Versi Pengamat, Ini Daftar Menteri yang Diprediksi Bakal Diganti, Menkes Terawan di Urutan Nomor 1?

Baru-baru ini video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial ( medsos). Dalam video yang ditayangkan dalam akun YouTube...

YouTube KOMPASTV
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam saluran YouTube KOMPASTV, Senin (2/3/2020). Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyetujui status pembatasan sosial berskala besar ( PSBB) untuk DKI Jakarta, Selasa (7/4/2020). Terawan menjadi salah satu menteri yang diprediksi bakal diganti terkait kinerjanya. 

POSBELITUNG.CO, JAKARTA -- Baru-baru ini video kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) viral di media sosial ( medsos).

Dalam video yang ditayangkan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020), Presiden Jokowi menyoroti kurangnya kinerja para menteri di kabinetnya. 

Dia juga menilai para menterinya tidak memiliki sense of crisis di tengah situasi pandemi virus corona. 

Karenanya Jokowi mengemukan akan melakukan reshuffle kabinet.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja."

"Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Presiden Jokowi.

Laudya Cynthia Bella Bercerai sama Engku Emran, Unggah Aktivitas Terbaru: Bismillah Mulai Kerja Lagi

Ucapan Presiden Jokowi lantas disetujui oleh orang banyak.

Lalu kira-kira siapa saja menteri yang mungkin diganti?

 Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin berpendapat terdapat sejumlah menteri yang layak diganti.

Berikut daftar menteri yang layak diganti menurut Ujang Komarudin:

1. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto

Menkes Terawan menjadi salah satu menteri yang menurut Ujang layak diganti.

Menkes Terawan, kata Ujang, dinilai tak menjalankan instruksi Presiden Jokowi soal belanja anggaran Kemenkes.

Bahkan, Presiden Jokowi menyebut bahwa belanja sektor kesehatan baru 1,53 persen dari Rp75 triliun.

China Bangun Bunker, India Malah Borong Rudal Penghancur Bunker Buatan Israel untuk Menggempurnya

2. Menteri Sosial Juliari Batubara

Berdasarkan pendapat Ujang, Mensos Juliari juga layak diganti. 

Juliari dianggap tak bisa mengendalikan pendistribusian bantuan sosial (bansos) Presiden kepada masyarakat.

Dalam beberapa kesempatan Presiden Jokowi diketahui memang menyoroti soal lambannya penyaluran bansos.

"Kecepatan yang kita inginkan agar bansos segera sampai ke masyarakat ternyata di lapangan banyak kendala dan problemnya memang masalah prosedur yang berbeli-belit."

"Padahal situasinya situasi tidak normal (ekstraordinary)," kata Presiden Jokowi dalam Ratas 19 Mei 2020 sebagaimana dikutip dari YouTube Sekretariat Kabinet.

Presiden Jokowi memerintahkan agar penyaluran bansos dilakukan secara cepat. 

Quraish Shihab Beri Nasihat Baim Wong saat Tanya Sikap Jika Dibenci Orang: Setiap Benci Ada Cinta

"Sekali lagi ini butuh kecepatan."

"Oleh karena itu saya minta aturan itu dibuat sesimpel mungkin sesederhana mungkin tanpa mengurangi akuntabilitas sehingga pelaksana di lapangan bisa fleksibel."

"Yang paling penting bagaimana mempermudah pelaksanan itu di lapangan," ujarnya. 

3. Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah

Selanjutnya ada Menaker Ida Fauziah.

Ujang berpendapat, Ida Fauziah dinilai tidak bisa mengendalikan pemutusan hubungan kerja (PHK).

 4. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly

Ujang juga menyebut Menkumham Yasonna Laoly sebagai salah satu menteri yang layak diganti. 

Pemerintah Amerika Borong Pasokan Remdesivir untuk Obat Covid-19, Tiap Paket Dibandrol Rp 45 Juta

Ujang menganggap, Menkumham Yasonna terus menimbulkan kontroversi di masyarakat.

"(Yasonna,red) Sudah tahu sendiri banyak kontroversi. Tapi masih aman karena partai," ucap Ujang.

5. Menteri-menteri di Bidang Ekonomi

Selain empat menteri di atas, Ujang juga menganggap menteri-menteri di bidang ekonomi juga layak diganti. 

Tim menteri ekonomi di kabinet dinilai tak siap menghadapi krisis akibat pandemi ini.

Namun, ia tak menyebut spesifik nama menteri yang dinilai perlu diganti. 

"Tim menteri ekonomi itu kan tak siap dalam menghadapi Corona. Akhirnya kedodoran," jelasnya.

Sentimen Negatif

Sebelumnya deretan menteri Joko Widodo di kabinet Indonesia Maju mendapat lebih banyak sentimen negatif dari warga, khususnya warganet di berbagai media sosial.

Sentimen negatif tersebut datang karena beberapa kebijakan yang membingungkan bahkan cenderung tidak sinkron antar-kementerian terhadap penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam hasil risetnya mengungkap, setidaknya terdapat menteri yang paling banyak mendapat sentimen negatif dan 1 menteri mendapat sentimen positif.

Hasil riset yang diambil dari tanggal 27 Maret - 5 April 2020 menggunakan big data yang menjaring percakapan di media sosial tentang individu penjabat dan jajaran pemerintahan dengan menghilangkan buzzer.

Analisis menunjukkan, dari 476.696 perbincangan yang mencakup 397.246 orang di media sosial dalam periode waktu tersebut menghasilkan 32,23 persen sentimen positif dan 67,77 persen sentimen negatif.

Berikut ini 3 menteri Jokowi yang kerap dapat sentimen negatif dari publik.

1. Yasonna Laoly Menteri Hukum dan HAM RI

Yasonna Laoly mendapat sentimen negatif dari warganet karena kebijakannya yang menuai kontroversi selama pandemi berlangsung. Kebijakan Yasonna yang kerap disebut "blunder" adalah pembebasan napi dan koruptor.

Pemerintah beranggapan, napi yang tetap berada dalam sel membuatnya rentan terhadap virus corona.

Namun, warganet menilai kebijakan itu tidak efektif. Napi asimilasi tersebut sering melakukan kejahatan kembali karena sulitnya ekonomi di masa virus corona.

Kemenkumhan kembali berpendapat, jumlah napi yang kembali berbuat kriminal kembali hanya 0,05 persen dari sekitar 38.000 napi yang telah dibebaskan.

Akibat kebijakan itu, Yasonna mendapat 81 persen sentimen negatif dari 6.895 perbincangan.

2. Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjadi menteri dengan sentimen negatif terbanyak selanjutnya.

Sentimen negatif tersebut berasal dari ketidakjelasan izin operasi ojek online yang boleh mengangkut penumpang atau hanya boleh mengangkut barang.

Tidak sinkronnya keputusan Luhut yang menjabat sebagai Menteri Perhubungan Ad Interim dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terlihat dari izin operasi ojol.

Dari periode 27 Maret 2020 hingga 5 April 2020, Luhut mendapat sentimen negatif sebesar 86 persen dari 1.187 perbincangan.

3. Terawan Agus Putranto

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tak kalah banyak mendapat sentimen negatif.

Terawan yang dinilai menyepelekan Covid-19 saat pertama kali masuk ke Indonesia.

Selain itu, birokrasi pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga terlalu berbelit-belit.

Seperti diketahui, setiap wilayah harus mengajukan PSBB terlebih dahulu kepada Kemenkes sebelum merealisasikan PSBB.

Bila disetujui, PSBB bisa direalisasikan.

Terawan mendapat 79 persen sentimen negatif dari 2.384 perbincangan.

(*/ Daryono)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Versi Pengamat, Ini Nama-nama Menteri Jokowi yang Dianggap Layak Diganti dan juga telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini Daftar Menteri yang Diprediksi Bakal Diganti, Menkes Terawan Berada di Urutan Nomor 1, Kenapa?

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved