena Awan Mammatus di Langit Irak ini Viral, Benarkah Tanda Bahaya?
Tindakan memukul dengan alat pukul itu merupakan tindakan barbar.
"Tindakan biadab yang harus dikutuk, ini sikap premanisme, bukan sikap prajurit," tulis Ajai.
Pernyataan serupa menggema di seluruh jagad media sosial sejak foto alat pukul itu diunggah, sebagaimana dipublikasikan oleh India Today dan BBC news.
Namun begitu, melansir Hindi News, editor pertahanan dan keamanan ABP, Neeraj Rajput dalam kicauannya di Twitter beberapa waktu kemudian mengabarkan bahwa foto alat senjata berpaku itu hanya merupakan gambaran untuk mendeskripsikan senjata pukul yang digunakan tentara China.
Sampai saat ini masih belum ada pernyataan publik yang dibuat terkait hal tersebut.
Pejabat China dan India sebagian besar berupaya mengurangi tensi.
India Today melaporkan bahwa para tentara India yang ditempatkan di Ladakh sudah geram akan jasad rekan-rekan mereka yang dimutilasi.
• Harta Gono-Gini Tak Tuntas, Teddy Ribut Lagi Soal Warisan Sama Rizky F, Kesal Terlalu Lama Pembagian
Pada pertempuran Senin awal pekan ini tidak diketahui berapa jumlah korban dari pihak tentara China.
Padahal, pertempuran itu melibatkan ratusan tentara yang bertempur di puncak gunung yang sempit di ketinggian 14.000 kaki.
Beberapa dari mereka dilaporkan jatuh dan mati.