Pemerintah Amerika Borong Pasokan Remdesivir untuk Obat Covid-19, Tiap Paket Dibandrol Rp 45 Juta
Amerika Borong Remdesivir untuk Obat Covid-19, Tiap Paket Dibandrol Rp 45 Juta
Prof Peter Horby dari Universitas Oxford mengatakan kepada BBC kurang lebih sudah diperkirakan Gilead, yang merupakan perusahaan asal AS, akan menghadapi tekanan politik tertentu di ranah lokal.
"Ini memunculkan dua pertanyaan penting, berapa harga yang adil untuk obat dan seperti apa akses yang adil untuk obat? Itu adalah topik yang umum tapi sangat penting dalam krisis global seperti sekarang," katanya.
Pertanyaan juga muncul jika vaksin Covid-19 ditemukan. "Perusahaan-perusahaan komersial dibentuk untuk bersikap seperti ini dan kita perlu kerangka kerja yang lebih kuat jika ingin mengembangkan hal seperti ini yang digunakan untuk darurat nasional."
Walau AS telah memborong remdesivir, Korea Selatan dilaporkan mampu memperoleh obat tersebut dan mulai membagikannya kepada rumah sakit. Pasokan obat remdesivir yang diperoleh Korsel adalah hasil sumbangan Gilead Sciences.
Korsel pun tengah merundingkan pembelian obat tersebut dengan Gilead, kata Pusat Pengendalian Penyakit Korea.
"Pasien yang dapat diberikan remdesivir terbatas pada pasien kasus berat dengan pneumonia dan memerlukan terapi oksigen," sebut lembaga itu.
Sebelumnya, regulator Inggris mengatakan, ada cukup bukti untuk menyetujui penggunaannya pada pasien Covid-19.
• Pemerintah China Bantah Laporan Investigasi Terkait Pemaksaan Aborsi dan Kontrasepsi Etnis Uighur
Data awal menunjukkan obat itu dapat mengurangi waktu pemulihan sekira empat hari, tetapi belum ada bukti obat itu akan menyelamatkan lebih banyak nyawa.
(bbc)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Amerika Borong Remdesivir untuk Obat Covid-19, Tiap Paket Dibandrol Rp 45 Juta